Sebut Ingin Berantas Hamas, Analis Ungkap Tujuan Utama Penjajah Israel Melakukan Perang Adalah Hukuman Kolektif

Ket. Foto: Analis Menyatakan Tujuan Utama dari Penjajah Israel Melakukan Perang Adalah Hukuman Kolektif
Ket. Foto: Analis Menyatakan Tujuan Utama dari Penjajah Israel Melakukan Perang Adalah Hukuman Kolektif Source: (Foto/Instagram/@unrwa)

Internasional, gemasulawesi – Seorang analis di Dewan Urusan Global Timur Tengah, Adel Abdel Ghafar, menyatakan jika tujuan penjajah Israel adalah memberantas Hamas, sesuai dengan yang pernah disebutkan mereka sebelumnya.

Namun, Adel Abdel Ghafar juga menyebutkan jika tujuan utama dari penjajah Israel melakukan perang di Jalur Gaza adalah hukuman kolektif.

“Kita telah melihat hal ini terjadi pada penghancuran sekolah, rumah sakit dan kawasan pemukiman di Jalur Gaza,” katanya.

Baca Juga:
Karena Masalah Hak Asasi Manusia, Italia Tolak Permintaan Penjajah Israel untuk Mengekstradisi Warga Palestina

Dia menambahkan jika jenazah rakyat Palestina yang terbunuh dirahasiakan dari keluarga, sehingga kematian pun tidak ada martabatnya.

“Malnutrisi dan kelaparan digunakan sebagai alat perang, serta hal ini akan diselidiki sebagai bagian dari kasus genosida terhadap penjajah Israel di ICJ,” ujarnya.

Adel Abdel Ghafar melanjutkan jika perang di Jalur Gaza juga menjadi semakin tidak populer di Amerika Serikat, sehingga akan berdampak pada popularitas Jalur Gaza menjelang pemilihan Presiden AS di bulan November 2024 mendatang.

Baca Juga:
Kekerasan Meningkat, AS Akan Jatuhkan Sanksi Baru untuk 2 Pos Terdepan Penjajah Israel di Tepi Barat

Di sisi lain, Masyarakat Tahanan Palestina mengatakan jika pasukan penjajah Israel menangkap sedikitnya 20 orang warga Palestina, termasuk dengan mantan tahanan, di Tepi Barat.

“Jumlah tahanan meningkat menjadi 7.585 orang sejak perang dimulai,” ungkap mereka.

Masyarakat Tahanan Palestina menyebutkan penangkapan tersebut terkonsentrasi di Kegurbenuran Hebron dan Jericho, sementara penangkapan terpisah di Kegubernuran Qalqilya, Yerusalem dan Betlehem.

Baca Juga:
Peringatkan Harus Waspada, Norwegia Sarankan Perusahaan untuk Tidak Berurusan dengan Pemukiman Penjajah Israel

“Penangkapan tersebut dilakukan dengan kekerasan yang meluas, termasuk pemukulan kejam, ancaman terhadap tahanan dan keluarga mereka, serta penghancuran rumah warga Palestina,” tambah mereka.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal Amnesty Internasional, Agnes Callamard, mengecam komunitas global karena berpura-pura seolah-olah krisis di Jalur Gaza bersifat kemanusiaan dan bukan krisis yang direkayasa oleh penjajah Israel.

“Sementara komunitas internasional sibuk berpura-pura bahwa Jalur Gaza adalah krisis kemanusiaan, penjajah Israel terus melanggar hukum internasional karena impunitas total,” terangnya.

Baca Juga:
Perang Masih Dilakukan, Kelompok Hak Pengungsi Palestina Salahkan Penjajah Israel Karena Sabotase Perundingan Gencatan Senjata

Callamard menuturkan jika penerjunan bantuan kemanusiaan melalui udara dan pelabuhan bantuan di Jalur Gaza tidak akan mengatasi pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan penjajah Israel.

“Dan mereka juga tidak akan mengatasi kelaparan yang direkayasa,” tandasnya. (*/Mey)

...

Artikel Terkait

wave
Lakukan Sejumlah Serangan di Tepi Barat, Kemlu Palestina Tegaskan Itu Bukti Penjajah Israel Ingin Tingkatkan Ketegangan Selama Ramadhan

Kemlu Palestina menyatakan sejumlah serangan penjajah Israel di Tepi Barat bukti mereka ingin meningkatkan ketegangan selama Ramadhan.

Lakukan Serangan, Militer Penjajah Israel Klaim Membunuh 8 Pejuang Palestina di Jalur Gaza

Dalam keterangannya, militer penjajah Israel menyebutkan mereka telah membunuh 8 orang pejuang Palestina di Jalur Gaza.

Gerebek Beberapa Lokasi di Tepi Barat, Pasukan Penjajah Israel Menembak Mati Seorang Anak Berusia 13 Tahun

Pasukan penjajah Israel dikabarkan menembak mati seorang anak yang masih berusia 13 tahun dalam penggerebekan di Tepi Barat.

Bawa Hampir 200 Ton Bantuan Makanan, Kapal Amal Open Arms Telah Berlayar Menuju Jalur Gaza dari Siprus

Kapal amal Open Arms dikabarkan telah berlayar menuju Jalur Gaza dari Siprus dan membawa hampir 200 ton bantuan makanan.

Ketidakpercayaan terhadap Kemampuan untuk Memerintah Meningkat, Kepemimpinan Netanyahu Disebutkan Mungkin dalam Bahaya

Sebuah laporan penilaian intelijen Amerika Serikat menyebutkan jika kepemimpinan Benjamin Netanyahu mungkin dalam bahaya.

Berita Terkini

wave

Emas Berdarah Parigi Moutong di Balik Bayang-Bayang Hukum

Aktifitas tambang ilegal di Desa Buranga dan Tombi, hanya berjarak kurang lebih 40 kilometer dari Polres Parigi moutong.

Hanya Sehari Pasca-Penertiban Polda Sulteng, Kades Karya Mandiri Diduga Ijinkan Tambang Ilegal Kembali Beroperasi

Kepala Desa Karya Mandiri di Kecamatan Ongka malino Parigi Moutong diduga terlibat dalam aktivitas tambang ilegal.

Sayutin Budianto Instruksikan Kader NasDem Parigi Moutong Tegak Lurus demi Restorasi 2029

Dalam arahannya, Sayutin menekankan pentingnya loyalitas tunggal seluruh kader dan legislator untuk tegak lurus mengikuti komando Ketua DPW.

Menatap Pemilu 2029: Nilam Sari Lawira Targetkan NasDem Pimpin DPRD Sulteng dan Parigi Moutong

Di bawah kepemimpinannya Nilam Sari Lawira yakin Nasdem akan menangkan perebutan dominasi suara di Wilayah Sulawesi tengah.

Kabut di Tambang Parigi Moutong: "Gertak Sambal" Polda Sulawesi Tengah Dalam Penertiban PETI

Operasi penyisiran Disinyalir tanpa hasil dari Polda Sulawesi tengah saat ini, akibat operasi itu dinilai hanya aksi seremonial.


See All
; ;