Bitung, gemasulawesi - Tingginya intensitas curah hujan dalam beberapa hari terakhir di Kota Bitung, Sulawesi Utara, telah menyebabkan serangkaian bencana seperti banjir dan tanah longsor.
Peristiwa banjir dan longsor ini pun berdampak pada tujuh kecamatan di Kota Bitung sejak Minggu 7 April 2024 sekitar pukul 01.00 WITA.
Sampai hari ini, Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB melaporkan bahwa ada tujuh kecamatan yang terdampak banjir dan tanah longsor di Kota Bitung.
7 kecamatan tersebut antara lain adalah Kecamatan Lembeh Utara, Maesa, Madidir, Girian, Aertembaga, Ranowulu, dan Matuwari.
Baca Juga:
Menyusuri Jejak Sejarah dan Keindahan Alam, Yuk Eksplorasi Gunung Arjuno Melalui Jalur Purwosari
Berdasarkan data sementara yang berhasil dikumpulkan BNPB, sebanyak 550 kepala keluarga atau sekitar 1.786 jiwa warga yang tinggal di tujuh kecamatan tersebut terdampak.
Beberapa warga bahkan memilih untuk mengungsi ke tempat yang lebih aman, seperti rumah kerabat.
Akibat dari banjir dan tanah longsor tersebut, sejumlah infrastruktur juga mengalami kerusakan, termasuk 437 unit rumah yang terendam, lima unit rumah rusak berat, dan 11 unit rumah rusak sedang.
Selain itu, satu fasilitas pendidikan juga terdampak, serta beberapa akses jalan tertimbun oleh material longsor.
BPBD Kota Bitung bersama tim gabungan segera bertindak dengan melakukan pendataan, memberikan bantuan makanan, dan melakukan pembersihan material longsor dengan menggunakan alat berat.
Badan ini juga mengimbau kepada warga dan pemerintah daerah untuk meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi bencana hidrometeorologi basah, terutama karena sejumlah wilayah masih dalam musim penghujan.
Salah satu langkah yang direkomendasikan adalah melakukan penanaman pohon dengan akar kuat untuk mengikat tanah dengan baik, khususnya di tebing atau lereng bukit.
Selain itu, memantau informasi cuaca terkini juga sangat penting sebagai langkah awal untuk melakukan antisipasi jika terjadi banjir atau tanah longsor.
Baca Juga:
2 Hari Menjelang Lebaran, Kondisi Arus Lalu Lintas di Simpang Gadog Bogor Terpantau Ramai Lancar
Selain banjir dan tanah longsor, intensitas curah hujan yang tinggi juga menyebabkan puluhan titik pohon tumbang dan banjir bandang di beberapa lokasi.
Dari data BPBD Kota Bitung, tercatat ada 3 lokasi pohon tumbang, 17 lokasi banjir, 52 lokasi longsor, dan 1 lokasi banjir bandang.
Kejadian banjir bandang di Kelurahan Mawali, Kecamatan Lembeh Utara, bahkan membuat seorang warga, Yunus Rago, terseret oleh air.
Untungnya, Yunus Rago berhasil ditemukan selamat setelah terseret arus hingga jarak kurang lebih 1 kilometer.
"Saat banjir tiba, Opa Yunus Rago mencoba melakukan evakuasi mandiri, akan tetapi beliau terseret arus hingga jarak hingga kurang lebih 1 kilometer. Akhirnya korban berhasil ditemukan dengan selamat," ujar Kepala Pelaksanaan (Kalaks) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bitung.
Respons cepat dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Bitung menjadi kunci penting dalam menghadapi situasi darurat ini dan memberikan perlindungan serta bantuan kepada masyarakat yang terdampak. (*/Shofia)