Internasional, gemasulawesi – Mantan Perdana Menteri Selandia Baru yang merupakan kepala Program Pembangunan PBB, Helen Clark, mendesak negara-negara yang menjadi pendonor UNRWA untuk kembali dan juga segera melanjutkan pendanaan mereka untuk UNRWA.
Menurut Helen Clark yang juga adalah anggota The Elders, hal tersebut demi bantuan kemanusiaan dapat terus menjangkau para pengungsi Palestina di Jalur Gaza dan juga yang berada di seluruh Timur Tengah.
The Elders sendiri merupakan pemimpin global independen yang bekerja untuk perdamaian, keadilan, dan juga hak asasi manusia.
Baca Juga:
Semakin Banyak yang Tewas, Presiden Palestina Minta PBB Gandakan Upaya untuk Menghentikan Perang
Diketahui jika The Elders didirikan oleh Nelson Mandela di tahun 2007.
Menurut laporan, The Elders diketuai oleh Mary Robinson dan anggotanya yang lain, yakni Ban Ki Moon yang menjadi wakil ketua, Kofi Annan, Desmond Tutu, Juan Manuel Santos dan Graca Michel yang juga menjadi wakil ketua.
Selain itu, yang termasuk ke anggota The Elders, yaitu Elbegdori Tsakhia, Zeid Ra’ad Al-Hussein, Hina Jilani, Gro Harlem Brundtland, Rocardo Lagos dan Ellen Johnson Sirleaf.
Dalam pernyataannya yang disebutkan atas nama The Elders, Helen Clark menyebutkan jika klaim bahwa staf UNRA terlibat dalam Operasi Banjir Al-Aqsa adalah hal yang serius.
“Merupakan tindakan yang benar UNRWA telah mengambil tindakan yang diperlukan untuk itu,” katanya.
Clark menyatakan jika The Elders mendukung penyelidikan yang dilakukan Kantor Layanan Pengawasan Internal PBB untuk tuduhan-tuduhan tersebut.
“Selain itu, kami juga mendukung peninjauan independen yang dilakukan UNRWA terhadap kerangka kerja kepatuhan staf mereka terhadap atau berdasarkan prinsip-prinsip kemanusiaan,” jelasnya.
Helen Clark menegaskan jika para negara pendonor harus mendukung penyelidikan yang kini sedang dilakukan.
Namun, menurutnya, para pendonor juga tidak boleh berprasangka buruk terhadap hasil penyelidikan dengan menunda pendanaan yang kini sangat dibutuhkan dalam situasi yang seperti sekarang.
“Mencairkan dana UNRWA hanya menambah hukuman kolektif untuk seluruh warga Palestina yang berada di Jalur Gaza,” tandasnya.
Clark menekankan jika The Elders menolak seruan PM Benjamin Netanyahu untuk menutup UNRWA.
“UNRWA tidak memiliki tanggung jawab untuk kegagalan menyelesaikan konflik antara penjajah Israel dengan Palestina yang telah berlangsung lama,” terangnya. (*/Mey)