Internasional, gemasulawesi – Badan PBB untuk kesetaraan gender, UN Women, menyatakan jika perang yang terjadi di Jalur Gaza juga merupakan perang terhadap perempuan.
Dalam pernyataannya, UN Women mengatakan jika pasukan penjajah Israel telah membunuh sekitar 9.000 perempuan Palestina sejak perang dimulai pada tanggal 7 Oktober 2023.
“Rata-rata 63 perempuan Palestina diperkirakan terbunuh setiap harinya,” kata mereka.
UN Women menambahkan jika hampir 9 dari 10 perempuan Palestina melaporkan jika mereka merasa lebih sulit mengakses makanan dibandingkan dengan laki-laki.
“Sekitar 4 dari 5 perempuan juga melaporkan jika keluarga mereka makan setengah atau kurang dari makanan yang mereka konsumsi sebelum perang berlangsung,” ujar mereka.
UN Women menyampaikan bahwa ketika perang di Jalur Gaza mendekati angka 5 bulan, perempuan di Jalur Gaza terus menderita dampak buruknya.
Baca Juga:
Serangan Penjajah Israel, 3 Orang Dilaporkan Tewas dalam Pemboman Sekolah di Khan Younis
Menurut UN Women, meskipun perang ini tidak menyelamatkan siapapun, data yang mereka miliki menunjukkan jika perang ini membunuh dan melukai perempuan dengan cara yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Di sisi lain, Kantor Hak Asasi Manusia PBB menyerukan penyelidikan yang cepat dan juga independen terhadap tindakan pasukan penjajah Israel yang menembaki warga Palestina yang sedang menunggu bantuan makanan di Kota Gaza.
“Setidaknya 14 serangan yang serupa telah terjadi sejak pertengahan Januari,” ungkap mereka.
Sementara itu, Kementerian Kesehatan Gaza menyampaikan jika 10 anak kini telah meninggal di Jalur Gaza akibat kekurangan gizi dan juga dehidrasi.
Mengenai rencana Amerika Serikat yang akan mengirimkan bantuan ke Jalur Gaza melalui udara, Dave Harden, mantan Direktur Badan Pembangunan Internasional AS atau USAID, mengatakan jika itu tidak akan efektif untuk mengurangi kebutuhan kemanusiaan yang sangat besar di lapangan.
“Airdrops adalah simbol dari sebuah kegagalan besar,” imbuhnya.
Baca Juga:
Kehabisan Bahan Bakar, RS Al Shifa di Jalur Gaza Kini Hanya Miliki 3 Ambulans yang Beroperasi
Harden menegaskan jika yang benar-benar perlu dilakukan adalah lebih banyak penyeberangan dan juga lebih banyak truk yang lewat serta masuk ke Jalur Gaza setiap hari. (*/Mey)