Internasional, gemasulawesi – Pemerintah Norwegia dilaporkan telah menyarankan perusahaan-perusahaan Norwegia untuk tidak berurusan dengan pemukiman penjajah Israel.
Urusan yang dimaksud Norwegia seperti tidak melakukan transaksi bisnis dan perdagangan apa pun dengan pemukiman ilegal penjajah Israel.
Pemerintah Norwegia juga memperingatkan dampak pelanggaran hukum internasional.
Menteri Luar Negeri Norwegia, Espen Barth Eide, menyatakan Norwegia telah lama bahwa kebijakan pemukiman penjajah Israel di Tepi Barat, termasuk Yerusalem Timur, melanggar hukum internasional, termasuk hukum humaniter internasional dan hak asasi manusia.
“Juga merusak prospek pembentukan negara Palestina di masa depan dan penyelesaian konflik secara damai,” katanya.
Dia menambahkan bahwa rekomendasi ini memperjelas bahwa perusahaan-perusahaan Norwegia harus waspada terhadap fakta jika terlibat dalam aktivitas ekonomi atau keuangan apapun di pemukiman penjajah Israel dapat menempatkan mereka pada resiko berkontribusi terhadap pelanggaran hukum.
“Baik hukum kemanusiaan internasional dan hak asasi manusia,” ujarnya.
Di sisi lain, Pusat Informasi Palestina mengatakan tentara penjajah Israel menggerebek sebuah rumah di kamp pengungsi Aqbat Jabr di Jericho dan menangkap beberapa warga Palestina.
Sumber yang tidak disebutkan namanya menyampaikan pasukan penjajah Israel telah mengerahkan penembak jitu di beberapa tempat di kamp pengungsi tersebut.
Baca Juga:
Lakukan Serangan, Militer Penjajah Israel Klaim Membunuh 8 Pejuang Palestina di Jalur Gaza
Sementara itu, terdapat laporan yang menyatakan jika untuk sekarang ini, keadaan menjadi sangat berbahaya untuk para pencari bantuan.
Sumber yang tidak disebutkan namanya mengungkapkan dia mendengar dari penduduk Palestina yang kelaparan menanyakan apa tujuan truk-truk tersebut memasuki Jalur Gaza dan wilayah utaranya jika mereka akan ditembak penjajah Israel.
“Hal ini juga membahayakan pekerjaan pekerja bantuan di lapangan,” ucapnya.
Diketahui jika serangan yang dilakukan pasukan penjajah Israel terhadap para pencari bantuan di Bundaran Kuwait yang terletak di Jalan Salah al-Din mengakibatkan 6 orang tewas dan 83 orang luka parah.
Dilaporkan jika itu terjadi beberapa jam setelah serangan terhadap gudang distribusi makanan UNRWA di Rafah.
“Bundaran Kuwait kini dikenal oleh rakyat Palestina sebagai jebakan maut,” pungkasnya. (*/Mey)