Internasional, gemasulawesi - Baru-baru ini, Komisi Urusan Tahanan Palestina dan Klub Tahanan Palestina mengeluarkan pernyataan bahwa Israel memikul tanggung jawab penuh atas kehidupan dan nasib pemimpin Palestina Marwan Barghouthi.
Marwan Barghouthi adalah pemimpin senior gerakan Fatah yang dinamakan Dewan Revolusi.
Di sisi lain, Dewan Revolusi juga mengeluarkan statement yang memperingatkan bahwa nyawa Marwan Barghouthi dalam resiko yang nyata mengingat dia ditahan di penjara-penjara Israel.
Baca Juga: Berjuang Bertahan Hidup, Pasar Gelap Berkembang di Palestina Karena Perang
Diketahui jika kedua pernyataan tersebut muncul setelah Klub Tahanan Palestina melaporkan bahwa Marwan Barghouthi telah dipindahkan oleh otoritas Israel ke lokasi yang tidak diketahui seminggu yang lalu.
Sebelumnya, Barghouthi ditahan di Pusat Penahanan Ofer.
Selain itu, Komisi Urusan Tahanan dan Klub Tahanan Palestina juga mengeluarkan tuduhan mereka jika Israel melakukan penghilangan paksa warga Palestina dan Jalur Gaza yang telah mereka tahan sejak tanggal 7 Oktober 2023.
Kedua organisasi itu lantas meminta badan hak asasi manusia internasional untuk menekan Israel agar mengeluarkan informasi tentang tahanan Gaza.
Pekan lalu, Israel merilis gambar yang menunjukkan puluhan pria Palestina yang mereka tahan.
Pria-pria tersebut ditelanjangi dan dibawa ke truk ke tujuan atau suatu tempat yang tidak diketahui.
Baca Juga: Hamas Lakukan Perekrutan di Lebanon, Apa Dampaknya untuk Hizbullah?
Militer Israel merilis klaim jika mereka adalah pejuang Hamas yang menyerah, namun, Hamas membantah bahwa mereka adalah anggotanya.
“Kami dapat mengenali salah satu kerabat kami disana dan mereka sebenarnya adalah warga sipil yang mengungsi di pusat suaka,” kata salah satu warga Palestina yang tidak disebutkan namanya memberikan kesaksian.
Kelompok hak asasi manusia Palestina diketahui mengeluarkan peringatan bahwa kesaksian warga Palestina yang dibebaskan memberitahu dunia bahwa pemerintah Israel meningkatkan tindakan represif terhadap para tahanan Palestina, baik perempuan ataupun laki-laki.
Baca Juga: Aksi Solidaritas, Aktivis Serukan Masyarakat Dunia Berhenti Gunakan Kartu Kredit hingga Seminggu
Tindakan yang dilakukan seperti penggunaan gas air mata dan pemukulan.
Terdapat juga perampasan makanan dan waktu bebas para narapidana di tahanan untuk mendapatkan cahaya matahari.
Kelompok hak asasi manusia Palestina juga memaparkan jika Israel telah menahan 7.000 warga Palestina di penjaranya. (*/Mey)