Internasional, gemasulawesi – Hari ini, tanggal 8 Februari 2024, Menteri Luar Negeri Norwegia, Espen Barth Eide, menyatakan jika Norwegia telah mengirimkan dana sebesar 26 juta USD ke UNRWA.
Menteri Luar Negeri Norwegia, Espen Barth Eide, menuturkan jika UNRWA merupakan tulang punggung upaya kemanusiaan di Jalur Gaza.
Menurut Menteri Luar Negeri Norwegia, Espen Barth Eide, layanan UNRWA sangat penting untuk jutaan orang yang sangat membutuhkannya.
Dalam sebuah pernyataan, Menteri Pembangunan Internasional Norwegia, Anne Beathe Tvinnereim mengatakan jika masyarakat Palestina di Jalur Gaza kelaparan.
Menteri Pembangunan Internasional Norwegia, Anne Beathe Tvinnereim, juga menyebutkan jika sekarang ini, layanan kesehatan telah runtuh di Jalur Gaza.
“Selain semua dampak perang, banyak orang disana yang meninggal akibat penyakit menular dan juga kurangnya layanan kesehatan yang tersedia,” ujarnya.
Dia menambahkan jika dukungan Norwegia terhadap upaya UNRWA menjadi lebih penting dari sebelumnya.
Di sisi lain, militer penjajah Israel juga memposting kutipan dari penilaian situasional panglima militer, Herzi Halevi, yang mengatakan jika membongkar Hamas tidak dapat dilakukan dalam waktu singkat.
“Itu adalah pengelupasan lapisan,” ujarnya.
Halevi menegaskan jika semakin banyak pejuang dan juga komandan Hamas yang terbunuh dengan agresi ini, maka semakin dekat militer penjajah Israel mencapai tujuan penting mereka, yakni memulangkan para tawanan.
Selain itu, Halevi menuturkan jika faktor lainnya yang berperan penting adalah semakin banyak juga infrastruktur yang hancur.
Di sisi lain, Menyteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, telah memulai hari kedua kunjungannya ke penjajah Israel dengan melakukan pertemuan dengan Menteri Kabinet Perang, Benny Gantz dan juga Gadi Eisenkot.
Baca Juga:
Perang Masih Terus Berlanjut, UNRWA Nyatakan 84 Persen Fasilitas Kesehatan di Gaza Terkena Dampaknya
Blinken juga dilaporkan akan bertemu dengan Yair Lapid yang merupakan pemimpin oposisi penjajah Israel.
Pertemuan lainnya yang akan dilakukan Blinken adalah dengan para keluarga tawanan yang masih berada di Jalur Gaza.
Disebutkan jika pemerintahan Joe Biden telah melakukan upaya untuk menjaga hubungan hangat mereka dengan Benny Gantz ketika ketegangan meningkat antara AS dengan Benjamin Netanyahu karena pendekatan yang dilakukannya terhadap perang di Jalur Gaza. (*/Mey)