Internasional, gemasulawesi – Juru bicara Sekjen PBB, Stephane Dujarric, menyatakan jika negara-negara yang memiliki pengaruh besar terhadap penjajah Israel harus memanfaatkan hal ini untuk mencapai gencatan senjata.
Stephane Dujarric juga menyebutkan jika hal tersebut juga dapat dimanfaatkan untuk memberikan bantuan kemanusiaan yang sangat diperlukan oleh rakyat Palestina.
“Situasi di Jalur Gaza sekarang ini tragis,” ujarnya.
Baca Juga:
Atasi Krisis Kelaparan, Seorang Warga Palestina Mulai Menanam Berbagai Tumbuhan di Kebun Rumahnya
Lebih lanjut, juru bicara Sekjen PBB tersebut menuturkan jika apa yang dilihatnya adalah akibat dari operasi militer penjajah Israel yang sedang berlangsung dan terus dilakukan di Jalur Gaza.
“Kami membutuhkan bantuan kemanusiaan dan kami juga membutuhkan gencatan senjata, serta kami juga membutuhkan pembebasan semua sandera,” katanya.
Dia melanjutkan jika tanpa gencatan senjata, pekerjaan kemanusiaan tidak dapat dilakukan sebagaimana mestinya.
Baca Juga:
Perang Palestina, Perintah Evakuasi Penjajah Israel di Jalur Gaza Disebutkan Ilegal
“Kami tidak dapat memenuhi kebutuhan masyarakat di lapangan,” ucapnya.
Stephane Dujarric mengatakan jika sekarang, pihaknya melakukan pekerjaan kemanusiaan kapan pun ada kesempatan untuk melakukannya.
“Kami berusaha untuk menjangkau mereka yang memerlukan sebanyak mungkin,” terangnya.
Dia menambahkan jika penyeberangan tambahan diperlukan untuk menyalurkan bantuan kemanusiaan, selain penyeberangan di Rafah dan Karem Abu Salem.
Sebelumnya, PBB telah menyampaikan peringatan jika kelaparan hampir tidak dapat dihindari di Jalur Gaza jika tidak ada tindakan yang dilakukan untuk menghindarinya.
Sementara itu, Perdana Menteri Swedia, Ulf Kristersson, menyampaikan negaranya telah memulai pertemuan dengan para pejabat penjajah Israel dan Uni Eropa untuk melakukan pembahasan terhadap situasi bantuan kemanusiaan yang mengerikan di Jalur Gaza.
Baca Juga:
Lakukan Penggerebekan di Tepi Barat, Penjajah Israel Dilaporkan Menangkap 25 Warga Palestina
“Swedia telah memulai pertemuan dengan Kementerian Luar Negeri penjajah Israel, beberapa negara anggota UE dan mitra lainnya untuk menyampaikan kebutuhan mendesak untuk dapat meningkatkan akses kemanusiaan di Jalur Gaza,” imbuhnya.
Sementara itu, delegasi Hamas dilaporkan telah meninggalkan Kairo, Mesir, dan Hamas juga mengatakan jika perundingan gencatan senjata akan dilanjukan hingga kesepakatan tercapai.
Sebelumnya, salah seorang pejabat Hamas, Sami Abu Zuhri, mengatakan jika penjajah Israel menggagalkan semua upaya mediator untuk mencapai kesepakatan. (*/Mey)