Sebut Tidak Pernah Dibayangkan, Salah Satu Pengurus Pemakaman di Gaza Ungkap Telah Menguburkan Lebih dari 17000 Orang

Ket. Foto: Seorang Pengurus Pemakaman di Jalur Gaza Menyatakan Dia Telah Menguburkan Lebih dari 17000 Orang Sejak Perang Meletus
Ket. Foto: Seorang Pengurus Pemakaman di Jalur Gaza Menyatakan Dia Telah Menguburkan Lebih dari 17000 Orang Sejak Perang Meletus Source: (Foto/Instagram/@unrwa)

Internasional, gemasulawesi – Salah satu pengurus pemakaman di Jalur Gaza, Saadi Hassan Sulieman Baraka, yang juga akrab disapa dengan Abu Jawad, mengakui jika kini dia bekerja dengan jam kerja yang lebih panjang.

Abu Jawad mengatakan jika kini menguburkan lebih banyak orang dalam sehari daripada yang pernah dia bayangkan sebelumnya.

Abu Jawad adalah salah satu penghuni pertama di kamp pengungsi Deir el-Balah yang berada di Jalur Gaza sebelah tengah, dimana dia tinggal di sebuah rumah kecil bersama dengan istri dan ibunya yang berusia 104 tahun.

Baca Juga:
Penjajah Israel Halangi Bantuan, PBB Peringatkan 576000 Orang di Gaza Selangkah Lagi Menuju Kelaparan

“Saya juga merasakan gangguan terhadap kehidupan tenang saya dengan sangat dalam, baik secara mental maupun fisik,” katanya.

Abu Jawad menyampaikan jika berat badannya turun hingga 30 kilogram dan dia tidak dapat tidur di malam hari atau makan setelah melakukan penguburan.

“Yang saya lihat adalah horor murni dan tidak akan pernah hilang dari pikiran saya,” katanya.

Baca Juga:
Jadi Fasilitas Medis Terbesar Kedua di Gaza, Lebih dari 120 Pasien RS Nasser Dilaporkan Memerlukan Evakuasi

Lebih lanjut, Abu Jawad mengungkapkan dia telah menguburkan lebih banyak orang selama perang ini dibandingkan dengan yang telah dia lakukan selama 37 tahun menjadi pengurus pemakaman.

“Paling sedikit 30 orang sehari dan paling banyak 800 orang dalam 1 hari,” ujarnya.

Abu Jawad mengatakan jika sejak perang Palestina meletus pada tanggal 7 Oktober 2023, dia telah menguburkan lebih dari 17.000 orang.

Baca Juga:
Lakukan Penggerebekan, Pasukan Penjajah Israel Tangkap Sekitar 30 Pekerja dari Jalur Gaza di Tepi Barat

“Setiap harinya, kuburan akan dipenuhi dengan orang-orang yang menangisi makam atau mereka akan menangisi jenazah saat menunggu untuk dikuburkan,” terangnya.

Abu Jawad menyatakan jika sekarang dia bekerja di pemakaman dari jam 6 pagi hingga jam 6 sore dan terkadang dapat lebih lama.

“Saya akan menyiapkan kain kafan, membangun kuburan, memimpin salat jenazah, meratapi dan menguburkan,” ucapnya.

Baca Juga:
Panjangnya 10 Kilometer, Penjajah Israel Dilaporkan Telah Hancurkan Salah Satu Jaringan Terowongan Milik Hamas

Dia menambahkan jika ada 4 orang pengungsi dari Khan Younis yang membantunya.

“Apa yang kami lakukan adalah sukarela, kami telah ditawari uang, makanan dan bantuan, namun, kami tidak menginginkan apapun kecuali pahala,” ungkapnya.

Abu Jawad menuturkan dia harus dengan sengaja mematikan emosinya sehingga dia dapat menyelesaikan tugas sehari-harinya memberikan kenyamanan untuk keluarga saat dia menguburkan orang yang mereka sayangi. (*/Mey)

...

Artikel Terkait

wave
Penjajah Israel Lanjutkan Serangan di Jalur Gaza, Hamas Dilaporkan sedang Mempelajari Proposal Gencatan Senjata

Hamas dikabarkan sedang mempelajari propsal gencatan senjata yang diajukan oleh Amerika Serikat, Qatar, penjajah Israel dan Mesir.

Sidang ICJ, Liga Arab Sebut Penjajah Israel Lakukan Dominasi Rasial terhadap Rakyat Palestina

Dalam sidang ICJ, Liga Arab menyatakan penjajah Israel melakukan dominasi rasial terhadap rakyat Palestina.

Rencana Operasi Militer Penjajah Israel Skala Penuh di Rafah, Sekjen PBB Sebut Akan Berikan Pukulan Mematikan untuk Program Bantuan

Sekjen PBB menyebutkan jika operasi militer skala penuh di Rafah akan memberikan pukulan yang mematikan untuk program bantuan.

Bencana Kemanusiaan Jalur Gaza, Lebih dari 2000 Truk Bantuan Dilaporkan Menunggu di Mesir untuk Diizinkan Masuk ke Rafah

Dilaporkan jika lebih dari 2.000 truk bantuan kemanusiaan sekarang ini sedang menunggu di Mesir untuk diizinkan masuk ke Rafah.

Sejumlah Negara Tangguhkan Dana, Presiden UNGA Serukan Dukungan Keuangan dan Politik yang Berkelanjutan untuk UNRWA

Presiden UNGA, Dennis Francis, dilaporkan menyerukan dukungan politik dan keuangan yang berkelanjutan untuk UNRWA.

Berita Terkini

wave

Sayutin Budianto Instruksikan Kader NasDem Parigi Moutong Tegak Lurus demi Restorasi 2029

Dalam arahannya, Sayutin menekankan pentingnya loyalitas tunggal seluruh kader dan legislator untuk tegak lurus mengikuti komando Ketua DPW.

Menatap Pemilu 2029: Nilam Sari Lawira Targetkan NasDem Pimpin DPRD Sulteng dan Parigi Moutong

Di bawah kepemimpinannya Nilam Sari Lawira yakin Nasdem akan menangkan perebutan dominasi suara di Wilayah Sulawesi tengah.

Kabut di Tambang Parigi Moutong: "Gertak Sambal" Polda Sulawesi Tengah Dalam Penertiban PETI

Operasi penyisiran Disinyalir tanpa hasil dari Polda Sulawesi tengah saat ini, akibat operasi itu dinilai hanya aksi seremonial.

Kala Jaring dan Gelombang Seismik Berbenturan di Teluk Tomini

Nelayan Parigi moutong gelar aksi demo buntut dari puluhan rompon diputus oleh tim survey potensi Migas di perairan teluk tomini.

Dugaan Monopoli Tambang Ilegal di Buranga: Sosok 'Reny' Asal Jawa Barat Jadi Sorotan

Sosok reni pelaku tambang ilegal di Desa Buranga yang disebut-sebut kebal hukum dan beroperasi dibekas lahan yang pernah menelan korban jiwa


See All
; ;