Internasional, gemasulawesi – Menurut laporan, kantor perdana menteri penjajah Israel mengatakan akan ada pertemuan kabinet perang penjajah Israel dan juga kabinet keamanan penjajah Israel yang sedikit lebih besar, menyusul usulan gencatan senjata baru Hamas.
Namun, disebutkan jika kantor perdana menteri penjajah Israel tidak memberi tahu jam berapa pertemuan kabinet tersebut akan dilaksanakan.
Sementara itu, poin utama dalam perundingan penjajah Israel dan Hamas, yang merupakan tantangan yang tidak dapat didamaikan untuk kedua belah pihak, pada dasarnya adalah tuntutan penjajah Israel untuk kemenangan mutlak atas Hamas.
Sedangkan Hamas diketahui menginginkan gencatan senjata yang permanen.
Di sisi lain, penjajah Israel juga menyatakan mereka ingin membiarkan potensi invasi ke Rafah tetap terbuka sebagai pilihan, namun, Hamas mengatakan jika mereka ingin melihat semua permusuhan berakhir sesegera mungkin.
Di pihak lain, Brigade Al Qassam, yang merupakan sayap bersenjata Hamas, menyampaikan jika para pejuangnya di Kamp Far’a di Tubas yang terletak di Tepi Barat telah berhadapan langsung dengan pasukan dan juga kendaraan penjajah Israel yang menyerbu tempat tersebut.
“Pejuang kami, yang didukung oleh faksi lain, terlibat dalam bentrokan yang sengit dengan pasukan penyerang,” kata mereka.
Brigade Al Qassam menambahkan jika itu juga termasuk dengan meledakkan sejumlah alat peledak di kendaraan, sebelum musuh akhirnya mundur.
Di sisi lain, Shaina Low, yang merupakan penasihat komunikasi Dewan Pengungsi Norwegia, mengatakan jika pembunuhan yang dilakukan pasukan penjajah Israel terhadap para pencari bantuan di Jalur Gaza menunjukkan terputusnya antara kelompok bantuan dan pemerintah penjajah Israel.
Baca Juga:
Kekerasan Meningkat, AS Akan Jatuhkan Sanksi Baru untuk 2 Pos Terdepan Penjajah Israel di Tepi Barat
“Ini sejujurnya merupakan tanda-tanda yang jelas jika sistem dekonfliksi, dimana badan-badan kemanusiaan dan PBB memberitahu serta berkomunikasi dengan penjajah Israel, benar-benar gagal,” ujarnya.
Dia melanjutkan jika sistem ini dimaksudkan untuk memungkinkan lembaga-lembaga bantuan memberitahu penjajah Israel tentang rute yang akan mereka tempuh untuk memastikan jika mereka tidak ditargetkan.
Dia menegaskan jika ini adalah sesuatu yang dapat dicegah dan juga tidak boleh dihindari. (*/Mey)