Tewaskan Beberapa Orang, Pasukan Penjajah Israel Dikabarkan Melakukan Serangan Udara di Kamp Pengungsi Jabalia, Jalur Gaza Utara

Ket. Foto: Pasukan Penjajah Israel Dilaporkan Melakukan Serangan Udara di Kamp Pengungsi Jabalia
Ket. Foto: Pasukan Penjajah Israel Dilaporkan Melakukan Serangan Udara di Kamp Pengungsi Jabalia Source: (Foto/Instagram/@unrwa)

Internasional, gemasulawesi – Menurut laporan, serangan udara besar-besaran dilakukan pasukan penjajah Israel di Kamp Pengungsi Jabalia, yang berada di Jalur Gaza bagian utara.

Salah satu sumber lokal yang tidak disebutkan namanya mengatakan jika jet tempur penjajah Israel mengebom wilayah timur Kamp Pengungsi Jabalia hari Sabtu kemarin, 11 Mei 2024, waktu Palestina.

Sumber tersebut mengatakan serangan itu membuat beberapa orang warga Palestina tewas, namun, jumlah pasti korban hingga kini belum diketahui secara pasti.

Baca Juga:
Tempat Ribuan Pengungsi Palestina Berdatangan Setelah Invasi Darat Rafah, Deir El Balah Dikabarkan Kehabisan Ruang dan Sumber Daya

“Pasukan penjajah Israel juga diketahui meluncurkan sejumlah tembakan kepada ambulans dengan menggunakan drone quadcopter,” katanya.

Dia melanjutkan ambulans tersebut sedang berada di dekat klinik UNRWA di pusat Kamp Pengungsi Jabalia.

Disebutkan jika serangan tersebut terjadi ketika tentara penjajah Israel memperbarui serangannya di Jalur Gaza bagian utara, setelah sebelumnya mereka menyatakan telah mengalahkan Hamas di wilayah itu.

Baca Juga:
Ungkap Situasinya Menyedihkan, UNRWA Sebut Penjajah Israel Menjadikan Jalur Gaza Sasaran Pengepungan Abad Pertengahan

Sumber juga menyampaikan pengeboman yang dilakukan oleh penjajah Israel di Jabalia mengubah daerah tersebut.

Dia menggambarkannya sebagai sabuk api.

Di sisi lain, diplomat utama Uni Eropa, Josep Borrell, mengkritik perintah evakuasi terbaru dari penjajah Israel di Rafah.

Baca Juga:
Serangan Pasukan Penjajah Israel Semakin Intensif, Pasien Dilaporkan Dibiarkan Tanpa Perawatan di Rumah Sakit Rafah

“Mereka memaksa warga sipil untuk mengungsi ke zona yang tidak aman yang tidak dapat ditoleransi,” ujarnya.

Borrell juga kembali menyatakan desakannya kepada penjajah Israel untuk tidak melanjutkan serangan darat di Rafah.

Dia menegaskan serangan itu akan semakin memperburuk situasi kemanusiaan yang telah mengerikan di Jalur Gaza.

Baca Juga:
Serang Rafah, Hamas Tegaskan Operasi Terbatas yang Disebutkan Penjajah Israel Merupakan Kebohongan

Sebelumnya, Presiden Dewan Eropa, Charles Michel, menekankan perintah evakuasi yang diperluas di Jalur Gaza tidak dapat diterima.

Sementara itu, Kanselir Jerman, Olaf Scholz, menyampaikan serangan darat di Rafah akan mengakibatkan hilangnya banyak nyawa warga sipil yang tidak bersalah.

Di sisi lain, puluhan ribu orang mengambil bagian dalam protes anti pemerintah di penjajah Israel ketika tekanan meningkat terhadap pemerintahan Perdana Menteri, Benjamin Netanyahu, untuk membuat kesepakatan dengan Hamas untuk dapat memulangkan para tawanan yang hingga kini masih berada di Jalur Gaza.

Baca Juga:
Klaim Memungkinkan Hamas Terus Berjuang, Aktivis Penjajah Israel Memblokir Jalan Raya Utama di Bagian Selatan untuk Menghalangi Truk Bantuan

Sejak perang berlangsung dari tanggal 7 Oktober 2023, sekitar 34.971 orang dinyatakan tewas dan lebih dari 78 ribu orang mengalami luka-luka. (*/Mey)

...

Artikel Terkait

wave
Pertempuran Sengit, Hamas Sebut Ledakan Terowongan Jebakan di Rafah Melukai 3 Tentara Penjajah Israel

Hamas menyatakan ledakan terowongan jebakan di Rafah membuat 3 tentara penjajah Israel di Rafah bagian timur, Jalur Gaza.

Tegaskan Perang Harus Diakhiri Sekarang, Pelapor PBB Sebut Palestina Telah Mengalami Setengah Abad Kediktatoran Militer yang Rakus

Pelapor PBB untuk wilayah Palestina menyebutkan Palestina telah mengalami setengah abad keditaktoran militer yang rakus.

Melakukan Penangkapan, Militer Penjajah Israel Dilaporkan Menggerebek dan Menyerbu Seluruh Wilayah Tepi Barat

Militer penjajah Israel dilaporkan menggerebek dan juga menyerbu seluruh wilayah Tepi Barat, serta melakukan penangkapan.

Sebut Tidak Boleh Menyerang Rafah, Menhan AS Tegaskan Amerika Serikat Telah Menghentikan Pengiriman Senjata ke Penjajah Israel

Menteri Pertahanan AS menyampaikan Amerika Serikat telah menghentikan pengiriman senjata ke penjajah Israel.

Setelah Ada Seruan Protes, Markas UNRWA di Yerusalem Timur Dilaporkan Diserang oleh Sekelompok Pengunjuk Rasa Penjajah Israel

Markas besar UNRWA yang berada di Yerusalem Timur dikabarkan diserang oleh sekelompok pengunjuk rasa penjajah Israel.

Berita Terkini

wave

TNI AL dan BI Resmi Lepas Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2025 di Sulawesi Tengah

Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2025 memastikan distribusi rupiah layak edar di wilayah 3T, wujud sinergi TNI AL dan BI.

Ribuan Ojol Gelar Aksi di DPR, 6.118 Personel Gabungan Dikerahkan Amankan Unjuk Rasa

Aksi ribuan pengemudi ojol di DPR/MPR dikawal 6.118 personel. Massa sampaikan tujuh tuntutan, termasuk revisi RUU.

Pemohon Minta MK Hapus Kolom Agama dari KTP dan KK

Pemohon minta hapus data agama di KTP dan KK karena risiko diskriminasi dan pelanggaran hak asasi warga.

KPK Ungkap Dugaan Korupsi Kuota Haji, Pansus DPR Soroti Pembagian Tambahan yang Menyimpang

KPK dan DPR mengusut dugaan korupsi kuota haji 2023–2024, termasuk jual beli kuota dan pelanggaran aturan pembagian.

KPK Benarkan Pengembalian Uang oleh Khalid Basalamah dalam Kasus Kuota Haji

KPK mengonfirmasi pengembalian dana oleh Khalid Basalamah terkait kuota haji, serta ungkap kerugian negara capai Rp1 triliun.


See All
; ;