Internasional, gemasulawesi – Direktur Perencanaan di UNRWA, Sam Rose, menyatakan jika situasi di Jalur Gaza benar-benar menyedihkan.
Menurut Sam Rose, penjajah Israel kini menjadikan Jalur Gaza sasaran pengepungan abad pertengahan.
“Ditambah dengan bumi yang hangus dan juga pemboman besar-besaran di wilayah Jalur Gaza,” ucapnya.
Rose juga mengungkapkan jika tidak ada pasokan yang masuk ke Jalur Gaza sejak hari Minggu lalu dan pemboman yang parah juga menghantam daerah-daerah di pusat kota Rafah.
“Tidak ada bantuan, tidak ada bahan bakar, tidak ada perbekalan dan tidak ada apa-apa,” katanya kemarin, 10 Mei 2024, waktu Palestina.
Sam Rose mengakui pihaknya benar-benar kehabisan cadangan terakhir.
Baca Juga:
Serang Rafah, Hamas Tegaskan Operasi Terbatas yang Disebutkan Penjajah Israel Merupakan Kebohongan
“Kami mempunyai tepung beberapa hari lagi yang dapat kami sediakan, namun, segala sesuatunya akan segera mati tanpa bahan bakar dan tanpa air,” ujarnya.
Rose menyatakan jika orang-orang ketakutan dan juga mereka telah mengkhawatirkan hal ini sejak lama.
“Dan sekarang, hal ini telah terjadi,” paparnya.
Lebih lanjut, dia menyampaikan ada pemboman yang terus-menerus dan ada asap di cakrawala.
Menurutnya, UNRWA memperkirakan hingga malam sebelumnya, sekitar 110.000 orang telah mengungsi dari Rafah dan terus melanjutkan perjalanan.
Sam Rose menuturkan warga Palestina melakukan apapun yang mereka bisa untuk melarikan diri demi keselamatan.
“Namun, kemana mereka akan pergi? Tidak ada tempat yang aman,” lanjutnya.
Direktur Perencanaan UNRWA tersebut mengatakan ini adalah populasi yang telah berada di ambang kelaparan.
“Kondisi yang telah menyedihkan akan menjadi lebih buruk dan kita akan melihat banyak korban jiwa, yang bukan hanya akibat pengeboman, namun, juga karena kelaparan dan penyakit,” tandasnya.
Di sisi lain, sekitar 34.904 orang dikabarkan telah meninggal dan sebanyak 78.514 luka-luka dalam perang yang hingga kini masih berlangsung di Jalur Gaza.
Sementara itu, setelah Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, memperingatkan bahwa pasokan senjata dapat ditahan, Perdana Menteri penjajah Israel, Benjamin Netanyahu, menegaskan penjajah Israel siap untuk bertarung dengan sekuat tenaga. (*/Mey)