Internasional, gemasulawesi – Menurut laporan, tank-tank penjajah Israel terus menyerang Menara Al-Qastal, yang berada di sebelah timur Deir El Balah, yang juga menjadi tempat ribuan warga Palestina berlindung.
Laporan yang sama menyebutkan jika pasukan penjajah Israel terus menerus melakukan pemboman yang tidak berhenti selama 3 hari di wilayah tersebut.
Sementara itu, kali ini, pemboman pasukan penjajah Israel juga menghantam sebuah apartemen di Deir El Balah yang menyebabkan 3 orang terluka.
Baca Juga:
Serangan Penjajah Israel, 3 Orang Dilaporkan Tewas dalam Pemboman Sekolah di Khan Younis
Salah seorang warga yang tinggal di Menara Al-Qastal, Hassan AL-Omari, mengatakan jika kejadian tersebut membuat semua orang panik.
“Ini bukan pertama kalinya Menara Al-Qastal dihantam,” ujarnya.
Hassan Al-Omari mengatakan jika dia pernah terluka dalam serangan yang terjadi sebelumnya.
“Itu terjadi sebelum pasukan penjajah Israel melancarkan operasi darat di Deir El Balah yang mengakibatkan semua orang mengungsi ke barat dan kemudian kembali,” katanya.
Dia melanjutkan jika suara tank di malah hari bahkan terasa sangat menakutkan.
“Kami tidak dapat tidur sama sekali dan sekarang mereka menyerang kami, yang membuat kami mungkin harus pergi lagi,” ucapnya.
Baca Juga:
Kehabisan Bahan Bakar, RS Al Shifa di Jalur Gaza Kini Hanya Miliki 3 Ambulans yang Beroperasi
Serangan udara pasukan penjajah Israel juga menghantam sebuah rumah keluarga yang terletak di pusat Deir El Balah, yang menyebabkan banyak orang terluka.
Korban terluka dilaporkan telah dibawah ke RS Al-Aqsa.
Sementara itu, terkait serangan yang dilakukan militer penjajah Israel terhadap sekelompok orang yang sedang menunggu bantuan, Direktur RS Al-Awda yang berada di Jabalia, Mohammed Salha, telah mengonfirmasi jika sebagian besar korban dibawa ke RS Al-Awda menunjukkan luka akibat tembakan.
“Dari 176 korban luka yang dibawa ke RS Al-Awda, 142 orang mengalami luka tembak, sementara sekitar 34 orang lainnya mengalami luka akibat terinjak-injak,” paparnya.
Sebelumnya, tim PBB yang mengunjungi RS Al-Shifa yang berada di Jalur Gaza utara juga membenarkan jika banyak korban yang terluka akibat tembakan yang dilepaskan oleh pasukan penjajah Israel.
Serangan tersebut menyebabkan 100 orang lebih yang sedang menunggu mendapatkan bantuan pangan meninggal. (*/Mey)