Susul Usulan Gencatan Senjata Baru Hamas, Kantor Perdana Menteri Penjajah Israel Sebut Akan Ada Pertemuan Kabinet

Ket. Foto: Kantor Perdana Menteri Penjajah Israel Menyatakan Akan Ada Pertemuan Kabinet Menyusul Usulan Gencatan Senjata Baru Hamas
Ket. Foto: Kantor Perdana Menteri Penjajah Israel Menyatakan Akan Ada Pertemuan Kabinet Menyusul Usulan Gencatan Senjata Baru Hamas Source: (Foto/Instagram/@unrwa)

Internasional, gemasulawesi – Menurut laporan, kantor perdana menteri penjajah Israel mengatakan akan ada pertemuan kabinet perang penjajah Israel dan juga kabinet keamanan penjajah Israel yang sedikit lebih besar, menyusul usulan gencatan senjata baru Hamas.

Namun, disebutkan jika kantor perdana menteri penjajah Israel tidak memberi tahu jam berapa pertemuan kabinet tersebut akan dilaksanakan.

Sementara itu, poin utama dalam perundingan penjajah Israel dan Hamas, yang merupakan tantangan yang tidak dapat didamaikan untuk kedua belah pihak, pada dasarnya adalah tuntutan penjajah Israel untuk kemenangan mutlak atas Hamas.

Baca Juga:
Sebut Ingin Berantas Hamas, Analis Ungkap Tujuan Utama Penjajah Israel Melakukan Perang Adalah Hukuman Kolektif

Sedangkan Hamas diketahui menginginkan gencatan senjata yang permanen.

Di sisi lain, penjajah Israel juga menyatakan mereka ingin membiarkan potensi invasi ke Rafah tetap terbuka sebagai pilihan, namun, Hamas mengatakan jika mereka ingin melihat semua permusuhan berakhir sesegera mungkin.

Di pihak lain, Brigade Al Qassam, yang merupakan sayap bersenjata Hamas, menyampaikan jika para pejuangnya di Kamp Far’a di Tubas yang terletak di Tepi Barat  telah berhadapan langsung dengan pasukan dan juga kendaraan penjajah Israel yang menyerbu tempat tersebut.

Baca Juga:
Karena Masalah Hak Asasi Manusia, Italia Tolak Permintaan Penjajah Israel untuk Mengekstradisi Warga Palestina

“Pejuang kami, yang didukung oleh faksi lain, terlibat dalam bentrokan yang sengit dengan pasukan penyerang,” kata mereka.

Brigade Al Qassam menambahkan jika itu juga termasuk dengan meledakkan sejumlah alat peledak di kendaraan, sebelum musuh akhirnya mundur.

Di sisi lain, Shaina Low, yang merupakan penasihat komunikasi Dewan Pengungsi Norwegia, mengatakan jika pembunuhan yang dilakukan pasukan penjajah Israel terhadap para pencari bantuan di Jalur Gaza menunjukkan terputusnya antara kelompok bantuan dan pemerintah penjajah Israel.

Baca Juga:
Kekerasan Meningkat, AS Akan Jatuhkan Sanksi Baru untuk 2 Pos Terdepan Penjajah Israel di Tepi Barat

“Ini sejujurnya merupakan tanda-tanda yang jelas jika sistem dekonfliksi, dimana badan-badan kemanusiaan dan PBB memberitahu serta berkomunikasi dengan penjajah Israel, benar-benar gagal,” ujarnya.

Dia melanjutkan jika sistem ini dimaksudkan untuk memungkinkan lembaga-lembaga bantuan memberitahu penjajah Israel tentang rute yang akan mereka tempuh untuk memastikan jika mereka tidak ditargetkan.

Dia menegaskan jika ini adalah sesuatu yang dapat dicegah dan juga tidak boleh dihindari. (*/Mey)

...

Artikel Terkait

wave
Peringatkan Harus Waspada, Norwegia Sarankan Perusahaan untuk Tidak Berurusan dengan Pemukiman Penjajah Israel

Pemerintah penjajah Israel menyarankan perusahaan-perusahaan Norwegia untuk tidak berurusan dengan pemukiman penjajah Israel.

Perang Masih Dilakukan, Kelompok Hak Pengungsi Palestina Salahkan Penjajah Israel Karena Sabotase Perundingan Gencatan Senjata

Kelompok hak-hak pengungsi Palestina dikabarkan menyalahkan penjajah Israel karena melakukan sabotase perundingan gencatan senjata.

Lakukan Sejumlah Serangan di Tepi Barat, Kemlu Palestina Tegaskan Itu Bukti Penjajah Israel Ingin Tingkatkan Ketegangan Selama Ramadhan

Kemlu Palestina menyatakan sejumlah serangan penjajah Israel di Tepi Barat bukti mereka ingin meningkatkan ketegangan selama Ramadhan.

Lakukan Serangan, Militer Penjajah Israel Klaim Membunuh 8 Pejuang Palestina di Jalur Gaza

Dalam keterangannya, militer penjajah Israel menyebutkan mereka telah membunuh 8 orang pejuang Palestina di Jalur Gaza.

Gerebek Beberapa Lokasi di Tepi Barat, Pasukan Penjajah Israel Menembak Mati Seorang Anak Berusia 13 Tahun

Pasukan penjajah Israel dikabarkan menembak mati seorang anak yang masih berusia 13 tahun dalam penggerebekan di Tepi Barat.

Berita Terkini

wave

Maut Mengintai di Buranga: Mengapa Tambang Ilegal di Depan Mata Polres Parigi Moutong Seolah Tak Tersentuh?

Bahaya di PETI Buranga berpotensi sama dengan Tambang ilegal yang berada di gunung Nasalena. Ancaman maut reruntuhan material mengintai.

Maut di Lubang Emas Lobu: Menagih Tanggung Jawab Pengelola PETI atas Tewasnya Penambang

Emas berdarah Parigi moutong kembali telan korban jiwa, kali ini PETI berlokasi di Desa Lobu Kecamatan Moutong yang kena giliran.

Lawan Pembungkaman, KKJ Sulteng Kecam Intervensi Satgas BSH Terhadap Kemerdekaan Pers

Keberadaan Satgas BSH Dinilai hanya akan menjadi "tameng politik" yang berpotensi mengkriminalisasi pekerja jurnalis di Sulteng.

Emas Berdarah Parigi Moutong di Balik Bayang-Bayang Hukum

Aktifitas tambang ilegal di Desa Buranga dan Tombi, hanya berjarak kurang lebih 40 kilometer dari Polres Parigi moutong.

Hanya Sehari Pasca-Penertiban Polda Sulteng, Kades Karya Mandiri Diduga Ijinkan Tambang Ilegal Kembali Beroperasi

Kepala Desa Karya Mandiri di Kecamatan Ongka malino Parigi Moutong diduga terlibat dalam aktivitas tambang ilegal.


See All
; ;