Kupas Tuntas, gemasulawesi - Gunung Arjuno adalah salah satu gunung tertinggi di Pulau Jawa, menawarkan pengalaman pendakian yang memikat melalui beragam jalur pendakian, salah satunya adalah Jalur Purwosari.
Terletak di perbatasan Kota Batu, Kabupaten Pasuruan, dan Kabupaten Malang, gunung ini menantang para pendaki dengan ketinggian mencapai 3000 meter lebih di atas permukaan laut.
Jalur Purwosari menjadi pilihan favorit bagi para petualang yang ingin menjelajahi keindahan alam Gunung Arjuno sambil menyelami sejarah dan budaya yang kaya.
Selain menawarkan panorama alam yang menakjubkan, jalur ini juga mengungkapkan keberadaan situs purbakala peninggalan Majapahit yang masih terpelihara dengan baik.
Perjalanan dimulai dari Pos 1, yang dikenal sebagai Guo Ontobugo, tempat para pendaki disambut dengan pemandangan yang indah di tengah hutan pinus yang rimbun.
Di sekitar gua, terdapat patung naga yang memberikan sentuhan mistis pada perjalanan pendakian.
Perjalanan kemudian dilanjutkan ke Pos 2, yaitu Tampuono, yang terkenal dengan sendang Dewi Kunthi, sebuah tempat mandi yang dipercaya merupakan tempat mandinya Dewi Kunthi dalam legenda.
Pos 3, yang disebut Pesarean Sang Hyang Wenang, menjadi tempat istirahat berikutnya.
Selama perjalanan, pendaki juga akan menemui larangan khusus, seperti penggunaan atribut berwarna merah dan larangan bagi wanita yang sedang menstruasi.
Hal ini merupakan bagian dari kepercayaan dan tradisi yang masih dijunjung tinggi oleh masyarakat sekitar.
Dengan segala keunikan dan tantangan yang ditawarkannya, Jalur Purwosari menjadi destinasi yang diminati bagi para pencinta alam dan sejarah.
Pendakian Gunung Arjuno melalui jalur ini bukan hanya sekadar petualangan fisik semata, tetapi juga perjalanan spiritual dan budaya yang mendalam, memperkaya pengalaman para pendaki yang berani menaklukkan puncaknya. (*/CAM)