Internasional, gemasulawesi – Menurut laporan, penggalangan dana online yang digagas oleh sebuah organisai nirlaba di bawah naungan Dewan Pemukim penjajah Israel mengumpulkan dana lebih dari 140.000 USD untuk pemukim garis keras penjajah Israel, Yinon Levi.
Diketahui jika sebelumnya, Yinon Levi, dijatuhi sanksi oleh Amerika Serikat dikarenakan melakukan serangan terhadap warga Palestina di Tepi Barat.
Laporan yang sama menyebutkan jika dana tersebut dikumpulkan di sebuah situs penjajah Israel sehingga menempatkan donor, situs crowfunding dan perusahaan jasa keuangan beresiko terkena hukuman karena melanggar sanksi Amerika Serikat.
Yinon Levi sendiri merupakan salah satu dari 7 orang pemukim garis keras penjajah Israel yang dijatuhi oleh sanksi Amerika Serikat.
Selain AS, Inggris juga menjatuhkan sanksi yang sama untuk 7 orang pemukim garis keras penjajah Israel.
Di sisi lain, dilaporkan jika warga Palestina meminum air yang tercemar dan juga mengonsumsi pakan ternak agar tetap hidup di tengah kekurangan pangan akut yang melanda Jalur Gaza.
Namun, disebutkan jika kelaparan yang dipaksakan oleh penjajah Israel terhadap warga Palestina tersebut merupakan sebuah senjata lain dalam perang penjajah Israel melawan penduduk sipil di Jalur Gaza.
Sementara itu, Sean Bell, yang merupakan seorang analis militer yang berbasis di Inggris, menyatakan jika AS menyediakan senjata untuk penjajah Israel yang nilainya mencapai 3,8 miliar USD setiap tahunnya.
“Itu juga dilakukan sejak perang Gaza dimulai,” katanya.
Baca Juga:
Korban hingga Puluhan Ribu Jiwa, Palestina Tolak Rencana Pasca Perang Netanyahu di Jalur Gaza
Dia menambahkan jika Amerika Serikat telah memasok lebih dari 21.000 amunisi yang berpemandu presisi kepada pasukan penjajah Israel.
Ketika penjajah Israel mengancam akan melakukan invasi darat ke Rafah, yang menampung jutaan pengungsi, terdapat kekhawatiran yang semakin besar di dunia internasional mengenai fase perang selanjutnya di tengah meningkatnya korban jiwa yang disebutkan semakin merata di wilayah Jalur Gaza.
Selain Jalur Gaza, pasukan penjajah Israel juga terus melakukan penggerebekan dan penggeledahan rumah di Tepi Barat, juga melakukan penangkapan terhadap beberapa orang. (*/Mey)