Mengerahkan Penembak Jitu, 3 Pria Palestina Dilaporkan Tewas dalam Penyerbuan yang Dilakukan Militer Penjajah Israel di Tulkarem, Tepi Barat

Ket. Foto: 3 Pria Palestina Dikabarkan Tewas dalam Penyerbuan di Tulkarem, Tepi Barat
Ket. Foto: 3 Pria Palestina Dikabarkan Tewas dalam Penyerbuan di Tulkarem, Tepi Barat Source: (Foto/Instagram/@unrwa)

Internasional, gemasulawesi – Militer penjajah Israel telah menembak dan membunuh 3 orang warga Palestina di Tulkarem, Tepi Barat, dalam penyerbuan yang kembali dilakukan.

Dilaporkan jika pasukan penjajah Israel melepaskan tembakan di jalan-jalan dan mengerahkan penembak jitu, yang membuat 3 pria Palestina berusia 20-an meninggal pada tanggal 15 Mei 2024 kemarin, waktu Palestina.

Dalam penggerebekan tersebut, pria lain juga ditangkap di Anabta, yang terletak di sebelah timur Tulkarem.

Baca Juga:
Hanya Segelintir ATM yang Masih Beroperasi, Warga Palestina di Jalur Gaza Dikabarkan Menghadapi Kelangkaan Uang Tunai

Selain itu, militer juga telah menangkap 4 pekerja setelah melakukan penggerebekan di toko penukaran uang di Bethlehem, Al Bireh, Jenin, Nablus dan Tubas, serta Tulkarem, dimana pertempuran dan ledakan juga dilaporkan terjadi.

Pasukan penjajah Israel juga dikabarkan melakukan penggerebekan di sejumlah daerah lain yang ada di Tepi Barat.

Wilayah-wilayah tersebut, yakni Hebron, Beit Ummar dan Jericho.

Baca Juga:
Terdapat 4 Jurnalis dan 1 Pengacara, Lebih dari 2 Lusin Wanita Dilaporkan Ditahan di Penjara Penjajah Israel

Dalam penyerbuan di Qalqilya, 2 warga Palestina tertembak dan di Hebron, seorang pria ditangkap dalam penggerebekan di kota al-Samou dan Bani Naim, Tepi Barat.

Di sisi lain, terjadinya pertengkaran di depan publik telah mengungkap perpecahan di dalam kabinet perang penjajah Israel.

Di hari Rabu kemarin, 15 Mei 2024, dalam konferensi pers yang dilakukan di Tel Aviv, Menteri Pertahanan penjajah Israel, Yoav Gallant, menyatakan secara terbuka jika penjajah Israel tidak boleh terlibat dalam kekuasaan militer di Jalur Gaza setelah perang selesai.

Baca Juga:
Bertujuan Meningkatkan Akses Kemanusiaan, Pentagon Sebut Dermaga Bantuan Gaza Akan Beroperasi dalam Beberapa Hari Mendatang

Dia juga meminta Benjamin Netanyahu untuk secara terbuka menolak skenario tersebut.

Tidak lama setelah itu, Netanyahu menyebutkan Otoritas Palestina tidak akan memerintah Jalur Gaza.

“Selama Hamas masih ada, tidak ada partai lain yang akan memerintah di Jalur Gaza,” katanya.

Baca Juga:
Terus Melakukan Serangan, Pasukan Penjajah Israel Dilaporkan Memerintahkan Warga Palestina Keluar dari RS Kuwait yang Berada di Rafah

Menanggapi hal tersebut, Benny Gantz, yang merupakan anggota ketiga kabinet perang di penjajah Israel, memberikan dukungannya kepada Yoav Gallant.

Dia menegaskan Gallant mengatakan kebenaran dan adalah tanggung jawab kepemimpinan untuk melakukan hal yang benar untuk negara dengan segala cara.

Diketahui jika semakin banyak kritik yang ditujukan kepada Netanyahu yang menyatakan jika dia belum memiliki rencana yang jelas mengenai bagaimana Jalur Gaza harus diatur setelah perang selesai, dalam apa yang disebut dengan skenario ‘hari setelahnya’. (*/Mey)

...

Artikel Terkait

wave
Puluhan Lainnya Terluka, 14 Orang Dikabarkan Tewas dalam Serangan Udara yang Dilakukan Pasukan Penjajah Israel di Gaza Tengah

14 orang tewas dalam serangan udara yang dilakukan penjajah Israel terhadap sebuah rumah di Kamp Pengungsi Nuseirat, Jalur Gaza tengah.

Sebelumnya Menarik Pasukan, Penjajah Israel Kembali Melanjutkan Serangan Darat dan Udara terhadap Kamp Pengungsi Jabalia di Gaza Utara

Penjajah Israel kembali menyerang Kamp Pengungsi Jabalia di Jalur Gaza utara setelah sebelumnya melakukan penarikan pasukan.

Paksa Terus Berpindah Tempat, Pelapor Khusus PBB Sebut Tujuan Penjajah Israel Adalah untuk Tidak Membiarkan Warga Palestina Hidup Normal

Pelapor Khusus PBB menyampaikan tujuan penjajah Israel memaksa warga Palestina terus berpindah tempat adalah untuk tidak hidup normal.

Pemukim Penjajah Israel yang Dilindungi Tentara Kembali Menyerang Tepi Barat, Beberapa Warga Palestina Dilaporkan Terluka

Beberapa warga Palestina terluka akibat serangan yang dilakukan oleh pemukim penjajah Israel yang dilindungi tentara di Tepi Barat.

Akan Menjalankan Tugas, Mobil Ambulans Tim Pertahanan Sipil Palestina Dikabarkan Mendapatkan Tembakan dari Drone Penjajah Israel

Ambulans Tim Pertahanan Sipil Palestina dilaporkan mendapatkan tembakan dari drone penjajah Israel saat akan menjalankan tugas.

Berita Terkini

wave

Nasib Nyawa di Gunung Nasalane: Menanti Keadilan yang Belum Menyentuh Dg Aras

Hukum yang tak bertaring dihadapan pemodal tambang ilegal, hampir terjadi disemua titik PETI yang tersebar di Parigi moutong.

Tebalnya Tembok "Imunitas" Tambang Ilegal Buranga: Mengapa Hukum Tak Berdaya Dihadapan Reni?

Polres Parigi Moutong dinilai tak bertaring dihadapan Reni salah satu tokoh sentral dibalik beroperasinya tambang ilegal di Desa Buranga.

Diduga Kebal Hukum, Kelompok Haji Anjas, Mustari dan Ahmad Geser Operasi Tambang Ilegal ke Desa Buranga

Dugaan kebal hukum pengelola PETI di Desa Buranga mencuat, seolah tidak perduli hukum aktifitas tambang ilegal Buranga tetap beroperasi.

Maut Mengintai di Buranga: Mengapa Tambang Ilegal di Depan Mata Polres Parigi Moutong Seolah Tak Tersentuh?

Bahaya di PETI Buranga berpotensi sama dengan Tambang ilegal yang berada di gunung Nasalena. Ancaman maut reruntuhan material mengintai.

Maut di Lubang Emas Lobu: Menagih Tanggung Jawab Pengelola PETI atas Tewasnya Penambang

Emas berdarah Parigi moutong kembali telan korban jiwa, kali ini PETI berlokasi di Desa Lobu Kecamatan Moutong yang kena giliran.


See All
; ;