Internasional, gemasulawesi – Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina (PRCS) melaporkan jika tentara penjajah Israel telah melakukan penahanan kepada Dr Haider Al-Qudra yang merupakan direktur umum RS Al Amal di Khan Younis yang terletak di Jalur Gaza sebelah selatan.
Selain itu, staf senior RS Al Amal lain yang ditahan penjajah Israel adalah Maher Atallah yang merupakan direktur administrasi RS Al Amal.
Dalam laporannya tersebut, PRCS menyebutkan jika keduanya dibawa oleh staf penjajah Israel ke lokasi yang dirahasiakan.
Lebih lanjut, PRCS menyampaikan jika penangkapan tersebut terjadi setelah Komite Palang Merah Internasional memberitahu asosiasi itu mengenai persetujuan yang telah diberikan penjajah Israel untuk jalur aman.
Diketahui jika jalur aman tersebut akan digunakan untuk memfasilitasi keberangkatan para pengungsi yang berada di RS Al Amal ke daerah Mawasi yang berada di Khan Younis.
Disebutkan jika setelah bertahan selama lebih dari 2 minggu dari pengepungan dan blokade yang dilakukan militer penjajah Israel, banyak pengungsi yang mulai meninggalkan rumah sakit menuju ke tempat yang lain.
Di sisi lain, drone milik penjajah Israel telah menargetkan RS Al Amal selama beberapa hari terakhir ini.
Sementara itu, pasukan penjajah Israel juga terus menerus membom di sekitar RS Al Amal, baik dari udara maupun dengan artileri, yang membahayakan nyawa orang-orang yang berlindung di dalamnya, termasuk dengan ribuan pengungsi yang mencari tempat aman.
Hamas mengeluarkan peringatannya pada pekan lalu dengan menyebutkan jika penargetan yang disengaja dan juga terus menerus dilakukan pasukan penjajah Israel ke rumah sakit adalah bagian dari perang genosida yang sistematis terhadap rakyat Palestina.
Di sisi lain, terdapat laporan yang mengungkapkan kesaksian yang mengerikan yang diberikan oleh para tahanan Palestina.
Para tahanan Palestina tersebut mengaku mereka mengalami penyiksaan fisik dan psikologis yang mereka alami dari pasukan penjajah Israel selama dipenjara.
“Kesaksian yang diberikan para tahanan Palestina ini adalah bukti baru dari kejahatan kemanusiaan yang dilakukan negara penjajah Israel,” kata perwakilan Hamas. (*/Mey)