Internasional, gemasulawesi – Dilaporkan jika beberapa orang warga Palestina tewas dan terluka ketika drone, artileri dan jet tempur milik pasukan penjajah Israel menghantam Jabalia, Jalur Gaza
Penembakan artileri terhadap Kamp Pengungsi Jabalia terus berlanjut sepanjang malam kemarin, tanggal 17 Mei 2024.
Sementara itu, serangan drone atau pesawat tak berawak dan juga rudal yang ditembakkan oleh jet tempur menyebabkan sedikitnya 5 orang tewas dan melukai yang lainnya dalam 2 serangan terpisah di wilayah Kamp Pengungsi Jabalia.
Beberapa rudal juga ditembakkan oleh militer penjajah Israel ke arah Sekolah Faisal bin Fahd, yang berada di sebelah barat Jabalia.
Serangan tersebut menewaskan 1 orang dan juga melukai yang lainnya.
Diketahui jika wilayah Jalur Gaza selatan juga diserang dengan laporan 2 orang yang tewas, serta beberapa orang lainnya terluka menyusul serangan terhadap rumah-rumah di Rafah bagian tengah dan daerah Ma’an di Khan Younis, Jalur Gaza.
Di pihak lain, Clare Daly, yang merupakan anggota Parlemen Eropa sayap kiri Irlandia, menyatakan pemerintah Irlandia harus menangguhkan penerbangan militer Amerika Serikat yang melewati Shannon di County Clare dengan tujuan untuk menghentikan pembunuhan di Jalur Gaza.
Daly, yang adalah pendukung gencatan senjata di Jalur Gaza, menyampaikan pemerintah Irlandia kehilangan kesempatannya selama konflik di Afghanistan, Irak, Libya, Suriah, Yaman dan Ukraina.
“Dapatkan mereka melakukan akhir tersebut pada akhirnya selama perang masih berlangsung di Jalur Gaza?” tanyanya.
Militer Amerika Serikat telah mengirimkan senjata dalam jumlah besar ke penjajah Israel untuk perang di Jalur Gaza.
Sejauh ini, sekitar 35.303 orang meninggal dan lebih dari 79 ribu terluka dalam perang yang hingga kini masih berlangsung.
Sementara itu, sumber yang tidak disebutkan namanya dan mengetahui situasinya menyampaikan bahwa negosiasi mengenai gencatan senjata dan pertukaran tawanan antara Hamas dan penjajah Israel telah dihentikan.
“Poin utama yang menjadi kendala adalah penghentian perang dengan imbalan pembebasan tawanan,” ungkapnya. (*/Mey)