Internasional, gemasulawesi – Dalam pernyataannya baru-baru ini, Gedung Putih melalui penasihat keamanan nasional Amerika Serikat, Jack Sullivan, menyatakan jika kesepakatan pertukaran tahanan antara Hamas dengan penjajah Israel tidak akan segera terjadi dalam waktu dekat ini.
Jack Sullivan menegaskan jika sulit untuk menentukan jadwal untuk kesepakatan yang seperti itu.
Jack Sullivan menerangkan jika perundingan semacam itu berlangsung lambat dan kemudian dipercepat.
“Semua orang ingin mengakhiri perang, namun, untuk melakukannya kita juga membutuhkan semua tahanan untuk kembali,” katanya.
Dia menambahkan jika itu juga untuk memastikan Hamas tidak akan menimbulkan ancaman terhadap penjajah Israel nanti atau di masa mendatang.
Di sisi lain, Benjamin Netanyahu juga menyatakan jika dia tidak membutuhkan bantuan dalam hal pengelolaan hubungan dengan AS.
Disebutkan jika itu merupakan kritik tersirat dari Benjamin Netanyahu untuk Menteri Keamanan Nasional penjajah Israel, Itamar Ben-Gvir.
Dalam pertemuan Kabinet Perang, Netanyahu mengungkapkan jika pemerintah penjajah Israel membuat keputusannya sendiri.
“Bahkan itu dilakukan dalam kasus dimana tidak ada kesepakatan yang diperoleh dengan AS,” ujarnya.
Baca Juga: 
Didirikan oleh Nelson Mandela, The Elders Desak Pendonor Segera Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA
Diketahui jika sebelumnya Menteri Keamanan Nasional menuduh pemerintahan Joe Biden merugikan upaya perang di Jalur Gaza.
Dia menegaskan jika Donald Trump yang berkuasa, maka tindakan yang akan dilakukan AS akan sangat berbeda.
Netenyahu menyampaikan jika pemerintah penjajah Israel menghargai dukungan yang dilakukan AS terhadap penjajah Israel sejak perang dimulai.
Baca Juga: 
Semakin Banyak yang Tewas, Presiden Palestina Minta PBB Gandakan Upaya untuk Menghentikan Perang
“Ini bukan berarti tidak ada perbedaan pendapat, namun, hingga saat ini, itu semua berhasil diatasi dengan keputusan yang tegas dan juga penuh pertimbangan,” jelasnya.
Di sisi lain, tentara penjajah Israel dilaporkan merekam dan juga membagikan rekaman yang menunjukkan penghancuran masjid di Jalur Gaza yang mereka lakukan dengan bahan peledak.
Masjid yang dihancurkan tersebut diketahui bernama Masjid Tamim Al-Dari yang terletak di wilayah barat Beit Lahiya di Jalur Gaza utara.
Dilaporkan jika penghancuran masjid tersebut diduga dilakukan para tentara penjajah Israel dalam jarak dekat. (*/Mey)
 
             
                                     
                                                 
                                                 
                                                 
                                                 
                                                 
                                  
                                  
                                  
                                  
                                  
                     
                     
                     
                                         
                                