Beri Alasan untuk Mencabut Komunitas dari Tanah Mereka, Penjajah Israel Tolak Akui 35 Desa Badui Palestina

Ket. Foto: Penjajah Israel Dilaporkan Menolak Mengakui 35 Desa Badui Palestina
Ket. Foto: Penjajah Israel Dilaporkan Menolak Mengakui 35 Desa Badui Palestina Source: (Foto/Instagram/@unrwa)

Internasional, gemasulawesi – Dilaporkan jika penjajah Israel sedang membangun kota khusus untuk warga Yahudi penjajah Israel.

Untuk melakukan hal tersebut, penjajah Israel membangun rumah-rumah yang telah sebelumnya dihancurkan di Umm Al-Hiran, sebuah desa Badui Palestina yang berada di penjajah Israel selatan.

Sebagian besar penduduk desa kemudian terpaksa meninggalkan tanah mereka dan pindah ke Hurra, sebuah desa Badui yang lebih besar di dekatnya, meninggalkan wilayah-wilayah kehancuran yang dapat diklaim oleh penjajah Israel setelah mereka sendiri yang menyebabkan kehancuran tersebut.

Baca Juga:
Derita Dehidrasi dan Kekurangan Gizi, Total 6 Orang Anak Dilaporkan Meninggal di Beberapa Rumah Sakit Gaza Utara

Namun, sekitar 200 orang menolak untuk meninggalkan rumah mereka dan memilih untuk tetap tinggal di Umm Al-Hiran.

Penjajah Israel sendiri dilaporkan menolak untuk mengakui 35 desa Badui Palestina, yang disebutkan memberi mereka alasan untuk mencabut komunitas mereka dari tanah mereka.

Mourad Mohamed, salah satu penduduk Umm Al-Hiran, mengatakan jika mereka semua memperjuangkan hak-hak mereka.

Baca Juga:
Gaza Hancur, Pasukan Penjajah Israel Secara Keliru Lepaskan Tembakan ke Wilayahnya Sendiri Sebanyak 5 Kali Sejak Awal Perang

“Kami pada akhirnya mencapai kesepakatan dengan pemerintah untuk tetap berada disini,” katanya.

Sebelum keberadaan penjajah Israel, sekitar 120.000 orang dilaporkan tinggal di desa-desa Badui yang tidak dikenal yang berada di seberang gurun.

Sementara itu, Umm Al-Hiran menjadi pengecualian karena warga Palestina pindah kesana di tahun 1956 setelah mereka diusir penjajah Israel dari desa mereka selama Nakba yang terjadi di tahun 1948.

Baca Juga:
Perang Masih Berlanjut, Pemerintahan Teknokratis Baru Disebutkan Diperlukan untuk Menyatukan Rakyat Palestina

Sejak saat itu, penjajah Israel dilaporkan terus menyita tanah Palestina, termasuk dengan tanah Badui yang memiliki kewarganegaraan penjajah Israel.

Pemerintah penjajah Israel menggunakan status tidak diakui untuk menolak hak-hak dasar dan layanan terhadap desa-desa tersebut, serta untuk membenarkan penyitaan.

Salah seorang aktivis Badui dari Desa Khan Al-Sira, mengatakan jika kota-kota tersebut bukan milik distrik kota.

Baca Juga:
2 Ruang Operasi Ditargetkan dan Dihancurkan, RS Al Awda di Jalur Gaza Dilaporkan Harus Menutup Departemen Bedah

“Pemerintah penjajah Israel malah memandang lahan tersebut sebagai lahan publik, dan menolak kepemilikan pribadi, serta memberi mereka perlindungan hukum untuk dapat menyita properti kapan saja,” jelasnya.

Suku Badui Palestina secara tradisional adalah masyarakat semi-nomaden dan juga penggembala hewan.

Penjajah Israel telah berjanji untuk memberikan layanan dan perumahan resmi kepada komunitas-komunitas Badui jika mereka meninggalkan desa mereka dan pindah ke kota-kota terdekat.

Baca Juga:
Sebut Tidak Pernah Dibayangkan, Salah Satu Pengurus Pemakaman di Gaza Ungkap Telah Menguburkan Lebih dari 17000 Orang

“Namun, kota-kota tersebut memiliki tingkat kejahatan yang tinggi dan sebagian besar penduduknya hidup dalam ketakutan satu sama lain,” terang Rabia Abu Ghan, salah satu warga Badui. (*/Mey)

...

Artikel Terkait

wave
Penjajah Israel Halangi Bantuan, PBB Peringatkan 576000 Orang di Gaza Selangkah Lagi Menuju Kelaparan

Dilaporkan jika PBB memperingatkan jika sekitar 576.000 orang yang berada di Jalur Gaza selangkah lagi menuju kelaparan.

Jadi Fasilitas Medis Terbesar Kedua di Gaza, Lebih dari 120 Pasien RS Nasser Dilaporkan Memerlukan Evakuasi

Lebih dari 120 pasien di RS Nasser dilaporkan memerlukan evakuasi dengan tim medis yang tidak dapat memberikan layanan kesehatan pada pasien

Lakukan Penggerebekan, Pasukan Penjajah Israel Tangkap Sekitar 30 Pekerja dari Jalur Gaza di Tepi Barat

Pasukan penjajah Israel dilaporkan menangkap sekitar 30 orang pekerja yang berasal dari Jalur Gaza di Tepi Barat.

Panjangnya 10 Kilometer, Penjajah Israel Dilaporkan Telah Hancurkan Salah Satu Jaringan Terowongan Milik Hamas

Militer penjajah Israel telah menemukan dan juga menghancurkan jaringan terowongan milik Hamas yang panjangnya sekitar 10 kilometer.

Penjajah Israel Lanjutkan Serangan di Jalur Gaza, Hamas Dilaporkan sedang Mempelajari Proposal Gencatan Senjata

Hamas dikabarkan sedang mempelajari propsal gencatan senjata yang diajukan oleh Amerika Serikat, Qatar, penjajah Israel dan Mesir.

Berita Terkini

wave

TNI AL dan BI Resmi Lepas Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2025 di Sulawesi Tengah

Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2025 memastikan distribusi rupiah layak edar di wilayah 3T, wujud sinergi TNI AL dan BI.

Ribuan Ojol Gelar Aksi di DPR, 6.118 Personel Gabungan Dikerahkan Amankan Unjuk Rasa

Aksi ribuan pengemudi ojol di DPR/MPR dikawal 6.118 personel. Massa sampaikan tujuh tuntutan, termasuk revisi RUU.

Pemohon Minta MK Hapus Kolom Agama dari KTP dan KK

Pemohon minta hapus data agama di KTP dan KK karena risiko diskriminasi dan pelanggaran hak asasi warga.

KPK Ungkap Dugaan Korupsi Kuota Haji, Pansus DPR Soroti Pembagian Tambahan yang Menyimpang

KPK dan DPR mengusut dugaan korupsi kuota haji 2023–2024, termasuk jual beli kuota dan pelanggaran aturan pembagian.

KPK Benarkan Pengembalian Uang oleh Khalid Basalamah dalam Kasus Kuota Haji

KPK mengonfirmasi pengembalian dana oleh Khalid Basalamah terkait kuota haji, serta ungkap kerugian negara capai Rp1 triliun.


See All
; ;