Hubungan Kedua Negara Semakin Hangat di Masa Perang, Serbia Dilaporkan Telah Mengekspor Senjata Senilai 14 Juta Euro ke Penjajah Israel

Ket. Foto: Serbia Dilaporkan Telah Mengekspor Senjata yang Nilainya Mencapai 14 Juta Euro ke Penjajah Israel
Ket. Foto: Serbia Dilaporkan Telah Mengekspor Senjata yang Nilainya Mencapai 14 Juta Euro ke Penjajah Israel Source: (Foto/X/@unrwa)

Internasional, gemasulawesi – Menurut laporan, Serbia telah mengekspor senjata senilai 14 juta euro atau 15,2 juta USD ke penjajah Israel bulan lalu.

Disebutkan jika pedagang senjata utama milik negara Serbia, Yugoimport-SDPR, adalah yang melakukan ekspor senjata ke penjajah Israel tersebut.

Diketahui jika sepanjang perang di Jalur Gaza, Serbia secara terbuka berusaha untuk menghindari keterlibatan politik dalam konflik yang terjadi antara penjajah Israel dengan Hamas tersebut.

Baca Juga:
Tidak Ada Rincian Kerusakan, UNICEF Ungkap Kendaraannya Terkena Peluru Tajam saat sedang Menunggu Memasuki Jalur Gaza Utara

Selain itu, Serbia juga berusaha untuk mempertahankan posisi mereka yang relatif netral dengan tujuan menjaga hubungan.

“Serbia memiliki hubungan dengan penjajah Israel dan di saat yang sama, mereka tidak ingin menampilkan dirinya di hubungan internasional sebagai tindakan yang akan dapat merugikan kepentingan Palestina,” kata para analis dalam keterangan mereka kemarin, 10 April 2024.

Sejak Yugoslavia pecah di awal tahun 1990-an, Serbia dikabarkan bangga dengan hubungan persahabatannya dengan penjajah Israel dan Palestina.

Baca Juga:
Rayakan Idul Fitri, Perempuan di Jalur Gaza Dilaporkan Membuat Kue Tradisional dengan Menggunakan Persediaan Bantuan Kemanusiaan

Serbia juga memiliki catatan mendukung Palestina di PBB dan juga mendukung solusi 2 negara.

Tetapi, hubungan Serbia dengan penjajah Israel telah berkembang di berbagai bidang dalam beberapa tahun terakhir ini.

Hubungan keduanya juga disebutkan tampak semakin hangat di masa perang.

Baca Juga:
Sejak Perang Dimulai, Penjajah Israel Dilaporkan Menerima Sumbangan Lebih dari 1,4 Miliar USD dari Komunitas Global

Sebelumnya, di pertengahan bulan Maret lalu, BIRN atau Jaringan Pelaporan Investigasi Balkan menyampaikan jika Serbia melakukan setidaknya 2 pengiriman senjata besar ke penjajah Israel sejak perang dimulai di tanggal 7 Oktober 2023.

“Namun, ada kerahasiaan yang menutupi kesepakatan tersebut,” ujar mereka.

Di sisi lain, Igor Novakovic, yang merupakan direktur penelitian Pusat Urusan Internasional dan Keamanan (ISAC), menuturkan jika pengiriman senjata tersebut kemungkinan adalah bagian dari pengaturan sebelumnya.

Baca Juga:
Demi Menjamin Akses Bantuan Kemanusiaan, Human Rights Watch Serukan Sanksi dan Penangguhan Transfer Senjata untuk Menekan Penjajah Israel

Menurutnya, klausul kerahasiaan ini mungkin akan ada untuk mencegah rusaknya citra Serbia.

“Dalam arti bahwa hal tersebut dapat ditafsirkan sebagai dukungan terhadap perang penjajah Israel melawan Hamas,” ucapnya.

Dalam beberapa minggu terakhir, para pemimpin dunia dengan tajam mengkritik tindakan yang dilakukan oleh militer penjajah Israel di Jalur Gaza ketika jumlah korban sipil meningkat.

