Korban Jiwa Tembus 20 Ribu, Ini Bagaimana Aparat Intelijen dan Keamanan Penjajah Israel Gagal Antisipasi Operasi Hamas

Ket. Foto: Berikut Ini Bagaimana Intelijen dan Aparat Keamanan Israel Gagal Mengantisipasi Operasi Hamas (Foto/X/@MarioNawfal)
Ket. Foto: Berikut Ini Bagaimana Intelijen dan Aparat Keamanan Israel Gagal Mengantisipasi Operasi Hamas (Foto/X/@MarioNawfal) Source: (Foto/X/@MarioNawfal)

Internasional, gemasulawesi - Pada operasi yang dilakukan Hamas di tanggal 7 Oktober 2023 yang dikatakan belum pernah terjadi sebelumnya diketahui mengejutkan Israel dan mengungkapkan kegagalan yang mencolok dalam badan intelijen dan kebijakan keamanannya.

Namun, masih terdapat pertanyaan mengenai apa yang sebenarnya salah dengan Israel yang hingga kini masih membingungkan banyak analis.

Dalam beberapa laporan, disebutkan jika intelijen Israel telah lama bangga dengan teknologi canggih yang mereka miliki.

Baca Juga: Hamas Lakukan Perekrutan di Lebanon, Apa Dampaknya untuk Hizbullah?

Sementara itu, sistem pengawasan yang mereka punya juga dianggap terbaik di dunia.

Namun, di awal Oktober itu, para pejuang Hamas berhasil menembus dan mengatasi sistem pertahanan yang canggih ini dengan cukup mudah.

Yang berhasil ditembus oleh Hamas juga termasuk dengan pembatas keamanan yang nilainya mencapai 1 milyar USD yang disebutkan selesai di tahun 2021 lalu.

Baca Juga: Aksi Solidaritas, Aktivis Serukan Masyarakat Dunia Berhenti Gunakan Kartu Kredit hingga Seminggu

Pembatas keamanan itu mengelilingi Jalur Gaza dan juga Iron Dome Israel.

Kegagalan nyata lain dari intelijen Israel adalah kemampuan spyware Israel.

Itu termasuk dengan perangkat lunak Pegasus yang dikembangkan di Israel dan digunakan lebih dari 40 negara di dunia untuk melakukan pelacakan politisi, pejabat pemerintah, aktivis hak asasi manusia dan juga termasuk jurnalis.

Baca Juga: Masih Agresi, Ini Bagaimana Hamas Mengejutkan Penjajah Israel dan Pertaruhkan Masa Depannya

Mengingat perangkat lunak yang kontroversial ini dapat menyusup ke telepon seluler dan dapat mengakses berbagai macam hal seperti log panggilan, kata sandi hingga media sosial, Israel jelas tidak memiliki informasi dari intelijen mereka mengenai rencana Hamas.

Sage-Passant yang merupakan ajun profesor intelijen dan spionase di Sciences Po Paris menyatakan jika terdapat juga sejumlah kegagalan taktis Israel serta kekurangan operasional dan logistik pada hari serangan itu terjadi.

“Kita sudah dapat melihat perbandingannya dengan Perang Yom Kippur dan kegagalan intelijennya, dimana intelijen Israel berpotensi bekerja berdasarkan asumsi bahwa musuh mereka kurang mampu,” katanya.

Baca Juga: Dihancurkan, Pertempuran Shuja’iyya Disebutkan Akan Jadi Salah Satu Prestasi Hebat Brigade Al Qassam

Menurut salah satu pakar, Clarke, bahkan, ketika Hamas berlatih selama berminggu-minggu di perbatasan Israel dengan Gaza, Israel tetap berpegangan pada prasangka bahwa latihan militer yang semacam itu hanyalah sebuah sikap.

“Dan bahwa Hamas lebih peduli dengan pembangunan ekonomi,” tandasnya. (*/Mey)

...

Artikel Terkait

wave
Sebut Perjanjian Oslo Adalah Kesalahan Fatal, Netanyahu Sebut Dirinya Bangga Cegah Berdirinya Negara Palestina

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu baru-baru ini menyebutkan dia bangga mencegah berdirinya negara Palestina.

Belum Berakhir, Ini Bagaimana Upaya Normalisasi Joe Biden Abaikan Rakyat Palestina

Berikut ini bagaimana upaya normalisasi yang dilakukan oleh Presiden AS Joe Biden mengabaikan rakyat Palestina yang selalu tertindas.

Perang Penjajah Israel dan Palestina, Siapa Aktor Internasional yang Dapat Menjadi Pembawa Perdamaian?

Dari negara-negara berikut ini siapakah yang dapat menjadi aktor internasional pembawa perdamaian untuk perang Israel dengan Palestina.

Sisakan Kesedihan, Ahli Berpendapat Perang Akan Berdampak pada Proses Normalisasi Negara Arab dengan Penjajah Israel

Para ahli menyatakan perang yang saat ini sedang terjadi akan berdampak pada proses normalisasi antara negara-negara Arab dengan Israel.

Berita Terkini

wave

Pemulangan Jenazah Staf KBRI Lima Zetro Leonardo Purba dan Peninjauan Perlindungan Diplomat RI

Jenazah Zetro Leonardo Purba akan dipulangkan ke Indonesia, sementara Kemlu evaluasi perlindungan diplomat di luar negeri.

Perum Bulog Percepat Penyaluran Beras SPHP untuk Stabilkan Harga dan Ketersediaan Pangan

Bulog menyalurkan beras SPHP secara masif, menjaga harga tetap stabil, dan memastikan ketersediaan pangan bagi masyarakat.

Pemkab Bantul Evaluasi Program Makan Bergizi Gratis Setelah Temuan Ulat dan Jangkrik

Pemkab Bantul melakukan evaluasi dan koordinasi dengan pihak terkait untuk memastikan kualitas dan keamanan makanan MBG bagi siswa.

Lapas Kediri Cabut Hak Narapidana Pelaku Asusila, Korban Dipaksa Telan Benda Asing

Lapas Kediri menindak tegas napi pelaku asusila dengan mencabut haknya, korban dipaksa menelan benda asing, kasus dilaporkan.

Kopdeskel Merah Putih Jadi Kompensasi Pemotongan TKD, Pemerintah Siapkan Skema Rp16 Triliun

Pemerintah luncurkan Kopdeskel Merah Putih sebagai kompensasi pemotongan TKD, didukung dana SAL Rp16 triliun melalui bank Himbara.


See All
; ;