2 Ruang Operasi Ditargetkan dan Dihancurkan, RS Al Awda di Jalur Gaza Dilaporkan Harus Menutup Departemen Bedah

Ket. Foto: RS Al Awda di Jalur Gaza Dikabarkan Kini Harus Menutup Departemen Bedah
Ket. Foto: RS Al Awda di Jalur Gaza Dikabarkan Kini Harus Menutup Departemen Bedah Source: (Foto/Instagram/@unrwa)

Internasional, gemasulawesi – Salah satu dari sedikit fasilitas kesehatan yang masih berfungsi sebagian di Jalur Gaza utara, RS Al Awda, dikabarkan harus menutup departemen bedahnya sekarang.

RS Al Awda diketahui kini harus membatalkan semua operasi bedah setelah 2 ruang operasinya ditargetkan dan dihancurkan.

Mohamed Salha, yang merupakan direktur RS Al Awda, mengatakan jika itu berarti seluruh layanan medis yang berkaitan dengan kebidanan dan kandungan berhenti total.

Baca Juga:
Sebut Tidak Pernah Dibayangkan, Salah Satu Pengurus Pemakaman di Gaza Ungkap Telah Menguburkan Lebih dari 17000 Orang

“Penutupan ini juga berarti jika rumah sakit harus membatalkan semua operasi orthopedi dan plastik, yang dapat membantu menyelamatkan anggota tubuh warga Palestina yang terluka,” katanya.

Dia melanjutkan jika RS Al Awda adalah satu-satunya rumah sakit di Jalur Gaza utara yang melakukan operasi orthopedi.

“Tidak ada tempat alternatif lain di Jalur Gaza utara atau Kota Gaza karena rumah sakit milik Kementerian Kesehatan tidak dapat beroperasi sama sekali,” ujarnya.

Baca Juga:
Penjajah Israel Halangi Bantuan, PBB Peringatkan 576000 Orang di Gaza Selangkah Lagi Menuju Kelaparan

Di sisi lain, Qatar mengatakan kepada komunitas internasional harus melakukan perlawanan kelaparan yang disengaja terhadap rakyat Palestina oleh penjajah Israel.

Majed Al-Ansari, yang merupakan juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar, menegaskan jika bantuan yang saat ini masuk ke Jalur Gaza hanyalah sebagian kecil dari apa yang dibutuhkan di lapangan.

Dia mengungkapkan jika sejauh ini Qatar belum melihat adanya tekanan yang nyarta dari dunia internasional untuk mengizinkan masuknya bantuan kemanusian ke Jalur Gaza yang tanpa syarat dan juga secara penuh.

Baca Juga:
Jadi Fasilitas Medis Terbesar Kedua di Gaza, Lebih dari 120 Pasien RS Nasser Dilaporkan Memerlukan Evakuasi

“Bantuan untuk rakyat Palestina harus diberikan secara bebas dan juga tanpa batasan,” tekannya.

Sementara itu, pemboman terus berlanjut di seluruh Jalur Gaza bersamaan dengan penembakan artileri berat di bagian timur Rafah.

Militer penjajah Israel menargetkan sebuah rumah dan 2 orang anak berhasil diselamatkan dari reruntuhan.

Baca Juga:
Lakukan Penggerebekan, Pasukan Penjajah Israel Tangkap Sekitar 30 Pekerja dari Jalur Gaza di Tepi Barat

Sukarelawan dari pertahanan sipil, paramedi dan penduduk setempat dikabarkan bergegas ke daerah tersebut untuk membantu upaya penyelamatan.

“Rumah itu penuh dengan keluarga pengungsi yang berasal dari Kota Gaza dan juga keluarga pengungsi lain yang berasal dari Khan Younis,” ungkap salah satu sumber lokal yang tidak disebutkan namanya. (*/Mey)

...

Artikel Terkait

wave
Panjangnya 10 Kilometer, Penjajah Israel Dilaporkan Telah Hancurkan Salah Satu Jaringan Terowongan Milik Hamas

Militer penjajah Israel telah menemukan dan juga menghancurkan jaringan terowongan milik Hamas yang panjangnya sekitar 10 kilometer.

Penjajah Israel Lanjutkan Serangan di Jalur Gaza, Hamas Dilaporkan sedang Mempelajari Proposal Gencatan Senjata

Hamas dikabarkan sedang mempelajari propsal gencatan senjata yang diajukan oleh Amerika Serikat, Qatar, penjajah Israel dan Mesir.

Sidang ICJ, Liga Arab Sebut Penjajah Israel Lakukan Dominasi Rasial terhadap Rakyat Palestina

Dalam sidang ICJ, Liga Arab menyatakan penjajah Israel melakukan dominasi rasial terhadap rakyat Palestina.

Rencana Operasi Militer Penjajah Israel Skala Penuh di Rafah, Sekjen PBB Sebut Akan Berikan Pukulan Mematikan untuk Program Bantuan

Sekjen PBB menyebutkan jika operasi militer skala penuh di Rafah akan memberikan pukulan yang mematikan untuk program bantuan.

Bencana Kemanusiaan Jalur Gaza, Lebih dari 2000 Truk Bantuan Dilaporkan Menunggu di Mesir untuk Diizinkan Masuk ke Rafah

Dilaporkan jika lebih dari 2.000 truk bantuan kemanusiaan sekarang ini sedang menunggu di Mesir untuk diizinkan masuk ke Rafah.

Berita Terkini

wave

Tim DVI Polri Selesaikan Identifikasi Korban Kecelakaan Helikopter BK117 D3 di Kalsel

Semua jenazah korban helikopter jatuh di Kalimantan Selatan berhasil diidentifikasi oleh Tim DVI Polri dengan proses teliti.

Remaja 16 Tahun Diamankan Terkait Kematian Mahasiswi di Indekos Ciracas

Polisi amankan remaja FF (16) terkait dugaan penganiayaan mahasiswi IM (23) yang ditemukan tewas di indekos Ciracas.

Ledakan Misterius di Pondok Cabe Ilir, Tujuh Korban dan Delapan Rumah Rusak

Ledakan di Pondok Cabe Ilir, akibat tabung gas, menewaskan tujuh korban, rusak delapan rumah, penyelidikan forensik masih berlangsung.

Koperasi Didorong Kelola Tambang, Pemerintah Siapkan Regulasi dan Modal Awal

Pemerintah siapkan aturan baru beri koperasi hak kelola tambang hingga 2.500 hektare, dukung ekonomi lokal dan kesejahteraan masyarakat.

Kasus Penyiksaan Anak di Kebayoran Lama: EF Terungkap Bukan Ayah Kandung, Dijerat Pasal Perlindungan Anak

Polri ungkap EF bukan ayah kandung AMK. Bersama SNK, ia ditetapkan tersangka penyiksaan anak dan terancam hukuman berat.


See All
; ;