Baca Juga:
Ungkapkan Keterkejutan Melihat Rumahnya di Khan Younis Hancur, Seorang Warga Palestina Akui Impian dan Kenangannya Selama Ini Hilang

Lily Lynch, yang merupakan seorang penulis urusan luar negeri yang meliput Balkan Barat, menyatakan jika laporan BIRN tidak mengejutkan.

Lynch menuturkan jika laporan tersebut hanya menunjukkan tidak adanya prinsip, nilai dan ideologi apapun di Beograd.

“Serta termasuk dengan kesediaan mereka untuk menjual senjata kepada siapa pun tanpa pernah mengajukan pertanyaan apapn,” terangnya. (*/Mey)

...

Artikel Terkait

wave
Dijadwalkan Bertemu dengan Menlu AS, David Cameron Dikabarkan Akan Mendorong Penyelidikan atas Kematian 7 Pekerja Bantuan di Gaza

Menlu Inggris, David Cameron, dikabarkan akan mendorong penyelidikan atas kematian 7 pekerja bantuan di Gaza saat bertemu Antony Blinken.

Keluarkan Pernyataan Pers, Hamas Sebut sedang Mempertimbangkan Proposal Gencatan Senjata namun Penjajah Israel Tetap Keras Kepala

Hamas menyebutkan sedang mempertimbangkan proposal gencatan senjata, namun, penjajah Israel memilih untuk tetap keras kepala.

Dilakukan dalam 2 Hari, ICJ Akan Memulai Sidang Publik tentang Dukungan Jerman terhadap Penjajah Israel dalam Perang di Jalur Gaza

ICJ akan memulai sidang publik tentang dukungan yang diberikan Jerman terhadap penjajah Israel dalam perang yang terjadi di Jalur Gaza.

Membawa Berbagai Macam Kebutuhan Pokok, 322 Truk Bantuan yang Memasuki Wilayah Selatan Dikabarkan Tidak Memiliki Akses ke Jalur Gaza Utara

: 322 truk bantuan yang telah memasuki wilayah selatan Jalur Gaza tidak memiliki akses untuk menuju ke Jalur Gaza bagian utara.

Nyatakan Keprihatinan Serius, Partai Buruh Inggris Sebut Terlalu Banyak Orang yang Meninggal di Jalur Gaza

Partai Buruh Inggris menyatakan keprihatinannya dengan menyampaikan jika terlalu banyak orang yang meninggal di Jalur Gaza.

Berita Terkini

wave

Inilah Sinopsis Film Laga Komedi Si Paling Aktor: Mengusung Konsep Unik Syuting di Dalam Syuting

Si Paling Aktor adalah film laga komedi yang mengusung konsep unik berupa syuting di dalam syuting, dan inilah sinopsisnya

Ada Oknum Pimpinan DPRD Disebut Bekingi Kades Sipayo Akibatkan Surat Bupati Jadi Teguran Ringan

Janggal surat teguran bupati Parigi Moutong hanya bersifat administratif disebut-sebut akibat adanya intervensi dari oknum pimpinan DPRD.

Aneh, Abaikan Potensi Pidana, Bupati Parigi Moutong Hanya Berikan Sanksi Administratif Surat Teguran Ringan pada Kades Sipayo

Surat teguran Bupati Parigi Moutong, Erwin Burase untuk Kades Sipayo tersebut sama sekali tidak menyinggun terkait potensi sanksi pidana.

MRT Jakarta Kembali Layanan Penuh Rute Lebak Bulus-Bundaran HI Pasca Kerusuhan

MRT Jakarta kembali operasikan rute penuh setelah memastikan keamanan, meskipun Stasiun Istora Mandiri terdampak kerusakan akibat aksi.

Propam Polri Ungkap Identitas Anggota Brimob dalam Insiden Ojol Tewas, Tujuh Dinyatakan Langgar Etik

Polri ungkap identitas Brimob pengemudi rantis dalam insiden Affan. Tujuh anggota langgar etik, jalani penempatan khusus 20 hari.


See All
; ;