Pilihan Paling Mungkin, Menteri Pertahanan Penjajah Israel Sebut Warga Palestina yang Terkait dengan PA Harus Memerintah Gaza Setelah Perang

Ket. Foto: Menteri Pertahanan Penjajah Israel Menyatakan Warga Palestina yang Terkait dengan PA Harus Memerintah Gaza Setelah Perang
Ket. Foto: Menteri Pertahanan Penjajah Israel Menyatakan Warga Palestina yang Terkait dengan PA Harus Memerintah Gaza Setelah Perang Source: (Foto/Instagram/@unrwa)

Internasional, gemasulawesi – Menteri Pertahanan penjajah Israel, Yoav Gallat, mengatakan jika warga Palestina yang terkait dengan Otoritas Palestina atau PA harus memerintah Jalur Gaza setelah perang.

Menurut Menteri Pertahanan penjajah Israel, Yoav Gallant, itu adalah pilihan yang paling memungkinkan.

Menteri Pertahanan penjajah Israel, Yoav Gallant, menyebutkan ada 4 skenario yang mungkin terjadi di Jalur Gaza setelah perang.

Baca Juga:
Serbu Nablus di Tepi Barat, Pasukan Penjajah Israel Dilaporkan Menangkap 2 Warga Palestina

“Yang pertama adalah Hamas terus berkuasa jika penjajah Israel tidak sepenuhnya mengalahkannya,” katanya.

Sedangkan skenario yang kedua, menurut Gallant, adalah penjajah Israel secara permanen menduduki Jalur Gaza.

“Skenario yang ketiga, Jalur Gaza jatuh ke dalam kekacauan tanpa kepemimpinan yang terstruktur dan yang keempat adalah warga Palestina setempat memerintah Jalur Gaza mengikuti jejak Ramallah di Tepi Barat yang dipimpin oleh Otoritas Palestina,” ungkapnya.

Baca Juga:
Krisis Kemanusiaan Karena Perang, Jepang Akan Salurkan Bantuan ke Gaza Melalui Koridor Mediterania

Yoav Gallant memaparkan jika skenario yang paling tidak merugikan adalah warga Palestina setempat yang tidak terafiliasi dengan Hamas, memimpin Jalur Gaza.

Namun, pernyataan Yoav Gallant mendapatkan reaksi yang keras dari beberapa anggota kabinet keamanan penjajah Israel, termasuk dengan Menteri Transportasi Miri Regev dan Menteri Kehakiman Yariv Levin, yang menuduh Yoav Gallant secara efektif mendukung Otoritas Palestina.

Di sisi lain, serangan udara yang dilakukan penjajah Israel dilaporkan menewaskan sedikitnya 15 pejuang Hamas di Nuseirat, Jalur Gaza bagian tengah.

Baca Juga:
Menjadi Negara Terbaru yang Kembali Lanjutkan Pendanaan, Ketua UNRWA Berterima Kasih kepada Australia

Militer penjajah Israel menyebutkan jika itu juga termasuk dengan seorang komandan pasukan penembak jitu.

“Pasukan penjajah Israel membunuh 10 orang pejuang lainnnya di tempat lainnya di Jalur Gaza tengah,” ujar mereka.

Di selatan Khan Younis, dikabarkan pasukan penjajah Israel menghancurkan gudang senjata Hamas sekaligus mengarahkan serangan udara terhadap 2 anggota Hamas lainnya.

Baca Juga:
Termasuk Pertempuran Jarak Dekat, Militer Penjajah Israel Klaim Telah Membunuh 10 Pejuang Palestina di Gaza Tengah

Serangan terbaru yang dilakukan penjajah Israel menimbulkan banyak korban sipil.

Diketahui jika 1 serangan terhadap sebuah rumah keluarga di dekat kamp pengungsi Nuseirat menewaskan 36 orang, yang sebagian besar diantaranya adalah anak-anak dan juga beberapa wanita hamil. (*/Mey)

...

Artikel Terkait

wave
Pemimpin Senat AS Serukan Pemilu Baru, Duta Besar Penjajah Israel Tegaskan Sekutu Tidak Boleh Komentari Politik dalam Negeri

Duta besar penjajah Israel menegaskan sekutu tidak boleh mengomentari politik dalam negeri penjajah Israel menyusul seruan pemimpin senat AS

Susul Usulan Gencatan Senjata Baru Hamas, Kantor Perdana Menteri Penjajah Israel Sebut Akan Ada Pertemuan Kabinet

Menurut kantor perdana menteri penjajah Israel akan ada pertemuan kabinet menyusul usulan gencatan senjata baru Hamas.

Sebut Ingin Berantas Hamas, Analis Ungkap Tujuan Utama Penjajah Israel Melakukan Perang Adalah Hukuman Kolektif

Seorang analis menyebutkan jika tujuan utama dari penjajah Israel melakukan perang di Jalur Gaza adalah hukuman kolektif.

Karena Masalah Hak Asasi Manusia, Italia Tolak Permintaan Penjajah Israel untuk Mengekstradisi Warga Palestina

Italia dikabarkan menolak permintaan penjajah Israel untuk mengekstradisi warga Palestina dikarenakan masalah hak asasi manusia.

Kekerasan Meningkat, AS Akan Jatuhkan Sanksi Baru untuk 2 Pos Terdepan Penjajah Israel di Tepi Barat

Amerika Serikat dilaporkan akan menjatuhkan sanksi baru untuk 2 pos terdepan penjajah Israel di Tepi Barat dan 2 pemukim penjajah Israel.

Berita Terkini

wave

Maut Mengintai di Buranga: Mengapa Tambang Ilegal di Depan Mata Polres Parigi Moutong Seolah Tak Tersentuh?

Bahaya di PETI Buranga berpotensi sama dengan Tambang ilegal yang berada di gunung Nasalena. Ancaman maut reruntuhan material mengintai.

Maut di Lubang Emas Lobu: Menagih Tanggung Jawab Pengelola PETI atas Tewasnya Penambang

Emas berdarah Parigi moutong kembali telan korban jiwa, kali ini PETI berlokasi di Desa Lobu Kecamatan Moutong yang kena giliran.

Lawan Pembungkaman, KKJ Sulteng Kecam Intervensi Satgas BSH Terhadap Kemerdekaan Pers

Keberadaan Satgas BSH Dinilai hanya akan menjadi "tameng politik" yang berpotensi mengkriminalisasi pekerja jurnalis di Sulteng.

Emas Berdarah Parigi Moutong di Balik Bayang-Bayang Hukum

Aktifitas tambang ilegal di Desa Buranga dan Tombi, hanya berjarak kurang lebih 40 kilometer dari Polres Parigi moutong.

Hanya Sehari Pasca-Penertiban Polda Sulteng, Kades Karya Mandiri Diduga Ijinkan Tambang Ilegal Kembali Beroperasi

Kepala Desa Karya Mandiri di Kecamatan Ongka malino Parigi Moutong diduga terlibat dalam aktivitas tambang ilegal.


See All
; ;