Berjuang Bertahan Hidup, Pasar Gelap Berkembang di Palestina Karena Perang

Ket. Foto: Pasar Gelap Dilaporkan Berkembang di Palestina Karena Perang (Foto/X/@UNRWA)
Ket. Foto: Pasar Gelap Dilaporkan Berkembang di Palestina Karena Perang (Foto/X/@UNRWA) Source: (Foto/X/@UNRWA)

Internasional, gemasulawesi - Setelah kembali melanjutkan agresinya di awal Desember lalu seusai gencatan senjata dilakukan, dilaporkan jika pasar gelap telah berkembang pesat di Palestina.

Pasar gelap itu disebutkan semakin meningkatkan kerentanan warga Palestina di tengah kekurangan makanan dan barang-barang penting yang diperlukan untuk bertahan hidup.

Warga Palestina di Gaza menyatakan bahwa pasar gelap yang kini ada telah meningkatkan kesulitan mereka ketika mencob bertahan dari perang yang tetap dilakukan Israel.

Baca Juga: Korban Jiwa Tembus 20 Ribu, Ini Bagaimana Aparat Intelijen dan Keamanan Penjajah Israel Gagal Antisipasi Operasi Hamas

Saat pagi tiba, tidak terhitung banyaknya pengungsi dan rakyat Palestina, terutama yang di Jalur Gaza, yang segera menuju ke pasar untuk membeli apa yang mereka bisa.

Namun, kenyataannya seringkali mereka pergi meninggalkan pasar tersebut dengan tangan kosong karena harga yang mahal yang tidak dapat mereka tanggung.

Mohammed Al-Ashram yang merupakan salah satu pengungsi mengungkapkan jika karena harga yang melonjak gila-gilaan, dia hanya dapat membeli sedikit sayuran dan daging untuk anak-anaknya.

Baca Juga: Hamas Lakukan Perekrutan di Lebanon, Apa Dampaknya untuk Hizbullah?

“Kami semua adalah pengungsi yang dipaksa untuk meninggalkan rumah kami, selain juga tidak dapat membawa harta benda kami,” katanya.

Dia menambahkan jika para pedagang di tempatnya kini memperlakukan kami seperti turis dan bukan pengungsi serta miskin.

“Para pedagang itu mengira memiliki kekayaan yang besar dan juga harus membelanjakannya di pasar,” ujarnya.

Baca Juga: Aksi Solidaritas, Aktivis Serukan Masyarakat Dunia Berhenti Gunakan Kartu Kredit hingga Seminggu

Komoditas yang mengalami lonjakan harga yang signifikan setelah Israel melancarkan agresinya seperti unggas, daging, sayuran dan buah-buahan.

Jika dibandingkan, sebelum perang pecah di tanggal 7 Oktober 2023, warga Palestina di Gaza biasa membeli tomat yang harganya 0,3 USD untuk 1 kg tomat.

Namun, sekarang setiap kilonya menjadi 1,5 USD setelah perang.

Baca Juga: Masih Agresi, Ini Bagaimana Hamas Mengejutkan Penjajah Israel dan Pertaruhkan Masa Depannya

Disebutkan apa yang membuat masalah ini menjadi lebih buruk adalah rakyata Palestina kesulitan untuk mendapatkan bantuan pangan yang memasuki Jalur Gaza,

Dan hal ini memaksa mereka untuk bergantung pada pasar lokal untuk mendapatkan kebutuhan sehari-hari.

UNRWA diketahui secara resmi mengawasi pengiriman bantuan, namun, mereka juga memperingatkan jika jumlah bantuan yang tiba tidak memenuhi kebutuhan para pengungsi. (*/Mey)

...

Artikel Terkait

wave
Dihancurkan, Pertempuran Shuja’iyya Disebutkan Akan Jadi Salah Satu Prestasi Hebat Brigade Al Qassam

Pertempuran Shuja’iyya yang terjadi pekan lalu disebutkan akan menjadi salah satu prestasi yang menakjubkan dari Brigade Al-Qassam.

Sebut Perjanjian Oslo Adalah Kesalahan Fatal, Netanyahu Sebut Dirinya Bangga Cegah Berdirinya Negara Palestina

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu baru-baru ini menyebutkan dia bangga mencegah berdirinya negara Palestina.

Belum Berakhir, Ini Bagaimana Upaya Normalisasi Joe Biden Abaikan Rakyat Palestina

Berikut ini bagaimana upaya normalisasi yang dilakukan oleh Presiden AS Joe Biden mengabaikan rakyat Palestina yang selalu tertindas.

Perang Penjajah Israel dan Palestina, Siapa Aktor Internasional yang Dapat Menjadi Pembawa Perdamaian?

Dari negara-negara berikut ini siapakah yang dapat menjadi aktor internasional pembawa perdamaian untuk perang Israel dengan Palestina.

Berita Terkini

wave

Aroma Nepotisme dan Akal-akalan Anggaran di Proyek Rehab Ruang Wakil Bupati Menguat

Selain kejanggalan penganggaran pada rehab ruangan wakil bupati parigi moutong, indikasi nepotisme kini juga menguat.

Parah, Mendekati Batas Waktu Pekerjaan Deviasi Proyek Gedung Perpustakaan Parigi Moutong Malah Bertambah Jadi Minus 13 Persen

Bukannya terkejar, deviasi proyek pembangunan gedung perpustakaan malah menjadi minus 13 persen. Keseriusan kontraktor dipertanyakan.

Tiga Mantan Pejabat Bappenda Lombok Tengah Resmi Ditahan

Tiga mantan pejabat Bappenda Lombok tengah resmi ditahan pihak Kejaksaan terkait kasus dugaan korupsi insentif PPJ.

Mengembalikan Mandat Sosial BUMN dalam Bencana Sumatera

Mengembalikan mandat BUMN dalam perannya menangani bencana yang melanda Sumatera dan sekitarnya menjadi topik hangat.

Warga Akui Senang Tempati Rusun Jagakarsa

warga relokasi eks tempat pemakaman umum (TPU) Menteng Pulo 2 mengaku senang menempati Rusun Jagakarsa, Jakarta Selatan.


See All
; ;