Politik, gemasulawesi – Lucius Karus, yang merupakan peneliti Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia atau Formappi, mengajak berbagai pihak untuk menghormati langkah KPU dalam proses rekapitulasi perhitungan suara manual berjenjang.
Hal ini disebut berkaitan dengan fenomena lonjakan suara dari PSI yang dalam sepekan mencapai sekitar 3,13%.
Lucius Karus menyatakan jika KPU sendiri telah menegaskan jika rujukan hasil pemilu tetap pada rekapitulasi yang dilakukan secara manual dan bukan Sirekap yang difungsikan sebagai alat bantu.
Baca Juga:
Abraham Samad Sebut Film Dirty Vote Seribu Persen Kebenarannya, Terkait Dugaan Kecurangan Pemilu
Lucius menerangkan jika pihaknya patuh dan juga mengikuti proses rekapitulasi yang hingga kini masih dilakukan KPU.
“Kami juga berharap jika Bawaslu akan hadir untuk memastikan keakuratan dari data-data yang disampaikan melalui Sirekap dapat dipertanggungjawabkan,” katanya.
Lucius menyampaikan jika KPU juga telah menjelaskan mengenai penyebab lonjakan suara PSI tersebut.
Baca Juga:
Terkait Pemilu Tahun 2024, Eros Djarot Sebut Kecurangan Telah Terjadi dari Awal
“KPU juga telah membantah adanya dugaan-dugaan kecurangan dari penggelembungan suara PSI di setiap TPS,” paparnya.
Peneliti Formappi tersebut menuturkan jika KPU telah menyatakan jika penambahan suara tersebut adalah berdasarkan dari rekapitulasi C1 hasil.
“Jadi itu dapat dibuktikan oleh KPU,” ujarnya.
Dia menambahkan jika dugaan yang menganggap jika lonjakan suara PSI adalah karena adanya permainan, itu telah dikonfirmasi oleh KPU jika benar-benar didasarkan dari rekapituliasi yang berasal dari formulasi C1 hasil.
“Hanya saja, memang tidak mudah untuk publik dapat percaya kepada KPU karena saat ini, tingkat kepercayaan masyarakat terhadap KPU memang sedang tidak stabil,” ucapnya.
Menurut Lucius, oleh karena itu, tidak heran jika pada akhirnya banyak pihak yang terus menduga jika ada permainan yang terjadi di balik proses perhitungan suara.
Baca Juga:
Tanggapi Wacana Koalisi Besar, Anies Baswedan Sebut Proses Pemilu Belum Sepenuhnya Selesai
“Kita tidak otomatis langsung percaya pada apa yang telah disampaikan KPU, sampai kita melihat sendiri secara langsung dan nyata bukti C1 yang membuat suara PSI dapat melonjak naik seperti itu,” terangnya.
Sebelumnya, Ketua Divisi Teknis KPU, Idham Holik, menegaskan jika terkait suara PSI yang melambung adalah dikarenakan KPU menggunakan hasil perolehan suara melalui rekapitulasi yang berjenjang. (*/Mey)