Terjadi Pertempuran Sekitar Lingkungan, WHO Sebut RS Al Shifa di Gaza Telah Kembali ke Fungsi Minimal

Ket. Foto: WHO Menyatakan RS Al Shifa di Jalur Gaza Telah Kembali ke Fungsi Minimal
Ket. Foto: WHO Menyatakan RS Al Shifa di Jalur Gaza Telah Kembali ke Fungsi Minimal Source: (Foto/Instagram/@unrwa)

Internasional, gemasulawesi – WHO dalam pernyataannya mengatakan jika karena pertempuran yang sengit di daerah sekitar RS Al Shifa telah memaksa rumah sakit tersebut untuk kembali ke fungsi minimal.

Diketahui jika RS Al Shifa awalnya telah memulihkan beberapa layanan setelah sebelumnya sempat porak poranda setelah penjajah Israel menyerbu rumah sakit tersebut beberapa waktu yang lalu.

Dalam pernyataannya, WHO menyebutkan jika hal tersebut terjadi setelah RS Al Shifa mulai melanjutkan beberapa layanan dengan dukungan dari WHO dan mitra kesehatan.

Baca Juga:
Semakin Banyak yang Meninggal, Survei Tunjukkan Lebih dari Separuh Warga Penjajah Israel Menentang Diakhirinya Perang

“Pemusuhan yang intens dalam beberapa hari terakhir di sekitar lingkungan rumah sakit telah menggagalkan kemajuan,” ujar mereka.

WHO menegaskan jika mereka dan semua orang tidak dapat membiarkan landasan sistem kesehatan di Jalur Gaza runtuh lagi.

“Pelayanan kesehatan harus dilindungi secara aktif dan rumah sakit harus segera mendapatkan pasokan ulang,” kata mereka.

Baca Juga:
Perang Telah Berlangsung Lebih dari 4 Bulan, Spanyol Sebut Rakyat Palestina Hidup di Bawah Kelaparan, Pemboman dan Genosida

RS Al Shifa yang merupakan rumah sakit terbesar di Jalur Gaza terus menerus mendapatkan serangan dari pasukan penjajah Israel di awal perang.

Tentara penjajah Israel juga melakukan penggerebekan ke RS Al Shifa yang menyebabkan kematian banyak orang yang terjebak di dalamnya, termasuk dengan bayi.

Di sisi lain, Amerika Serikat melalu juru bicara Gedung Putih, John Kirby, menyampaikan kepada awak media jika Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, menyampaikan kekhawatiran AS tentang rencana operasi kepada pejabat penjajah Israel yang dia temui dalam kunjungan yang dilakukannya ke penjajah Israel.

Baca Juga:
Kekerasan Meningkat, Seorang Pria Palestina di Tepi Barat Meninggal Setelah Ditembak Pasukan Penjajah Israel 2 Minggu yang Lalu

Kirby mengatakan jika setiap operasi militer besar-besaran di Rafah saat ini dan dalam keadaan seperti ini adalah tindakan yang tidak pantas.

“Itu adalah sebuah bencana dan AS tidak akan mendukungnya,” tekannya.

Saat ini, Rafah menjadi tempat perlindungan untuk banyak warga Palestina dari agresi penjajah Israel.

Baca Juga:
Layanan Kesehatan Telah Runtuh, Norwegia Dilaporkan Mengirimkan Dana 26 Juta USD ke UNRWA

Tentara penjajah Israel terus membom Rafah selama beberapa waktu terakhir, sementara itu, penduduk Rafah mengatakan kepada wartawan yang menemui mereka jika mereka berharap pembicaraan antara penjajah Israel dan Hamas mengenai kesepakatan gencatan senjata akan membuahkan hasil. (*/Mey)

...

Artikel Terkait

wave
Sejumlah Negara Tangguhkan Dana untuk UNRWA, Human Rights Watch Sebut Mereka Tidak Peduli terhadap Penderitaan Gaza

Human Rights Watch menyatakan sejumlah negara yang memilih untuk menangguhkan pendanaan untuk UNRWA tidak peduli terhadap penderitaan Gaza.

Tembak Mati Seorang Pria Palestina di Tepi Barat pada November, Militer Penjajah Israel Dilaporkan Kini Telah Meledakkan Rumahnya

Militer penjajah Israel telah meledakkan rumah milik seorang pria Palestina yang mereka tembak mati di bulan November 2023.

Tuntut Gencatan Senjata Permanen dan Segera di Jalur Gaza, Spanyol Telah Tangguhkan Semua Ekspor Senjata ke Penjajah Israel

Menlu Spanyol mengungkapkan jika Spanyol telah menangguhkan semua ekspor senjata mereka ke penjajah Israel dikarenakan perang Palestina.

Perang Masih Terus Berlanjut, UNRWA Nyatakan 84 Persen Fasilitas Kesehatan di Gaza Terkena Dampaknya

UNRWA menyebutkan jika 84 persen fasilitas kesehatan di Jalur Gaza terkena dampak perang yang diketahui hingga kini masih berlanjut.

Mengenai Perundingan Gencatan Senjata Hamas dengan Penjajah Israel, Menlu AS Sebut Masih Banyak Pekerjaan yang Harus Dilakukan

Menlu AS menyebutkan jika masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan terkait perundingan gencatan senjata untuk perang Palestina.

Berita Terkini

wave

Janggal, Kejati Sulteng Belum Tetapkan Tersangka Dalam Kasus Dugaan Gratifikasi 500 Juta Tiga Proyek Jalan di Parigi Moutong

Sudah disita Kejati ratusan juta dana dugaan hasil gratifikasi, tapi anehnya belum ada tindaklanjut dari pihak kejaksaan.

Jadi Debut Bunda Corla di Layar Lebar, Inilah Sinopsis Mertua Ngeri Kali, Film Drama Komedi yang Lucu sekaligus Menyentuh Hati

Mertua Ngeri Kali adalah film drama komedi yang menghibur sekaligus menyentuh hati, dibintangi Bunda Corla yang kocak

Menyoroti Misteri dan Kepercayaan seputar Gunung Merbabu, Inilah Sinopsis Film Horor Kuncen

Kuncen adalah film horor yang akan hadir di bioskop November mendatang, membawa kisah seputar mitos di Gunung Merbabu

PT Bukit Asam Catat Produksi dan Penjualan Batu Bara Tumbuh, Optimis Hadapi Tekanan Pasar Global

PTBA mencatat produksi 35,90 juta ton hingga kuartal III-2025, didukung efisiensi, penjualan meningkat, permintaan pasar kuat.

Polresta Samarinda Tangkap 10 Tahanan Kabur, Polisi Terus Memburu Lima Buronan dan Tingkatkan Keamanan Sel

Polresta Samarinda berhasil menangkap 10 tahanan kabur, sementara lima lainnya masih diburu dengan penguatan sistem keamanan.


See All
; ;