Perang Masih Dilakukan, Kelompok Hak Pengungsi Palestina Salahkan Penjajah Israel Karena Sabotase Perundingan Gencatan Senjata

Ket. Foto: Kelompok Hak Pengungsi Palestina Dilaporkan Menyalahkan Penjajah Israel Karena Sabotase Perundingan Gencatan Senjata
Ket. Foto: Kelompok Hak Pengungsi Palestina Dilaporkan Menyalahkan Penjajah Israel Karena Sabotase Perundingan Gencatan Senjata Source: (Foto/Instagram/@unrwa)

Internasional, gemasulawesi – Menurut laporan, Badil yang merupakan kelompok hak-hak pengungsi Palestina menyalahkan penjajah Israel karena melakukan sabotase perundingan gencatan senjata.

Badil menyatakan hal tersebut dikarenakan seruan gencatan senjata permanen ditolak penjajah Israel demi gencatan senjata sementara atau jeda.

“Selain itu, alih-alih memberikan bantuan kemanusiaan tanpa batas untuk rakyat Palestina, penjajah Israel malah mempersenjatai bantuan dan juga menghalangi operasi badan-badan PBB,” kata mereka.

Baca Juga:
Lakukan Sejumlah Serangan di Tepi Barat, Kemlu Palestina Tegaskan Itu Bukti Penjajah Israel Ingin Tingkatkan Ketegangan Selama Ramadhan

Lebih lanjut, Badil menerangkan jika penjajah Israel berencana untuk menerjunkan kembali pasukan penjajah Israel di wilayah Jalur Gaza yang terkepung alih-alih melakukan penarikan militer dari Jalur Gaza.

“Mereka juga menolak seruan untuk mengizinkan kembalinya semua pengungsi Palestina, dimana mereka hanya mengusulkan pengembalian perempuan dan anak-anak saja,” ujar mereka.

Di sisi lain, Muthafar Thouqan, yang merupakan koordinator komite untuk mendukung tahanan Palestina, menuturkan jika perintah Benjamin Netanyahu untuk menyiapkan penjara untuk ribuan narapidana adalah bagian dari rencana penjajah Israel untuk menerima lebih banyak tahanan dari Rafah.

Baca Juga:
Lakukan Serangan, Militer Penjajah Israel Klaim Membunuh 8 Pejuang Palestina di Jalur Gaza

“Termasuk juga tahanan dari Tepi Barat,” ucapnya.

Thouqan memaparkan hal ini tidak hanya berdampak pada moral para tahanan Palestina karena menyebabkan kepadatan berlebih dan penyebaran penyakit, namun, juga menunjukkan adanya niat terencana dari penjajah Israel untuk menyerang Rafah.

Rafah sendiri kini menjadi pusat pengungsian di Jalur Gaza yang menampung lebih dari 1,5 juta warga Palestina.

Baca Juga:
Gerebek Beberapa Lokasi di Tepi Barat, Pasukan Penjajah Israel Menembak Mati Seorang Anak Berusia 13 Tahun

Beberapa waktu yang lalu, dilaporkan jika Benjamin Netanyahu memerintahkan kementerian penjajah Israel untuk menyiapkan penjara untuk lebih banyak tahanan Palestina.

Layanan Penjara penjajah Israel menyebutkan jika jumlah tahanan Palestina di penjara-penjara penjajah Israel telah meningkat menjadi sekitar 9.000 orang.

Thouqan mengungkapkan jika 12 orang warga Palestina tewas dalam tahanan sejak perang dimulai pada tanggal 7 Oktober 2023 karena penyiksaan dan pengabaian medis.

Baca Juga:
Bawa Hampir 200 Ton Bantuan Makanan, Kapal Amal Open Arms Telah Berlayar Menuju Jalur Gaza dari Siprus

Sementara itu, Hamas mengatakan jika seorang anggotanya menjadi sasaran serangan pesawat tidak berawak penjajah Israel di dekat Tirus, Lebanon.

Menurut Hamas, penjajah Israel menghantam mobil yang dia tumpangi. (*/Mey)

...

Artikel Terkait

wave
Ketidakpercayaan terhadap Kemampuan untuk Memerintah Meningkat, Kepemimpinan Netanyahu Disebutkan Mungkin dalam Bahaya

Sebuah laporan penilaian intelijen Amerika Serikat menyebutkan jika kepemimpinan Benjamin Netanyahu mungkin dalam bahaya.

Terletak di Tepi Barat, Pasukan Penjajah Israel Dilaporkan Menggerebek Kamp Pengungsi Jenin

Dilaporkan jika pasukan penjajah Israel menggerebek dan juga menyerbu kamp pengungsi Jenin yang terletak di Tepi Barat, Palestina.

Lakukan Aksi Bakar Diri untuk Palestina, Kota Jericho di Tepi Barat Menamai Sebuah Jalan dengan Nama Aaron Bushnell

Kota Jericho yang terletak di Tepi Barat, Palestina, menamai sebuah jalan dengan nama Aaron Bushnell yang tewas karena aksi bakar diri.

Berikan Layanan yang Dibutuhkan, Pengungsi Palestina di Yordania Resah atas Nasib UNRWA

Karena penangguhan pendanaan masih dilakukan, para pengungsi Palestina di Yordania resah atas nasib UNRWA.

Bentrokan Baru, Militer Penjajah Israel Sebut Temukan 2 Terowongan Hamas di Khan Younis

Militer penjajah Israel menyebutkan jika pasukan penjajah Israel menemukan 2 terowongan Hamas di Khan Younis, Jalur Gaza.

Berita Terkini

wave

Ketika Rasa Cinta Berbenturan dengan Aturan Agama, Inilah Sinopsis Film Dilanjutkan Salah Disudahi Perih

Film Dilanjutkan Salah Disudahi Perih akan segera hadir di bioskop Indonesia, menceritakan drama percintaan yang emosional

Antisipasi Konflik, Polresta Ambon Dirikan Pos dan Gelar Patroli Gabungan

Polresta Ambon siagakan personel gabungan, dirikan pos, dan lakukan patroli untuk cegah konflik Kailolo-Kabauw meluas ke wilayah lain.

Dwiarso Budi Santiarto Terpilih Jadi Wakil Ketua MA Bidang Non-Yudisial

Hakim Agung Dwiarso Budi Santiarto resmi terpilih sebagai Wakil Ketua MA Bidang Non-Yudisial setelah unggul dalam dua putaran pemilihan.

Evakuasi Pekerja Terjebak di Tambang Grasberg Freeport Papua

PT Freeport menghentikan operasi sementara untuk mengevakuasi tujuh pekerja yang terjebak longsor di tambang bawah tanah Grasberg Papua.

Penjarahan Rumah Uya Kuya: Satu Pelaku di Bawah Umur Terlibat, Polisi Amankan Barang Bukti dan Kejar Tersangka Lain

Polisi tangani kasus penjarahan rumah Uya Kuya, libatkan anak di bawah umur, amankan barang bukti, dan buru pelaku lainnya.


See All
; ;