Internasional, gemasulawesi – Menurut laporan, tentara penjajah Israel menyatakan jika pasukannya melakukan operasi baru di lingkungan Hamad yang berada di Khan Younis, Jalur Gaza.
Dalam pernyataannya, militer penjajah Israel menyebutkan jika pasukannya menggerebek infrastruktur teroris di lingkungan tersebut.
Militer penjajah Israel juga mengakui jika mereka menemukan senjata.
“Tentara berupaya untuk mengevakuasi warga dari daerah pertempuran sambil menangkap para pejuang Palestina,” kata mereka.
Militer penjajah Israel menyebutkan jika mereka terus melakukan operasi di tengah daerah tersebut, dimana mereka menewaskan sekitar 20 pejuang dengan menggunakan penembak jitu, peluru tank dan juga pesawat berawak jarak jauh.
Lebih dari 50 sasaran Hamas dilaporkan diserang oleh angkatan udara di seluruh Jalur Gaza, termasuk dengan lokasi peluncuran, gudang senjata, terowongan dan juga bangunan militer lainnya.
Baca Juga:
Akui Khawatir, Kepala Hak Asasi Manusia PBB Peringatkan Perang Gaza Dapat Memicu Konflik Regional
Sementara itu, serangan yang dilakukan oleh penjajah Israel terhadap para pencari bantuan di dekat Kota Gaza disebutkan semakin menambah penderitaan masyarakat Jalur Gaza.
Tidak hanya orang-orang di Jalur Gaza sebelah utara yang meninggal dikarenakan dehidrasi dan kelaparan, namun, anggota keluarga mereka dan kerabat mereka juga akan dibunuh saat mencoba mendapatkan makanan untuk keluarga mereka.
Penjajah Israel juga menyerang kamp pengungsi Jabalia di utara, yang merupakan sebuah blok pemukiman padat penduduk yang terkena tembakan artileri berat dan serangan udara.
Sejauh ini, sekitar 8 orang dilaporkan tewas dan lebih banyak lagi orang yang masih tertimbun oleh reruntuhan.
Dilaporkan ada upaya yang dilakukan untuk menemukan orang-orang yang mungkin masih hidup, namun, seiring berjalannya waktu, harapan tersebut semakin menipis.
Di daerah Jalur Gaza bagian tengah, semua kamp pengungsi, yakni Nuseirat, Maghazi dan Bureij, terus menerus mendapatkan serangan artileri berat.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri penjajah Israel, Israel Katz, mengecam Sekjen PBB, Antonio Guterres, dengan menyatakan jika Guterres membawa PBB ke tingkat yang paling rendah.
Pernyataan tersebut muncul setelah penjajah Israel menuduh PBB berusaha diam atas laporan kekerasan seksual yang dilakukan oleh Hamas.
Namun, Hamas sendiri telah membantah tuduhan tersebut. (*/Mey)