Internasional, gemasulawesi – WFP atau Program Pangan Dunia mengatakan jika upaya mereka untuk melanjutkan pengiriman makanan ke Jalur Gaza sebelah utara, yang menjadi wilayah yang paling parah mengalami kelaparan, sebagian besar tidak berhasil.
Dalam pernyataannya, WFP menyatakan jika pihaknya mengirimkan konvoi makanan sebanyak 14 truk ke wilayah Jalur Gaza utara, namun, pasukan penjajah Israel menolak truk bantuan tersebut.
WFP menambahkan jika sebelumnya ke-14 truk bantuan makanan tersebut telah menunggu selama 3 jam di pos pemeriksaan Wadi, Jalur Gaza.
“Truk-truk itu dialihkan rutenya dan dihentikan oleh sekelompok besar orang yang putus asa yang mengambil makanan tersebut,” katanya.
Lebih lanjut, WFP mengungkapkan jika total bantuan makanan yang dibawa sebanyak 200 ton.
Bulan Februari lalu, WFP menyatakan pihaknya menghentikan pengiriman bantuan makanan ke wilayah Jalur Gaza utara hingga kondisinya memungkinkan untuk dapat mendistribusikan makanan dengan aman.
Di sisi lain, George Noll, yang mengepalai Kantor Urusan Palestina AS, mengunjungi lokasi rumah milik aktivis Palestina, Fakhri Abu Diab, yang dihancurkan penjajah Israel.
Pada bulan Februari diketahui jika penjajah Israel menghancurkan rumah di Yerusalem Timur, Tepi Barat.
Rumah aktivis Palestina tersebut menjadi salah satu dari 87 rumah yang telah dihancurkan di lingkungan tersebut sejak perang yang dimulai pada tanggal 7 Oktober 2023.
Baca Juga:
Sebut Gerebek Infrastruktur Teroris, Tentara Penjajah Israel Lakukan Operasi Baru di Khan Younis
Dalam postingan media sosial resminya, Kantor Urusan Palestina AS mengutuk pembongkaran rumah yang dilakukan penjajah Israel, yang telah menyebarkan ketakutan di seluruh komunitas.
Disebutkan jika pemerintah AS yang memberikan dukungan diplomatik, ekonomi dan militer yang tidak tergoyahkan untuk penjajah Israel, seringkali mengecam kebijakan penghancuran rumah dan perluasan pemukiman.
“Hal tersebut bertentangan dengan upaya untuk mencapai perdamaian yang diinginkan di kawasan,” kata salah satu perwakilan mereka beberapa waktu yang lalu.
Di sisi lain, Hamas menyampaikan jika perundingan gencatan senjata sedang berlangsung.
“Namun, keputusan ada di tangan penjajah Israel,” ungkap mereka.
Sementara itu, terkait perundingan gencatan senjata, Amerika Serikat menyebutkan jika hambatan terhadap gencatan senjata bukannya tidak dapat diatasi. (*/Mey)