Kehilangan Banyak Hal Karena Perang, Kepala UNRWA Sebut Saat ini Gaza sedang Berduka

Ket. Foto: Kepala UNRWA Menyebutkan Saat Ini Gaza sedang Berduka (Foto/X/@UNRWAPartners)
Ket. Foto: Kepala UNRWA Menyebutkan Saat Ini Gaza sedang Berduka (Foto/X/@UNRWAPartners) Source: (Foto/X/@UNRWAPartners)

Nasional, gemasulawesi – Hussam Okal yang merupakan salah satu staf UNRWA yang adalah badan PBB yang berwenang untuk mengurus pengungsi Palestina mengatakan jika dia dan rekan-rekannya bekerja di dua sisi.

Sisi yang dimaksudkan oleh Hussam Okal adalah berusaha menjaga keamanan keluarga masing-masing dan sisi yang lainnya adalah sebagai staf UNRWA berusaha untuk melayani pengungsi Palestina yang sedemikian banyaknya.

“Sebagai staf UNRWA, kami membaca apa yang disebut diinginkan yang diberikan oleh rakyat Palestina untuk mencoba memberikan bantuan sebanyak yang kami bisa dengan sumber daya yang terbatas akibat perang,” katanya.

Baca Juga:
Rilis Surat Terbuka, Muslim Kanada Serukan PM Trudeau untuk Dukung Kasus Genosida ICJ terhadap Penjajah Israel

Sejak tahun 1950, diketahui jika UNRWA telah melakukan tugas-tugas yang berfungsi sebagai jalur penyelamat untuk warga Palestina.

UNRWA menjalankan sekolah, program kesehatan di Palestina dan masih banyak yang lainnya untuk para pengungsi Palestina.

Rakyat Palestina diketahui telah kehilangan tanah air mereka sejak Nakba 1948 ketika sekitar lebih dari 700 ribu warga Palestina harus mengungsi dan keluar dari rumah yang mereka tempati selama ini, selama berdirinya negara Israel di tahun yang sama.

Baca Juga:
23 Ribu Lebih Meninggal, Ini Bagaimana Bantuan Pembangunan yang Dipaksakan Akan Melemahkan Perdamaian di Palestina

Saat ini, UNRWA dikabarkan sedang berjuang keras untuk memenuhi misinya dalam kemanusiaan dalam perang yang membuat banyak staf UNRWA mengalami penderitaan yang belum pernah dibayangkan sebelumnya.

Sekitar 146 staf UNRWA tewas dalam pemboman yang dilakukan Israel, yang menjadi jumlah korban tewas tertinggi yang pernah dialami oleh badan PBB manapun dalam perang yang terjadi selama ini.

Kepala UNRWA di Jalur Gaza, Thomas White, menyebutkan dia sangat terpukul dan patah hati untuk masyarakat Jalur Gaza.

Baca Juga:
Setelah Semua Perundingan Ditangguhkan, Mesir Lanjutkan Upaya Mediasi Antara Hamas dengan Penjajah Israel

“Saya sendiri tidak begitu tahu bagaimana seharusnya menghadapi hal yang seperti ini, atau atas rasa kehilangan yang paling mendalam yang dirasakan oleh para anggota staf UNRWA dan komunitas Palestina,” katanya.

Dia menambahkan jika saat ini Gaza sedang berduka.

“Kami bekerja dalam kondisi yang mengerikan karena perang ini, dimana setiap kali ada serangan udara di sekitar Anda, Anda akan dapat mendengar anak-anak berteriak ketakutan karena mendengarnya dan orang dewasa akan berusaha untuk menenangkan mereka,” jelas Okal.

Baca Juga:
Dukung Palestina, Turkiye Sebut Penggunaan Hak Veto di DK PBB Telah Jadi Alat yang Merugikan

Di masa perang seperti yang terjadi sekarang, PBB dan badan-badannya biasanya akan diperlakukan sebagai pihak netral yang tidak memihak pihak manapun dan pembawa perdamaian oleh semua pihak.

Namun, kali ini, semua masyarakat dunia mengetahui kini berbeda.

White menolak memberikan komentarnya terkait hal tersebut dan memilih untuk mengatakan saat ini UNRWA fokus untuk bertugas sesuai fungsi yang mereka emban untuk masyarakat Gaza dalam keadaan yang sangat sulit. (*/Mey)

...

Artikel Terkait

wave
Serbu Kota Nablus di Tepi Barat, Penjajah Israel Buat 13 Warga Palestina Terluka

Laporan menyebutkan serangan yang dilakukan Israel di Nablus, Tepi Barat, membuat 13 orang warga Palestina terluka karenanya.

Susul Perintah Evakuasi Penjajah Israel, WHO dan PBB Sebut 600 Pasien serta Staf Medis Diusir dari RS Al Aqsa

Dalam laporannya baru-baru ini, WHO dan PBB menyatakan sekitar 600 orang pasien dan staf medis diusir dari RS Al Aqsa oleh Israel.

23 Ribu Tewas,Yordania Tegaskan Netanyahu Tidak Boleh Dibiarkan Seret Kawasan Timur Tengah ke Perang yang Lebih Luas

Melalui pernyataan Menlu, Yordania menegaskan Benjamin Netanyahu tidak boleh dibiarkan untuk menyeret Timur Tengah ke perang lebih luas.

Sahkan Resolusi Gencatan Senjata Berkelanjutan, San Fransisco Jadi Kota Terbesar di AS yang Lakukan Tindakan Tersebut

Laporan menyebutkan San Fransisco menjadi kota terbesar di AS yang mensahkan resolusi gencatan senjata berkelanjutan.

Berita Terkini

wave

TNI AL dan BI Resmi Lepas Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2025 di Sulawesi Tengah

Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2025 memastikan distribusi rupiah layak edar di wilayah 3T, wujud sinergi TNI AL dan BI.

Ribuan Ojol Gelar Aksi di DPR, 6.118 Personel Gabungan Dikerahkan Amankan Unjuk Rasa

Aksi ribuan pengemudi ojol di DPR/MPR dikawal 6.118 personel. Massa sampaikan tujuh tuntutan, termasuk revisi RUU.

Pemohon Minta MK Hapus Kolom Agama dari KTP dan KK

Pemohon minta hapus data agama di KTP dan KK karena risiko diskriminasi dan pelanggaran hak asasi warga.

KPK Ungkap Dugaan Korupsi Kuota Haji, Pansus DPR Soroti Pembagian Tambahan yang Menyimpang

KPK dan DPR mengusut dugaan korupsi kuota haji 2023–2024, termasuk jual beli kuota dan pelanggaran aturan pembagian.

KPK Benarkan Pengembalian Uang oleh Khalid Basalamah dalam Kasus Kuota Haji

KPK mengonfirmasi pengembalian dana oleh Khalid Basalamah terkait kuota haji, serta ungkap kerugian negara capai Rp1 triliun.


See All
; ;