Internasional, gemasulawesi – Menurut Menteri Pertahanan Amerika Serikat, Lloyd Austin, lebih dari 25.000 perempuan dan juga anak-anak telah terbunuh dalam perang di Jalur Gaza.
Menteri Pertahanan Amerika Serikat, Lloyd Austin, juga mengakui jika dia tidak dapat memberikan angka seberapa banyak pengiriman amunisi yang berpemandu presisi yang telah dikirimkan oleh Amerika Serikat ke penjajah Israel.
Lebih lanjut, Menteri Pertahanan Amerika Serikat, Lloyd Austin, menerangkan jika harus ada rencana yang kredibel untuk dapat memberikan jaminan keselamatan sekitar 1,5 juta warga Palestina yang berlindung di Rafah.
Baca Juga:
Kehabisan Bahan Bakar, RS Al Shifa di Jalur Gaza Kini Hanya Miliki 3 Ambulans yang Beroperasi
Namun, saat salah satu anggota Kongres menanyakan apakah dia akan menghentikan penjualan peralatan militer ke penjajah Israel jika mereka melakukan invasi ke Rafah tanpa rencana, Austin mengatakan jika keputusan akan dibuat oleh Presiden Joe Biden.
“Saya berharap ketika kita memberikan amunisi atau persenjataan kepada sekutu kita dan juga mitra kita di dunia, mereka akan menggunakannya dengan cara yang bertanggung jawab,” ujarnya.
Namun, beberapa jam setelah sidang Kongres, Pentagon melalui juru bicaranya, Sabrina Singh, membantah perkiraan Lloyd Austin tentang kematian perempuan dan anak-anak di Jalur Gaza.
Singh beralasan jika perkiraan tersebut berasal dari Kementerian Kesehatan Gaza dan bukan berasal dari intelijen Amerika Serikat.
Dia menambahkan jika pernyataan Lloyd Austin juga merujuk pada jumlah total warga Palestina yang terbunuh sejak perang dimulai di tanggal 7 Oktober 2023.
Sidang Kongres tersebut berlangsung setelah pihak berwenang di Jalur Gaza melaporkan jika pasukan penjajah Israel telah membunuh lebih dari 100 orang yang sedang menunggu bantuan makanan di Jalur Gaza.
Serangan pasukan penjajah Israel tersebut juga menuai kecaman dari para pemimpin di seluruh dunia dan kelompok hak asasi manusia.
Penjajah Israel diketahui menyalahkan kerumunan, penginjakan dan juga sopir truk Gaza untuk kematian yang terjadi.
Para saksi mata yang berada di lokasi menyatakan jika kematian terjadi setelah pasukan penjajah Israel mulai menembaki orang-orang yang sedang mencari makanan. (*/Mey)