Internasional, gemasulawesi – IFRC atau Federasi Internasional Masyarakat Palang Merah dan Bulan Sabit Merah telah mengeluarkan peringatan mereka kepada komunitas interasional tentang situasi kemanusiaan di Jalur Gaza.
IFRC juga menyebutkan jika kelaparan di Jalur Gaza telah mencapai tingkat yang melampaui bencana.
Juru bicara IFRC, Tommaso Della Longa, menyampaikan jika tingkat kelaparan masyarakat Palestina di Jalur Gaza disebabkan kurangnya pengiriman bantuan kemanusiaan di Jalur Gaza.
Baca Juga:
Mencari Perlindungan, Beberapa Pengungsi Palestina Dilaporkan Terpaksa Tinggal di Kandang Ayam
“Itu juga karena sistem kesehatan yang kini telah runtuh,” katanya.
Dikatakan jika hal yang disebutkan oleh juru bicara IFRC tersebut merujuk pada pengepungan tentara penjajah Israel terhadap Jalur Gaza di tengah agresi yang dilakukan terus menerus.
Tommaso Della Longa menegaskan meskipun sejumlah truk bantuan kemanusiaan telah memasuki Jalur Gaza, jumlah truk yang masuk harus lebih banyak lagi.
“Ini tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang ada di Jalur Gaza,” ujarnya.
Longa juga mengungkapkan keprihatinannya karena terdapat masalah dengan akses yang aman di seluruh Jalur Gaza.
“Saya pikir, bukan hanya kelaparan saja, namun, situasi kemanusiaan di Jalur Gaza sekarang telah melampaui bencana,” jelasnya.
Tommaso Della Longa menerangkan jika untuk memenuhi kebutuhan kemanusiaan dari masyarakat di Jalur Gaza dengan cara yang lebih layak dan bermartabat, dibutuhkan lebih banyak bantuan kemanusiaan.
“Namun, yang pertama adalah harus dipastikan keamanan dan juga akses yang aman untuk menyalurkan bantuan kemanusiaan,” imbuhnya.
Longa menyebutkan jika misalnya untuk bagian utara Jalur Gaza yang kini hampir tidak dapat diakses.
Tommaso Della Longa juga membeberkan jika selalu ada resiko rumah sakit di Jalur Gaza berhenti untuk memberikan layanan.
“Sistem layanan kesehatan kini sedang berada dalam kondisi yang kritis,” ucapnya.
Dia menekankan jika rumah sakit, ambulans dan juga pekerja harus dilindungi dan juga dihormati.
“Semakin lama konflik ini terjadi di Palestina, maka akan semakin besar kebutuhan kemanusiaannya,” terangnya.
Tommaso Della Longa juga mengakui jika situasinya semakin memburuk setiap saatnya. (*/Mey)