Internasional, gemasulawesi – Menurut laporan, 5 keluarga Palestina telah memutuskan untuk pindah ke sebuah peternakan ayam dan tinggal di kandang beton yang panjang.
Keluarga-keluarga Palestina tersebut juga mengubah dan menjadikan rak logam untuk kandang ayam menjadi tempat tidur susun.
Salah satu keluarga itu, keluarga Hanoon, menyatakan jika peternakan ayam terasa hampir mencapai titik terendah.
Umm Mahdi Hanoon mengatakan kepada awak media yang menemuinya jika dia dan keluarganya kini tinggal di tempat yang diperuntukkan untuk hewan.
“Tempat yang kami tinggali sekarang ini sangat buruk dan air merembes ke arah kami,” katanya.
Umm Mahdi Hanoon melanjutkan jika hawa dingin sungguh membuat anak-anak tersisa.
“Dan itu juga berlaku untuk orang tua dan mereka yang sedang dalam keadaan sakit,” jelasnya.
Umm Mahdi Hanoon mengakui jika terkadang dia berharap pagi hari tidak datang.
Putra Umm Mahdi Hanoon, Mahdi, menyatakan mereka sebelumnya tinggal di lingkungan Sheikh Radwan di Kota Gaza.
Diketahui jika lingkungan itu adalah daerah yang dilanda serangan penjajah Israel saat awal perang.
Mahdi memaparkan jika sulit untuk tinggal di tempat seperti yang ditinggalinya sekarang.
“Ini adalah tempat yang dirancang untuk ayam dan burung, Anda menemukan diri Anda dalam sangkar,” terangnya.
Di sisi lain, Volker Turk yang merupakan Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia, menyampaikan jika pasukan penjajah Israel telah menghancurkan semua bangunan yang terletak di dalam jarak 1 kilometer dari pagar antara penjajah Israel dan Jalur Gaza.
“Hal tersebut dilakukan dengan tujuan menciptakan zona penyangga yang dilarang berdasarkan Konvensi Jenewa Keempat,” imbuhnya.
Tukr membeberkan jika sejak akhir bulan Oktober 2023, kantornya telah mencatat banyak penghancuran infrastruktur sipil yang dilakukan tentara penjajah Israel, termasuk bangunan tempat tinggal, sekolah dan universitas di daerah dimana pertempuran tidak lagi terjadi atau tidak terjadi.
Baca Juga:
Layanan Kesehatan Telah Runtuh, Norwegia Dilaporkan Mengirimkan Dana 26 Juta USD ke UNRWA
“Penghancuran yang dilakukan ini tampaknya memiliki tujuan untuk membuat tidak mungkin kembali ke wilayah tersebut,” tandasnya. (*/Mey)