Perang Palestina, Perintah Evakuasi Penjajah Israel di Jalur Gaza Disebutkan Ilegal

Ket. Foto: Perintah Evakuasi dari Penjajah Israel di Jalur Gaza Disebut Ilegal
Ket. Foto: Perintah Evakuasi dari Penjajah Israel di Jalur Gaza Disebut Ilegal Source: (Foto/Instagram/@unrwa)

Internasional, gemasulawesi – Pelapor Khusus PBB untuk Hak Asasi Manusia Pengungsi Internal, Paula Gaviria Betancur, mengatakan jika perintah penjajah Israel untuk mengevakuasi penduduk sipil Palestina di Jalur Gaza adalah ilegal.

Paula Gaviria Betancur menyebutkan jika perintah tersebut juga telah digunakan untuk memindahkan paksa warga Palestina dan juga menahan mereka.

Paula Gaviria Betancur mengakui dia sangat terkejut saat mendengar jika penjajah Israel bermaksud untuk memperluas perintah evakuasi ini ke Rafah, yang diketahui merupakan satu-satunya tempat perlindungan untuk sekitar 70% warga Jalur Gaza yang masih hidup.

Baca Juga:
Kembali Lakukan Penggerebekan di Tepi Barat, Tentara Penjajah Israel Dilaporkan Menahan Jurnalis Perempuan dan Aktivis

“Rafah juga adalah satu-satunya titik yang terbuka untuk bantuan kemanusiaan,” katanya.

Dia menambahkan jika perintah evakuasi apapun yang diberlakukan di Rafah dalam situasi saat ini, dengan sisa wilayah Jalur Gaza yang menjadi puing-puing, adalah pelanggaran mencolok terhadap hukum internasional dan hak asasi manusia internasional.

“Perlu ditekankan jika evakuasi apapun yang dilakukan di Jalur Gaza tidak sah,” tegasnya.

Baca Juga:
Lakukan Penggerebekan di Tepi Barat, Penjajah Israel Dilaporkan Menangkap 25 Warga Palestina

Paula Gaviria Betancur menambahkan jika perintah evakuasi tersebut tidak membuat penduduk Jalur Gaza tidak aman, namun, mengakibatkan pemindahan paksa dan juga pemindahan mereka.

Di sisi lain, Martin Indyk, yang merupakan duta besar Washington untuk penjajah Israel di bawah pemerintahan Clinton, telah memperingatkan jika penjajah Israel beresiko mendorong sekutu terdekatnya melewati batas.

“Penjajah Israel juga akan membahayakan pasokan senjatanya jika penjajah Israel melanjutkan rencana invasi mereka ke Rafah,” terangnya.

Baca Juga:
Mayoritas Tewas di Khan Younis, Militer Penjajah Israel Klaim Bunuh Lebih dari 20 Pejuang Hamas

Menurut Indyk, penjajah Israel harus memahami jika tingkat frustasi pemerintahan Biden atas kesalahan penanganan situasi kemanusiaan di Jalur Gaza kini telah mencapai batasnya.

“Jika penjajah Israel melancarkan serangan di Rafah tanpa memberikan perlindungan yang memadai terhadap penduduk sipil yang mengungsi, hal ini dapat memicu krisis yang mungkin belum pernah terjadi sebelumnya dalam hubungan Amerika Serikat dan penjajah Israel,” imbuhnya.

Di sisi lain, perang Gaza telah menyebabkan jutaan rakyat Palestina mengungsi dan puluhan ribu lainnya dilaporkan tewas dan juga terluka, dengan sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak. (*/Mey)

...

Artikel Terkait

wave
Untuk Memungkinkan Bantuan Masuk, Kementerian Luar Negeri Palestina Tuntut Penjajah Israel Buka Semua Penyeberangan

Kementerian Luar Negeri Palestina menuntut penjajah Israel untuk membuka semua penyeberangan agar bantuan dapat masuk ke Gaza.

Bagian Paling Parah yang Alami Kelaparan, WFP Sebut Upaya Lanjutkan Pengiriman Makanan ke Gaza Utara Mayoritas Tidak Berhasil

WFP menyampaikan jika upaya untuk melanjutkan pengiriman makanan ke Jalur Gaza sebelah utara mayoritas tidak berhasil.

Serang Orang yang Mencari Bantuan di Gaza, Human Rights Watch Sebut Adalah Bagian dari Pola Kekerasan Puluhan Tahun Penjajah Israel

Human Rights Watch nyatakan serangan pada orang-orang yang mencari bantuan adalah bagian dari pola kekerasan puluhan tahun penjajah Israel.

Pasukan Penjajah Israel Serang Kamp Pengungsi Balata di Tepi Barat, Seorang Pria Palestina Dilaporkan Terluka

Seorang pria Palestina dilaporkan terluka di bagian wajahnya akibat serangan yang dilakukan penjajah Israel di kamp pengungsi Balata.

Sebut Gerebek Infrastruktur Teroris, Tentara Penjajah Israel Lakukan Operasi Baru di Khan Younis

Tentara penjajah Israel dilaporkan melakukan operasi baru di lingkungan Hamad yang terletak di Khan Younis, Jalur Gaza sebelah selatan.

Berita Terkini

wave

Tim DVI Polri Selesaikan Identifikasi Korban Kecelakaan Helikopter BK117 D3 di Kalsel

Semua jenazah korban helikopter jatuh di Kalimantan Selatan berhasil diidentifikasi oleh Tim DVI Polri dengan proses teliti.

Remaja 16 Tahun Diamankan Terkait Kematian Mahasiswi di Indekos Ciracas

Polisi amankan remaja FF (16) terkait dugaan penganiayaan mahasiswi IM (23) yang ditemukan tewas di indekos Ciracas.

Ledakan Misterius di Pondok Cabe Ilir, Tujuh Korban dan Delapan Rumah Rusak

Ledakan di Pondok Cabe Ilir, akibat tabung gas, menewaskan tujuh korban, rusak delapan rumah, penyelidikan forensik masih berlangsung.

Koperasi Didorong Kelola Tambang, Pemerintah Siapkan Regulasi dan Modal Awal

Pemerintah siapkan aturan baru beri koperasi hak kelola tambang hingga 2.500 hektare, dukung ekonomi lokal dan kesejahteraan masyarakat.

Kasus Penyiksaan Anak di Kebayoran Lama: EF Terungkap Bukan Ayah Kandung, Dijerat Pasal Perlindungan Anak

Polri ungkap EF bukan ayah kandung AMK. Bersama SNK, ia ditetapkan tersangka penyiksaan anak dan terancam hukuman berat.


See All
; ;