Internasional, gemasulawesi – Hamas telah mengeluarkan pernyataan pers yang menyampaikan jika pihak mereka sedang mempertimbangkan dan mempelajari proposal gencatan senjata.
Dalam pernyataan persnya tersebut, Hamas juga menyebutkan jika penjajah Israel tetap keras kepala.
Hamas juga mengungkapkan penghargaannya atas upaya mediator terkait kesepakatan gencatan senjata.
“Tetapi, penjajah Israel hingga kini belum menanggapi tuntutan apa pun dari pihak kami,” kata mereka.
Diketahui jika terdapat kekhawatiran jika penjajah Israel akan tetap keras kepala dalam negosiasi kesepakatan gencatan senjata.
Menurut laporan hari ini, 9 April 2024, Hamas memaparkan bahwa terlepas dari kekhawatiran ini, para pemimpin Hamas sedang mempelajari proposal terbaru terkait kesepakatan gencatan senjata tersebut.
Hamas juga menegaskan jika mereka akan memberitahu para mediator mengenai tanggapan mereka setelah selesai.
Hamas telah menyerukan gencatan senjata permanen di Jalur Gaza agar warga Palestina dapat kembali ke rumah mereka.
Mereka juga menuntut pasukan penjajah Israel untuk mundur sepenuhnya.
Dilaporkan jika pertukaran tawanan dan juga pengiriman bantuan makanan yang cukup juga termasuk ke dalam pembahasan kesepakatan gencatan senjata.
Di sisi lain, sejumlah mediator gencatan senjata, seperti Amerika Serikat dan Mesir mengungkapkan jika mereka tetap optimis mengenai prospek tercapainya gencatan senjata.
Namun, kedua negara tersebut juga mengakui jika terdapat permasalahan yang besar di antara Hamas dengan penjajah Israel.
Pihak Hamas diketahui ingin melihat gencatan senjata yang komprehensif, yang berarti perang diakhiri sepenuhnya.
Sementara itu, meskipun penjajah Israel berulang kali menyatakan ada jeda dalam pertempuran di Jalur Gaza, mereka menegaskan jika perang akan berlanjut setelah itu, bahkan hingga semua tujuan perang tercapai.
Dikabarkan jika hingga sekarang belum ada komentar resmi dari pemerintah penjajah Israel mengenai perundingan kesepakatan gencatan senjata, selain fakta jika Benjamin Netanyahu telah diberikan pengarahan mengenai hal tersebut.
Selain itu, diketahui jika delegasi penjajah Israel juga hadir pada putaran perundingan tersebut.
Meskipun para mediator tersebut, namun, masih belum ada tanda-tanda kesepakatan gencatan senjata. (*/Mey)