Lakukan Penggerebekan di Tepi Barat, Penjajah Israel Dilaporkan Menangkap 25 Warga Palestina

Ket. Foto: Penjajah Israel Melakukan Penangkapan terhadap 25 Warga Palestina di Tepi Barat
Ket. Foto: Penjajah Israel Melakukan Penangkapan terhadap 25 Warga Palestina di Tepi Barat Source: (Foto/Instagram/@unrwa)

Internasional, gemasulawesi – Masyarakat Tahanan Palestina mengungkapkan jika setidaknya 25 orang warga Palestina telah ditangkap oleh pasukan penjajah Israel dalam 24 jam terakhir kemarin di Tepi Barat.

Menurut Masyarakat Tahanan Palestina, penangkapan tersebut terjadi dalam penggerebekan yang dilakukan pasukan penjajah Israel di kegubernuran Hebron, Ramallah dan el-Bireh,

“Pasukan penjajah Israel juga melakukan penangkapan di Betlehem, Tulkarem dan Qalqilya,” kata mereka.

Baca Juga:
Mayoritas Tewas di Khan Younis, Militer Penjajah Israel Klaim Bunuh Lebih dari 20 Pejuang Hamas

Lebih lanjut, Masyarakat Tahanan Palestina mengatakan jika jumlah total penangkapan yang dilakukan penjajah Israel sejak tanggal 7 Oktober 2023 kini mencapai 7.450 orang.

Sementara itu, seorang perwakilan WHO untuk Jalur Gaza dan Tepi Barat, Dr Richard Peeperkorn, menyebutkan jika lebih dari 8.000 orang perlu dirujuk ke luar Jalur Gaza untuk mendapatkan perawatan medis.

“Sekitar 6.000 orang perlu dirujuk karena cedera dan penyakit yang berhubungan dengan perang dan 2.000 lainnya adalah pasien yang memerlukan perawatan kanker serta penyakit kronis serius lainnya,” ucapnya.

Baca Juga:
Untuk Memungkinkan Bantuan Masuk, Kementerian Luar Negeri Palestina Tuntut Penjajah Israel Buka Semua Penyeberangan

Menurut Peeperkorn, 6.000 orang tersebut termasuk dengan pasien yang menderita beberapa luka trauma.

“Memindahkan pasien-pasien tersebut keluar Jalur Gaza akan meringankan beban para petugas medis dan rumah sakit yang berjuang untuk tetap berfungsi di saat perang seperti sekarang,” ungkapnya.

Laporan lainnya menyatakan jika seorang remaja Palestina yang terluka parah pada pekan lalu setelah ditembak oleh pasukan penjajah Israel di Tepi Barat telah meninggal.

Baca Juga:
Bagian Paling Parah yang Alami Kelaparan, WFP Sebut Upaya Lanjutkan Pengiriman Makanan ke Gaza Utara Mayoritas Tidak Berhasil

Remaja tersebut, yang diketahui bernama Nooruddin Ibrahim Yasin, yang masih berusia 18 tahun, dinyatakan meninggal karena luka tembak serius di kepala.

Nooruddin sendiri berasal dari sebuah desa di timur laut di Jenin, Tepi Barat.

Sumber lokal yang tidak disebutkan namanya mengatakan jika pembunuhan remaja tersebut menambah jumlah korban tewas akibat serangan penjajah Israel di Tepi Barat menjadi 423 orang.

Baca Juga:
Serang Orang yang Mencari Bantuan di Gaza, Human Rights Watch Sebut Adalah Bagian dari Pola Kekerasan Puluhan Tahun Penjajah Israel

Sementara itu, dilaporkan jika pemerintah Kanada memutuskan untuk melanjutkan pendanaan untuk UNRWA.

Disebutkan jika Kanada memutuskan hal tersebut setelah melihat laporan sementara yang meneliti klaim penjajah Israel jika sekitar selusin staf UNRWA terlibat dalam Operasi Banjir Al-Aqsa. (*/Mey)

...

Artikel Terkait

wave
Pasukan Penjajah Israel Serang Kamp Pengungsi Balata di Tepi Barat, Seorang Pria Palestina Dilaporkan Terluka

Seorang pria Palestina dilaporkan terluka di bagian wajahnya akibat serangan yang dilakukan penjajah Israel di kamp pengungsi Balata.

Sebut Gerebek Infrastruktur Teroris, Tentara Penjajah Israel Lakukan Operasi Baru di Khan Younis

Tentara penjajah Israel dilaporkan melakukan operasi baru di lingkungan Hamad yang terletak di Khan Younis, Jalur Gaza sebelah selatan.

Krisis Kelaparan Memburuk, Anak Palestina dengan Tubuh yang Kurus Banyak Terlihat di Rumah Sakit Gaza

Laporan menyebutkan jika anak-anak Palestina dengan tubuh yang kurus banyak terlihat di rumah sakit di Jalur Gaza.

Akui Khawatir, Kepala Hak Asasi Manusia PBB Peringatkan Perang Gaza Dapat Memicu Konflik Regional

Kepala Hak Asasi Manusia PBB, Volker Turk, memperingatkan jika perang Gaza dapat memicu konflik regional yang lebih luas nantinya.

Gambarkan Sebagai Bencana yang Luar Biasa, Kementerian Kesehatan Gaza Ungkap Telah Deteksi Sekitar 1 Juta Kasus Penyakit Menular

Kementerian Kesehatan Gaza menyampaikan jika mereka telah mendeteksi sekitar 1 juta kasus penyakit menular.

Berita Terkini

wave

Maut Mengintai di Buranga: Mengapa Tambang Ilegal di Depan Mata Polres Parigi Moutong Seolah Tak Tersentuh?

Bahaya di PETI Buranga berpotensi sama dengan Tambang ilegal yang berada di gunung Nasalena. Ancaman maut reruntuhan material mengintai.

Maut di Lubang Emas Lobu: Menagih Tanggung Jawab Pengelola PETI atas Tewasnya Penambang

Emas berdarah Parigi moutong kembali telan korban jiwa, kali ini PETI berlokasi di Desa Lobu Kecamatan Moutong yang kena giliran.

Lawan Pembungkaman, KKJ Sulteng Kecam Intervensi Satgas BSH Terhadap Kemerdekaan Pers

Keberadaan Satgas BSH Dinilai hanya akan menjadi "tameng politik" yang berpotensi mengkriminalisasi pekerja jurnalis di Sulteng.

Emas Berdarah Parigi Moutong di Balik Bayang-Bayang Hukum

Aktifitas tambang ilegal di Desa Buranga dan Tombi, hanya berjarak kurang lebih 40 kilometer dari Polres Parigi moutong.

Hanya Sehari Pasca-Penertiban Polda Sulteng, Kades Karya Mandiri Diduga Ijinkan Tambang Ilegal Kembali Beroperasi

Kepala Desa Karya Mandiri di Kecamatan Ongka malino Parigi Moutong diduga terlibat dalam aktivitas tambang ilegal.


See All
; ;