Segalanya Terbatas, Seorang Warga Palestina Ceritakan Perjuangannya untuk Mendapatkan Makanan

Ket. Foto: Mengingat Perang Masih Belum Berhenti hingga Sekarang, Seorang Warga Palestina Menceritakan Perjuangannya untuk Mendapatkan Makanan
Ket. Foto: Mengingat Perang Masih Belum Berhenti hingga Sekarang, Seorang Warga Palestina Menceritakan Perjuangannya untuk Mendapatkan Makanan Source: (Foto/Instagram/@unrwa)

Internasional, gemasulawesi – Seorang warga Palestina, Mohammed R Mhawish, yang kini harus hidup di kamp penampungan seperti halnya warga Palestina yang lainnya, menceritakan perjuangannya untuk mendapatkan makanan untuk keluarganya.

Mohammed R Mhawish mengatakan jika di luar perlindungan yang diberikan kamp penampungan meskipun tetap ada ancaman karena serangan yang diluncurkan penjajah Israel, ada perjuangan untuk mendapatkan makanan.

Mohammed R Mhawish mengakui jika dia ingin menggunakan hiperbola, dia tidak mengingat makanan terakhir yang dimakan anaknya.

Baca Juga:
Terkena Boikot Karena Perang Palestina, Ini Dampak yang Dirasakan Beberapa Merk Dunia

“Gandum kini tidak dapat ditemukan dimanapun saat ini sehingga kami akhirnya memilih untuk menggunakan barley dan jagung yang berkualitas pakan ternak untuk kemudian kami giling menjadi tepung untuk akhirnya membuat roti,” katanya.

Dia mengakui meskipun cara alternatif ini langka, namun, itu adalah salah satu cara para pengungsi Palestina untuk dapat bertahan hidup.

Mohammed R Mhawish mengatakan jika bantuan kemanusiaan yang masuk ke Jalur Gaza ini sangat terbatas dan juga tidak dapat memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari dengan banyaknya perut yang harus diisi.

Baca Juga:
Tentang Kebijakan AS terhadap Warga Palestina, Ahli Sebut Tidak Akan Mengubah Dinamika Perang

“Namun, kami tetap harus bertahan hidup selama berbulan-bulan perang ini berlangsung, tanpa pendapatan atau mata pencaharian,” ujarnya.

Mhawish menambahkan jika ada kebutuhan pokok yang dapat ditemukan dan itu bukan berbentuk bantuan, maka harganya pun akan meroket.

“Akibat dari semua ini adalah kelaparan yang meluas di Jalur Gaza, termasuk dengan bayi, anak-anak dan orang tua yang semuanya menderita kekurangan makanan yang sama,” jelasnya.

Baca Juga:
Pasukan Penjajah Israel Semakin Intensif Mengepung, RS Nasser Hanya Miliki Cadangan Bahan Bakar untuk Pasokan Listrik 4 Hari Lagi

Mohammed R Mhawish membeberkan jika 1 ons kopi yang dulu hanya berharga 10 shekel kini menjadi 120 shekel, sedangkan 1 liter air minum yang harganya 1 syikal menjadi 15 syikal.

Ditambahkan Mohammed R Mhawish, jika berhasil mendapatkan makanan, maka itu tetap harus dimasak.

“Tanpa gas untuk memasak, orang-orang akan menyisir reruntuhan untuk menemukan apa yang dapat mereka bakar untuk api memasak,” terangnya.

Baca Juga:
Staf dan Peralatan Tersedia Sedikit, Dokter di Rumah Sakit Jalur Gaza Harus Prioritaskan Pasien yang Paling Mungkin Bertahan Hidup

Mohammed R Mhawish melanjutkan jika hal tersebut juga membuat semua orang rentan terhadap pemboman yang dapat terjadi kapan saja. (*/Mey)

...

Artikel Terkait

wave
Masih Perang hingga Sekarang, Arab Saudi Tegaskan Tidak Ada Hubungan Diplomatik dengan Penjajah Israel Tanpa Negara Palestina

Arab Saudi diketahui mengeluarkan pernyataan yang tegaskan tidak akan ada hubungan diplomatik dengan penjajah Israel tanpa negara Palestina.

Dibawa ke Lokasi yang Dirahasiakan, PRCS Sebut Pasukan Penjajah Israel Menahan 2 Staf Senior RS Al Amal

PRCS menyebutkan jika pasukan penjajah Israel telah menahan 2 direktur umum dan direktur administrasi RS Al Amal di Khan Younis.

Penjajah Israel Tolak Transfer Dana Pajak yang Dialokasikan untuk Gaza, Otoritas Palestina Sebut Akan Bayar Gaji Pekerja Sektor Publik

Otoritas Palestina nyatakan mereka akan membayar gaji pekerja sektor publik setelah penjajah Israel tolak mentransfer dana pajak untuk Gaza.

Simulasikan Pemukim Culik Warga Palestina di Tepi Barat, Militer Penjajah Israel Dilaporkan Meminta Maaf

Militer penjajah Israel menyampaikan permintaan maafnya karena membuat simulasi mengenai tentara penjajah Israel menculik warga Palestina.

Dijatuhi Sanksi AS Karena Serang Warga Palestina, Sejumlah Bank di Penjajah Israel Telah Bekukan Rekening Beberapa Pemukim Sekarang

Menurut laporan, beberapa bank penjajah Israel sekarang ini telah membekukan rekening milik sejumlah pemukim penjajah Israel.

Berita Terkini

wave

Dugaan Oknum Bhabinkamtibmas Bekingi Tambang Ilegal: Ujian Serius Bagi Citra Polri di Lambunu

Isu PETI diParigi moutong dibekingi aparat menguat, paska terungkapnya sejumlah nama oknum Bhabinkamtibmas dalam penelusuran sejumlah media

Inilah Sinopsis Film Horor Sengkolo: Petaka Satu Suro, Berdasarkan Mitos Jawa tentang Malam Keramat

Film horor Indonesia yang akan datang, Sengkolo: Petaka Suro, menceritakan kisah gelap dan emosional tentang malam satu suro

Misteri "Orang Besar" di Balik Gusti dan Ripay: Pungli PETI Karya Mandiri Berjalan Mulus?

Dua nama pengumpul fee 12 persen terhadap pelaku PETI di Desa Karya Mandiri hingga saat ini belum tersentuh hukum.

Skandal Nepotisme di Kantor Wakil Bupati Parimo: Proyek Rehab Diduga "Diatur" untuk Keponakan Sendiri

Aroma Nepotisme menguat paska teridentifikasi ponakan Wabup mengerjakan Rehab ruangan wakil bupati Parigi moutong.

Kapolres Parigi Moutong AKBP Hendrawan Agustian: Kami Akan Turunkan Tim Menyisir PETI Desa Tombi

Kapolres Parigi Moutong, AKBP Hendrawan Agustian, sebut akan turunkan tim untuk menyisir PETI di Desa Tombi.


See All
; ;