Perang Telah Berlangsung Lebih dari 4 Bulan, Spanyol Sebut Rakyat Palestina Hidup di Bawah Kelaparan, Pemboman dan Genosida

Ket. Foto: Spanyol Menyebutkan Jika Warga Palestina Kini Hidup di Bawah Pemboman, Kelaparan dan juga Genosida
Ket. Foto: Spanyol Menyebutkan Jika Warga Palestina Kini Hidup di Bawah Pemboman, Kelaparan dan juga Genosida Source: (Foto/Instagram/@unrwa)

Internasional, gemasulawesi – Berbicara pada acara UNRWA yang diadakan di Spanyol, Menteri Pemuda dan Anak Spanyol, Sira Rego, menyatakan jika warga Palestina hidup di bawah kelaparan, pemboman dan genosida akibat perang yang terus dilakukan penjajah Israel di Jalur Gaza.

Sira Rego yang berasal dari Palestina menekankan jika penjajah Israel tidak mengakui aturan apapun.

Selain itu, Sira Rego juga mengungkapkan jika penjajah Israel juga berusaha untuk menciptakan tragedi sosial yang sistematis yang dilakukan mereka tidak hanya di Jalur Gaza, namun, juga di seluruh Palestina.

Baca Juga:
Kekerasan Meningkat, Seorang Pria Palestina di Tepi Barat Meninggal Setelah Ditembak Pasukan Penjajah Israel 2 Minggu yang Lalu

Menteri Pemuda dan Anak Spanyol tersebut menyebutkan meskipun begitu, dengan penderitaan yang mereka alami, seluruh rakyat Palestina bertekad untuk melanjutkan perlawanan mereka.

“Dengan berbagai situasi memprihatinkan yang mereka alami sekarang, Palestina yang saya kenal di masa kecil saya dahulu benar-benar berbeda,” katanya.

Rego menerangkan jika saat dia kecil dahulu, Palestina memiliki suasana yang damai dan bahagia.

Baca Juga:
Layanan Kesehatan Telah Runtuh, Norwegia Dilaporkan Mengirimkan Dana 26 Juta USD ke UNRWA

“Tetapi, kini, penjajah Israel telah melakukan genosida terhadap rakyat Palestina dengan melakukan pendudukan dan juga serangan yang dilakukan sistematis.

Rego memaparkan jika keluarganya tinggal di kota Ramallah dan Yerusalem Timur, sedangkan ayahnya adalah seorang pensiunan dokter.

“Saya telah meminta mereka untuk datang dan juga tinggal di Spanyol, namun, mereka selalu menolak,” jelasnya.

Baca Juga:
Sejumlah Negara Tangguhkan Dana untuk UNRWA, Human Rights Watch Sebut Mereka Tidak Peduli terhadap Penderitaan Gaza

Rego menekankan jika keluarganya hanya ingin terus tinggal di Palestina, meski harus menghadapi segala kesulitan.

“Dan apa yang saya katakan ini hanyalah salah satu cerita dari cerita jutaan keluarga lain yang ada di Palestina,” tandasnya.

Di sisi lain, pasukan penjajah Israel dilaporkan melepaskan anjing penyerang kepada seorang anak laki-laki yang baru berusia 4 tahun di Tepi Barat.

Baca Juga:
Tembak Mati Seorang Pria Palestina di Tepi Barat pada November, Militer Penjajah Israel Dilaporkan Kini Telah Meledakkan Rumahnya

Laporan yang sama menyebutkan jika anjing tersebut berlari ke dalam apartemen dan kemudian mulai menyerang Ibrahim Hashash setelah menjatuhkannya dari pelukan ibunya.

Anjing itu diketahui kemudian menggigit bagian tubuh Ibrahim sehingga mengeluarkan banyak darah.

Ambulans yang datang membawa Ibrahim ke RS Rafidia di Nablus untuk dirawat. (*/Mey)

...

Artikel Terkait

wave
Tuntut Gencatan Senjata Permanen dan Segera di Jalur Gaza, Spanyol Telah Tangguhkan Semua Ekspor Senjata ke Penjajah Israel

Menlu Spanyol mengungkapkan jika Spanyol telah menangguhkan semua ekspor senjata mereka ke penjajah Israel dikarenakan perang Palestina.

Perang Masih Terus Berlanjut, UNRWA Nyatakan 84 Persen Fasilitas Kesehatan di Gaza Terkena Dampaknya

UNRWA menyebutkan jika 84 persen fasilitas kesehatan di Jalur Gaza terkena dampak perang yang diketahui hingga kini masih berlanjut.

Mengenai Perundingan Gencatan Senjata Hamas dengan Penjajah Israel, Menlu AS Sebut Masih Banyak Pekerjaan yang Harus Dilakukan

Menlu AS menyebutkan jika masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan terkait perundingan gencatan senjata untuk perang Palestina.

Kepung Rumah Sakit, Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina Sebut 2 Orang Terluka Akibat Tembakan Pasukan Penjajah Israel di RS Al Amal

Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina menyebutkan jika 2 orang terluka akibat tembakan dari militer penjajah Israel di RS Al Amal.

Dampak Perang, Warga Palestina Ungkap Kisahnya Terpaksa Pergi dari Rumah hingga Berakhir di Kamp Pengungsian Rafah

Seorang warga Palestina menceritakan kisahnya terpaksa pergi dari rumahnya hingga kini berakhir di kamp pengungsian di Rafah.

Berita Terkini

wave

Pemerintah Genjot Program Prioritas untuk Ciptakan Jutaan Lapangan Kerja Baru

Pemerintah mempercepat program prioritas nasional, mulai dari koperasi desa, kampung nelayan, hingga revitalisasi tambak.

Prabowo Perluas Program Sekolah Rakyat untuk Kelompok Ekonomi Lebih Luas

Presiden Prabowo merencanakan pembangunan 500 Sekolah Rakyat, memperluas sasaran dari desil 1-2 hingga 5 demi pemerataan pendidikan.

PA Jakarta Barat Batalkan Perkawinan WNI dengan WNA Arab Saudi

Pengadilan Agama Jakarta Barat mengabulkan gugatan JPN, lindungi WNI korban KDRT, dan pastikan perkawinan dibatalkan secara sah.

KPK Telusuri Dugaan Korupsi Kuota Haji, Nama Khalid Basalamah Disorot

KPK menyelidiki dugaan korupsi kuota haji 2023–2024, menyoroti peran Khalid Basalamah serta kejanggalan pembagian kuota tambahan.

KPK Dalami Dugaan Korupsi Pengadaan Mesin EDC BRI

KPK memanggil Irni Palar dan menetapkan lima tersangka dalam kasus korupsi pengadaan mesin EDC senilai Rp2,1 triliun.


See All
; ;