Internasional, gemasulawesi – Menurut laporan, Serbia telah mengekspor senjata senilai 14 juta euro atau 15,2 juta USD ke penjajah Israel bulan lalu.
Disebutkan jika pedagang senjata utama milik negara Serbia, Yugoimport-SDPR, adalah yang melakukan ekspor senjata ke penjajah Israel tersebut.
Diketahui jika sepanjang perang di Jalur Gaza, Serbia secara terbuka berusaha untuk menghindari keterlibatan politik dalam konflik yang terjadi antara penjajah Israel dengan Hamas tersebut.
Selain itu, Serbia juga berusaha untuk mempertahankan posisi mereka yang relatif netral dengan tujuan menjaga hubungan.
“Serbia memiliki hubungan dengan penjajah Israel dan di saat yang sama, mereka tidak ingin menampilkan dirinya di hubungan internasional sebagai tindakan yang akan dapat merugikan kepentingan Palestina,” kata para analis dalam keterangan mereka kemarin, 10 April 2024.
Sejak Yugoslavia pecah di awal tahun 1990-an, Serbia dikabarkan bangga dengan hubungan persahabatannya dengan penjajah Israel dan Palestina.
Serbia juga memiliki catatan mendukung Palestina di PBB dan juga mendukung solusi 2 negara.
Tetapi, hubungan Serbia dengan penjajah Israel telah berkembang di berbagai bidang dalam beberapa tahun terakhir ini.
Hubungan keduanya juga disebutkan tampak semakin hangat di masa perang.
Sebelumnya, di pertengahan bulan Maret lalu, BIRN atau Jaringan Pelaporan Investigasi Balkan menyampaikan jika Serbia melakukan setidaknya 2 pengiriman senjata besar ke penjajah Israel sejak perang dimulai di tanggal 7 Oktober 2023.
“Namun, ada kerahasiaan yang menutupi kesepakatan tersebut,” ujar mereka.
Di sisi lain, Igor Novakovic, yang merupakan direktur penelitian Pusat Urusan Internasional dan Keamanan (ISAC), menuturkan jika pengiriman senjata tersebut kemungkinan adalah bagian dari pengaturan sebelumnya.
Menurutnya, klausul kerahasiaan ini mungkin akan ada untuk mencegah rusaknya citra Serbia.
“Dalam arti bahwa hal tersebut dapat ditafsirkan sebagai dukungan terhadap perang penjajah Israel melawan Hamas,” ucapnya.
Dalam beberapa minggu terakhir, para pemimpin dunia dengan tajam mengkritik tindakan yang dilakukan oleh militer penjajah Israel di Jalur Gaza ketika jumlah korban sipil meningkat.
Lily Lynch, yang merupakan seorang penulis urusan luar negeri yang meliput Balkan Barat, menyatakan jika laporan BIRN tidak mengejutkan.
Lynch menuturkan jika laporan tersebut hanya menunjukkan tidak adanya prinsip, nilai dan ideologi apapun di Beograd.
“Serta termasuk dengan kesediaan mereka untuk menjual senjata kepada siapa pun tanpa pernah mengajukan pertanyaan apapn,” terangnya. (*/Mey)