Internasional, gemasulawesi – Saat tim penyelamat dan juga orang-orang mencari korban di bawah reruntuhan sebuah rumah di Jalur Gaza yang dihantam oleh serangan udara, seorang wanita Palestina, Rania Abu Anza, juga harus menghadapi kenyataan bayi kembarnya termasuk korban yang meninggal.
Rania Abu Anza mengatakan jika dia telah menjalani berbagai perawatan kesuburan untuk mencapai mimpinya menjadi seorang ibu, namun, kini impian tersebut hilang karena perang yang masih terus berlangsung.
Bayi kembar Rania Abu Anza, Wissam dan Naeem, masih berusia 6 bulan ketika termasuk diantara 14 orang yang tewas dalam serangan yang dilakukan penjajah Israel di Rafah akhir pekan lalu.
Semua korban yang meninggal diketahui merupakan anggota keluarga Abu Anza.
Jumlah tersebut bergabung dengan lebih 30.000 korban jiwa yang sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak, sejak perang dimulai pada tanggal 7 Oktober 2023 lalu.
Shehda Abu Anza, yang merupakan kerabat Rania, mengatakan jika rumah itu adalah milik pamannya dan hanya dihuni oleh warga sipil.
Baca Juga:
Kekurangan Gizi dan Dehidrasi, 15 Anak Palestina Dilaporkan Meninggal di RS Kamal Adwan
“Mereka tidur pada jam 11 malam dan semuanya adalah anak-anak, juga tidak ada kehadiran militer di rumah itu,” ujarnya.
Kerabat Rania lainnya, Arafat Abu Anza, mengeluhkan jika kurangnya peralatan menyebabkan keterlambatan untuk mengeluarkan korban yang selamat.
“Ada sekitar 15 orang di dalam rumah dan 4 lantai ambruk karena serangan,” katanya.
Hampir 1,5 juta orang warga Palestina mencari perlindungan di Rafah, yang membuat kekhawatiran semakin meningkat akan jatuhnya banyak korban jiwa jika penjajah Israel melanjutkan rencana mereka untuk melakukan invasi darat ke kota tersebut.
Disebutkan jika para mediator mencoba untuk mencapai gencatan senjata yang setidaknya diharapkan dapat menghentikan sementara pertempuran sebelum bulan Ramadhan.
Rania menuturkan jika kesepakatan apapun akan terlambat untuknya karena sekarang anak-anaknya telah meninggal.
“Saya meminta izin tim penyelamat untuk mencari anak-anak saya di reruntuhan dan mereka mengeluarkan anak kembar saya, dimana mereka mengatakan kepada saya jika anak-anak saya telah meninggal,” ungkapnya. (*/Mey)