Internasional, gemasulawesi – WHO dalam pernyataannya mengatakan jika karena pertempuran yang sengit di daerah sekitar RS Al Shifa telah memaksa rumah sakit tersebut untuk kembali ke fungsi minimal.
Diketahui jika RS Al Shifa awalnya telah memulihkan beberapa layanan setelah sebelumnya sempat porak poranda setelah penjajah Israel menyerbu rumah sakit tersebut beberapa waktu yang lalu.
Dalam pernyataannya, WHO menyebutkan jika hal tersebut terjadi setelah RS Al Shifa mulai melanjutkan beberapa layanan dengan dukungan dari WHO dan mitra kesehatan.
“Pemusuhan yang intens dalam beberapa hari terakhir di sekitar lingkungan rumah sakit telah menggagalkan kemajuan,” ujar mereka.
WHO menegaskan jika mereka dan semua orang tidak dapat membiarkan landasan sistem kesehatan di Jalur Gaza runtuh lagi.
“Pelayanan kesehatan harus dilindungi secara aktif dan rumah sakit harus segera mendapatkan pasokan ulang,” kata mereka.
RS Al Shifa yang merupakan rumah sakit terbesar di Jalur Gaza terus menerus mendapatkan serangan dari pasukan penjajah Israel di awal perang.
Tentara penjajah Israel juga melakukan penggerebekan ke RS Al Shifa yang menyebabkan kematian banyak orang yang terjebak di dalamnya, termasuk dengan bayi.
Di sisi lain, Amerika Serikat melalu juru bicara Gedung Putih, John Kirby, menyampaikan kepada awak media jika Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, menyampaikan kekhawatiran AS tentang rencana operasi kepada pejabat penjajah Israel yang dia temui dalam kunjungan yang dilakukannya ke penjajah Israel.
Kirby mengatakan jika setiap operasi militer besar-besaran di Rafah saat ini dan dalam keadaan seperti ini adalah tindakan yang tidak pantas.
“Itu adalah sebuah bencana dan AS tidak akan mendukungnya,” tekannya.
Saat ini, Rafah menjadi tempat perlindungan untuk banyak warga Palestina dari agresi penjajah Israel.
Baca Juga:
Layanan Kesehatan Telah Runtuh, Norwegia Dilaporkan Mengirimkan Dana 26 Juta USD ke UNRWA
Tentara penjajah Israel terus membom Rafah selama beberapa waktu terakhir, sementara itu, penduduk Rafah mengatakan kepada wartawan yang menemui mereka jika mereka berharap pembicaraan antara penjajah Israel dan Hamas mengenai kesepakatan gencatan senjata akan membuahkan hasil. (*/Mey)