Internasional, gemasulawesi – Dalam sebuah pesan video, Abu Ubaidah, yang merupakan juru bicara sayap bersenjata Hamas, menyatakan jika warga Palestina akan terus bertahan menghadapi invasi darat penjajah Israel di Rafah dan juga tempat-tempat lainnya di Jalur Gaza.
Abu Ubaidah menegaskan warga Palestina akan terus bertahan tidak peduli berapa lama agresi tersebut berlangsung dan apapun bentuknya.
Lebih lanjut, Abu Ubaidah, menyampaikan meskipun Hamas mempunyai keinginan penuh untuk menghentikan agresi terhadap rakyat Palestina, Hamas siap untuk menghadapi pertempuran panjang melawan musuh.
“Hamas juga siap untuk menyeret mereka ke dalam rawa dimana mereka tidak akan memperoleh apa-apa selain kematian tentara mereka dan juga penangkapan perwira mereka,” katanya.
Dia menambahkan ini bukan karena Hamas adalah kekuatan yang besar, namun, karena adalah penduduk negeri Palestina dan juga pemilik sahnya.
Abu Ubaidah menyatakan Hamas telah menargetkan lebih dari 100 kendaraan lapis baja penjajah Israel, yang termasuk dengan tank, pengangkut pasukan dan buldozer dan menimbulkan korban pada tentara penjajah Israel dengan meledakkan terowongan dan meluncurkan roket dan mortir.
“Selain itu, juga dengan penembakan dan pertempuran jarak dekat,” ujarnya.
Hal tersebut disampaikannya kemarin, tanggal 17 Mei 2024, waktu Palestina.
Di sisi lain, seorang anak Palestina dilaporkan ditembak di Tepi Barat kemarin, 17 Mei 2024, waktu Palestina.
Insiden itu terjadi selama penggerebekan pasukan penjajah Israel Beit Ummar, Tepi Barat.
Sumber lokal yang tidak disebutkan namanya mengatakan jika pasukan penjajah Israel menembakkan peluru tajam dan gas air mata ke arah warga.
Diketahui jika pasukan penjajah Israel semakin meningkatkan serangannya di Tepi Barat sejak perang pecah di tanggal 7 Oktober 2023 lalu.
Lebih dari 8.700 warga Palestina telah ditangkap selama 7 bulan terakhir ini.
Diperkirakan jika dengan semakin gencarnya invasi darat di Rafah, sekitar 630.000 orang telah melarikan diri dari Rafah dalam seminggu terakhir.
Sementara itu, 100.000 warga Palestina lainnya ada di Jalur Gaza bagian utara. (*/Mey)