Internasional, gemasulawesi – Menurut laporan, sebuah drone milik pasukan penjajah Israel menembakkan rudal ke sekelompok orang di Jalan Al Jalaa, yang merupakan salah satu jalan utama di pusat Kota Gaza.
Jalan Al Jalaa juga disebutkan sangat populer sebelumnya dan berkembang sebelum perang terjadi.
Diketahui jika sekelompok warga Palestina tersebut sedang berkumpul di suatu tempat untuk mendapatkan koneksi internet.
Dikabarkan juga mayoritas penduduk di wilayah itu mempunyai keluarga di wilayah selatan dan juga tengah.
Mereka dikatakan sedang berusaha untuk mendapatkan kabar tentang keluarga mereka.
Disebutkan juga jika ini bukan pertama kalinya publik melihat pola serangan terhadap warga sipil yang berkumpul dalam kelompok besar, baik di titik distribusi makanan atau sambungan internet, atau bahkan di titik bertenaga surya untuk mengisi daya ponsel atau komputer mereka.
Hal tersebut telah terjadi beberapa kali dalam 1 bulan terakhir ini.
Sebelumnya, serangan yang sama terjadi di Syekh Ridwan, dimana sedikitnya 12 orang tewas saat mereka sedang mencoba mendapatkan koneksi internet.
“3 orang jenazah telah dipindahkan ke RA al-Ahli Arab dan beberapa yang lainnya berada dalam kondisi kritis,” ujar salah satu sumber yang tidak disebutkan namanya.
Dia mengatakan jumlah korban yang meninggal diperkirakan akan meningkat.
Di sisi lain, saat ini, pemerintahan Joe Biden sedang berupaya untuk mengeluarkan sekelompok dokter Amerika dari Jalur Gaza setelah penjajah Israel menutup penyeberangan perbatasan Rafah.
Asosiasi Medis Palestina Amerika, yang merupakan sebuah organisasi nirlaba, menyatakan tim mereka yang terdiri dari 19 profesional kesehatan, termasuk dengan 10 orang Amerika Serikat, telah ditolak untuk keluar dari Jalur Gaza, setelah misi 2 minggu yang mereka lakukan di RS Eropa di Khan Younis.
“Kami sedang memantau masalah ini dengan cermat dan juga sedang berusaha untuk mengeluarkan warga Amerika yang terkena dampak dari Jalur Gaza,” kata Karine Jean-Pierre, yang merupakan Sekretaris Pers Gedung Putih.
Dia menegaskan AS terlibat langsung dengan penjajah Israel mengenai masalah ini. (*/Mey)