Mencari Perlindungan, Beberapa Pengungsi Palestina Dilaporkan Terpaksa Tinggal di Kandang Ayam

Ket. Foto: Beberapa Pengungsi Palestina Dikabarkan Kini Terpaksa Tinggal di Kandang Ayam
Ket. Foto: Beberapa Pengungsi Palestina Dikabarkan Kini Terpaksa Tinggal di Kandang Ayam Source: (Foto/Instagram/@unrwa)

Internasional, gemasulawesi – Menurut laporan, 5 keluarga Palestina telah memutuskan untuk pindah ke sebuah peternakan ayam dan tinggal di kandang beton yang panjang.

Keluarga-keluarga Palestina tersebut juga mengubah dan menjadikan rak logam untuk kandang ayam menjadi tempat tidur susun.

Salah satu keluarga itu, keluarga Hanoon, menyatakan jika peternakan ayam terasa hampir mencapai titik terendah.

Baca Juga:
Terjadi Pertempuran Sekitar Lingkungan, WHO Sebut RS Al Shifa di Gaza Telah Kembali ke Fungsi Minimal

Umm Mahdi Hanoon mengatakan kepada awak media yang menemuinya jika dia dan keluarganya kini tinggal di tempat yang diperuntukkan untuk hewan.

“Tempat yang kami tinggali sekarang ini sangat buruk dan air merembes ke arah kami,” katanya.

Umm Mahdi Hanoon melanjutkan jika hawa dingin sungguh membuat anak-anak tersisa.

Baca Juga:
Semakin Banyak yang Meninggal, Survei Tunjukkan Lebih dari Separuh Warga Penjajah Israel Menentang Diakhirinya Perang

“Dan itu juga berlaku untuk orang tua dan mereka yang sedang dalam keadaan sakit,” jelasnya.

Umm Mahdi Hanoon mengakui jika terkadang dia berharap pagi hari tidak datang.

Putra Umm Mahdi Hanoon, Mahdi, menyatakan mereka sebelumnya tinggal di lingkungan Sheikh Radwan di Kota Gaza.

Baca Juga:
Perang Telah Berlangsung Lebih dari 4 Bulan, Spanyol Sebut Rakyat Palestina Hidup di Bawah Kelaparan, Pemboman dan Genosida

Diketahui jika lingkungan itu adalah daerah yang dilanda serangan penjajah Israel saat awal perang.

Mahdi memaparkan jika sulit untuk tinggal di tempat seperti yang ditinggalinya sekarang.

“Ini adalah tempat yang dirancang untuk ayam dan burung, Anda menemukan diri Anda dalam sangkar,” terangnya.

Baca Juga:
Kekerasan Meningkat, Seorang Pria Palestina di Tepi Barat Meninggal Setelah Ditembak Pasukan Penjajah Israel 2 Minggu yang Lalu

Di sisi lain, Volker Turk yang merupakan Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia, menyampaikan jika pasukan penjajah Israel telah menghancurkan semua bangunan yang terletak di dalam jarak 1 kilometer dari pagar antara penjajah Israel dan Jalur Gaza.

“Hal tersebut dilakukan dengan tujuan menciptakan zona penyangga yang dilarang berdasarkan Konvensi Jenewa Keempat,” imbuhnya.

Tukr membeberkan jika sejak akhir bulan Oktober 2023, kantornya telah mencatat banyak penghancuran infrastruktur sipil yang dilakukan tentara penjajah Israel, termasuk bangunan tempat tinggal, sekolah dan universitas di daerah dimana pertempuran tidak lagi terjadi atau tidak terjadi.

Baca Juga:
Layanan Kesehatan Telah Runtuh, Norwegia Dilaporkan Mengirimkan Dana 26 Juta USD ke UNRWA

“Penghancuran yang dilakukan ini tampaknya memiliki tujuan untuk membuat tidak mungkin kembali ke wilayah tersebut,” tandasnya. (*/Mey)

...

Artikel Terkait

wave
Sejumlah Negara Tangguhkan Dana untuk UNRWA, Human Rights Watch Sebut Mereka Tidak Peduli terhadap Penderitaan Gaza

Human Rights Watch menyatakan sejumlah negara yang memilih untuk menangguhkan pendanaan untuk UNRWA tidak peduli terhadap penderitaan Gaza.

Tembak Mati Seorang Pria Palestina di Tepi Barat pada November, Militer Penjajah Israel Dilaporkan Kini Telah Meledakkan Rumahnya

Militer penjajah Israel telah meledakkan rumah milik seorang pria Palestina yang mereka tembak mati di bulan November 2023.

Tuntut Gencatan Senjata Permanen dan Segera di Jalur Gaza, Spanyol Telah Tangguhkan Semua Ekspor Senjata ke Penjajah Israel

Menlu Spanyol mengungkapkan jika Spanyol telah menangguhkan semua ekspor senjata mereka ke penjajah Israel dikarenakan perang Palestina.

Perang Masih Terus Berlanjut, UNRWA Nyatakan 84 Persen Fasilitas Kesehatan di Gaza Terkena Dampaknya

UNRWA menyebutkan jika 84 persen fasilitas kesehatan di Jalur Gaza terkena dampak perang yang diketahui hingga kini masih berlanjut.

Mengenai Perundingan Gencatan Senjata Hamas dengan Penjajah Israel, Menlu AS Sebut Masih Banyak Pekerjaan yang Harus Dilakukan

Menlu AS menyebutkan jika masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan terkait perundingan gencatan senjata untuk perang Palestina.

Berita Terkini

wave

Janggal, Kejati Sulteng Belum Tetapkan Tersangka Dalam Kasus Dugaan Gratifikasi 500 Juta Tiga Proyek Jalan di Parigi Moutong

Sudah disita Kejati ratusan juta dana dugaan hasil gratifikasi, tapi anehnya belum ada tindaklanjut dari pihak kejaksaan.

Jadi Debut Bunda Corla di Layar Lebar, Inilah Sinopsis Mertua Ngeri Kali, Film Drama Komedi yang Lucu sekaligus Menyentuh Hati

Mertua Ngeri Kali adalah film drama komedi yang menghibur sekaligus menyentuh hati, dibintangi Bunda Corla yang kocak

Menyoroti Misteri dan Kepercayaan seputar Gunung Merbabu, Inilah Sinopsis Film Horor Kuncen

Kuncen adalah film horor yang akan hadir di bioskop November mendatang, membawa kisah seputar mitos di Gunung Merbabu

PT Bukit Asam Catat Produksi dan Penjualan Batu Bara Tumbuh, Optimis Hadapi Tekanan Pasar Global

PTBA mencatat produksi 35,90 juta ton hingga kuartal III-2025, didukung efisiensi, penjualan meningkat, permintaan pasar kuat.

Polresta Samarinda Tangkap 10 Tahanan Kabur, Polisi Terus Memburu Lima Buronan dan Tingkatkan Keamanan Sel

Polresta Samarinda berhasil menangkap 10 tahanan kabur, sementara lima lainnya masih diburu dengan penguatan sistem keamanan.


See All
; ;