Internasional, gemasulawesi – Dilaporkan jika 14 orang warga Palestina tewas setelah tentara penjajah Israel melakukan serangan udara terhadap sebuah rumah yang berada di Kamp Pengungsi Nuseirat, Jalur Gaza bagian tengah.
Sumber-sumber medis di Jalur Gaza yang tidak disebutkan namanya menyampaikan korban akibat serangan udara tersebut, termasuk anak-anak yang tewas.
“Puluhan warga Palestina lainnya juga diketahui terluka,” ujar salah satu sumber.
Dikabarkan rumah yang mendapatkan serangan pada hari Senin, tanggal 13 Mei 2024, waktu Palestina, adalah sebuah rumah berlantai tiga yang berlokasi di bagian selatan Kamp Pengungsi Nuseirat.
Di sisi lain, kelompok aktivis sayap kanan penjajah Israel, Tzav 9, yang berupaya mengakhiri semua keterbatasan pasokan bantuan kemanusiaan yang masuk ke Jalur Gaza, memblokir pengiriman bantuan kemanusiaan saat melewati pos pemeriksaan Kurkumiya, yang berada di dekat Hebron, Tepi Barat.
Penasihat keamanan nasional Amerika Serikat, Jake Sullivan, menyampaikan sungguh sangat disayangkan ada orang yang menyerang dan juga menjarah konvoi bantuan kemanusiaan yang sangat diperlukan oleh warga Gaza.
“Ini benar-benar perilaku yang tidak dapat diterima,” katanya.
Sullivan menyatakan pihak Amerika Serikat telah mengangkat insiden pengunjuk rasa penjajah Israel yang memblokir bantuan kepada pemerintah penjajah Israel.
Sementara itu, Ketua WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, menyampaikan dukacitanya atas kematian seorang anggota staf PBB yang terbunuh dalam serangan yang dilakukan oleh tentara penjajah Israel.
“Terlalu banyak nyawa warga sipil dan kemanusiaan yang menjadi korban perang,” ungkapnya.
Ketua Federasi Internasional Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah (IFRC), Jagan Chapagain, juga menyatakan bela sungkawanya atas terbunuhnya staf PBB di Jalur Gaza.
“Atas nama IFRC, saya mengungkapkan bela sungkawa terdalam saya kepada mereka yang kehilangan orang yang mereka cintai dan mendoakan pemulihan penuh untuk mereka yang terluka,” ucapnya.
Diketahui jika militer penjajah Israel menembaki sebuah mobil di Rafah, yang menewaskan anggota asing pertama PBB selama perang di Jalur Gaza.
Menanggapi hal tersebut, Sekjen PBB, Antonio Guterres menyerukan penyelidikan penuh. (*/Mey)