Internasional, gemasulawesi – Baru-baru ini, 2 lembaga pemikir militer yang berbasis di Amerika Serikat, Institute for the Study of War (ISW) dan Critical Threats Project (CTP) melaporkan jika mliliter penjajah Israel telah meluncurkan operasi pembersihan baru yang dilakukan di tengah dan utara Kota Gaza.
2 lembaga pemikir militer tersebut juga menyebutkan jika operasi pembersihan tersebut juga melibatkan pasukan seukuran divisi.
ISW dan CTP juga menyampaikan jika penjajah Israel kembali untuk membersihkan wilayah Kota Gaza setelah sebelumnya di bulan Desember wilayah tersebut dinyatakan bersih dari Hamas.
Baca Juga:
Selidiki Tuduhan terhadap UNRWA, Sekjen PBB Tunjuk Panel Baru yang Independen
Diketahui jika penilaian tersebut mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya yang merupakan koresponden radio tentara penjajah Israel yang menyampaikan jika penjajah Israel memiliki rencana untuk mengosongkan semua tempat penampungan kemanusiaan di wilayah Gaza utara.
“Itu mereka lakukan sebagai bagian dari operasi baru mereka untuk mengalahkan Hamas dan juga kelompok bersenjata lainnya yang ada di wilayah Palestina,” ujarnya.
Laporan atau penilaian ISW dan CTP tersebut menuturkan jika pasukan penjajah Israel memperkirakan jika terdapat sekitar 200.000 warga Jalur Gaza yang berada di bagian utara.
“Mayoritas dari mereka terkonsentrasi di tempat penampungan kemanusiaan,” bunyi laporan tersebut.
Sementara itu, terdapat laporan yang lain yang menyebutkan jika angkatan udara Yordania dan Belanda telah melakukan penerjunan bantuan kedua ke Jalur Gaza.
Hal tersebut disebutkan merupakan bagian dari misi bersama antara Yordania dan Belanda.
Sebuah pesawat yang merupakan bagian dari misi tersebut dikabarkan menjatuhkan pasokan medis dan juga kemanusiaan di Jalur Gaza yang ditujukan ke Rumah Sakit Lapangan Yordan.
Diketahui jika rumah sakit tersebut berada di wilayah pantai Gaza yang terkepung oleh pasukan penjajah Israel.
Menteri Luar Negeri Belanda, Geoffrey van Leuwen, menyatakan jika mereka akan terus berusaha untuk memberikan lebih banyak bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza.
Hingga kini, perang Palestina telah menyebabkan lebih dari 27.000 orang meninggal dunia yang mayoritas diantaranya adalah anak-anak dan perempuan. (*/Mey)