Internasional, gemasulawesi – Menurut laporan, Presiden Palestina, Mahmoud Abbas, mengungkapkan permintaannya kepada PBB untuk menggandakan upayanya menghentikan perang di Palestina yang hingga kini telah menyebabkan lebih dari 27.000 orang meninggal.
Dilaporkan jika Presiden Palestina, Mahmoud Abbas, melakukan pertemuan dengan utusan perdamaian Timur Tengah, Tor Wennesland, di kota Ramallah, Tepi Barat.
Pertemuan yang dilakukan Mahmoud Abbas tersebut diketahui untuk membicarakan situasi di wilayah Palestina yang semakin memburuk setiap harinya.
Disebutkan jika Mahmoud Abbas menyampaikan pesan lisan kepada Sekjen PBB, Antonio Guterres yang mendesak hal tersebut.
Selain itu, Abbas juga menyerukan untuk penarikan militer penjajah Israel sepenuhnya dari seluruh wilayah Jalur Gaza.
“Saya juga ingin memastikan jika tidak ada tanah yang dianeksasi oleh penjajah Israel di wilayah Jalur Gaza,” katanya.
Tuntutan lain yang disampaikan oleh Mahmoud Abbas adalah peningkatan bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza mengingat saat ini rakyat Palestina sedang menghadapi musim dingin dan juga cuaca buruk yang terus menerus terjadi.
Di sisi lain, UNRWA menyebutkan jika akibat perang yang belum juga berhenti, rakyat Palestina memiliki akses yang sangat terbatas terhadap air bersih di Jalur Gaza,
“Air adalah kehidupan dan kini Jalur Gaza kehabisan air,” tulis mereka di media sosial X.
UNRWA memperingatkan jika krisis kemanusiaan di Jalur Gaza yang dilengkapi dengan terbatasnya pengiriman bantuan dan juga infrastruktur yang rusak, akan menempatkan banyak warga Palestina rentan terhadap resiko terkena penyakit.
Diketahui jika Komisi Kolonisasi dan Perlawanan Tembok merilis pernyataan yang mengungkapkan jika tentara penjajah Israel menghancurkan sekitar 58 bangunan Palestina di Tepi Barat pada bulan Januari.
“Bangunan yang dihancurkan mereka termasuk dengan 16 fasilitas pertanian dan 22 rumah yang dihuni,” jelas mereka.
Komisi tersebut juga menyampaikan jika sebagian besar bangunan yang dihancurkan terjadi di kota Hebron, Betlehem, Qalqilya dan juga Yerusalem Timur.
Selain itu, dilaporkan terjadi serangan terhadap 1.593 warga Palestina di bulan Januari yang 1.407 diantaranya dilakukan oleh militer dan 186 sisanya dilakukan oleh pemukim penjajah Israel. (*/Mey)