Awalnya Dijuluki Zona Aman oleh Penjajah Israel, Ini Situasi di Khan Younis Ketika Serangan Semakin Intensif

Ket. Foto: Berikut Ini Situasi di Khan Younis Ketika Serangan dari Militer Israel Semakin Intensif (Foto/X/@MarioNawfal)
Ket. Foto: Berikut Ini Situasi di Khan Younis Ketika Serangan dari Militer Israel Semakin Intensif (Foto/X/@MarioNawfal) Source: (Foto/X/@MarioNawfal)

Internasional, gemasulawesi - Setelah gencatan senjata berakhir di tanggal 1 Desember 2023, Israel diketahui memperluas serangannya ke wilayah selatan yang terkepung, yang menjadi tempat bagi lebih 1 juta warga Palestina mencari perlindungan setelah Israel membom Gaza bagian utara.

Menurut laporan, Israel telah mengintensifkan serangan terhadap Khan Younis dengan menyatakannya sebagai zona pertempuran berbahaya.

Sebelumnya, Israel menyebutkan jika Khan Younis yang merupakan kota terbesar kedua di Gaza adalah zona aman di hari-hari permulaan perang.

Baca Juga: Belum Selesai, Pejuang Tepi Barat Sebut Merupakan Hak Mereka untuk Membela Diri

Rakyat Palestina semakin dihantui dengan serangan Israel ditambah dengan kekurangan makanan dan air serta kebutuhan dasar lainnya membuat mereka semakin sengsara.

Di hari Selasa tanggal 12 Desember 2023, Israel juga menyerbu Rumah Sakit Kamal Adwan yang berada di Gaza utara.

Di hari yang sama, 2 orang rakyat Palestina meninggal di Khan Younis dalam penembakan artileri Israel.

Baca Juga: Dibombardir, Ini Alasan Kenapa Penjajah Israel Menargetkan Kamp Pengungsi Jabalia

OCHA yang merupakan badan kemanusiaan PBB menyebutkan jika sebuah sepeda ditabrak di hari Minggu di pusat Khan Younis dan menewaskan 2 anak Palestina yang sebelumnya mengendarainya.

Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, di hari Senin menolak seruan yang dilontarkan komunitas internasional untuk mengakhiri agresi.

“Fase operasi melawan Hamas saat ini akan membutuhkan waktu,” katanya.

Baca Juga: Serangan Masih Dilakukan, Pakar Sebut Tujuan Genosida Penjajah Israel Jelas Pembersihan Etnis di Palestina

Laporan menyebutkan jika lebih dari 1 juta warga Palestina telah mengungsi dari Gaza utara sejak tanggal 13 Oktober 2023, sepekan sejak pertempuran dimulai.

Itu diawali dengan perintah Israel untuk rakyat Palestina mengungsi ke arah selatan dengan pemberitahuan 24 jam.

Laporan lain menyampaikan lebih dari 215.000 pengungsi berlindung di puluhan tempat penampungan milik UNRWA di Khan Younis.

Baca Juga: Bermukim Secara Ilegal, Ini Pengertian Pemukim Penjajah Israel dan Alasan Mereka Tinggal di Tanah Palestina

Namun, di tanggal 3 Desember 2023, Israel mengeluarkan perintah baru untuk segera melakukan evakuasi.

Beberapa dari mereka yang mengungsi ke Khan Younis harus mengungsi lagi ke Kota Rafah yang berada dekat perbatasan Mesir.

Kini, dilaporkan bahwa ribuan pengungsi dari Khan Younis sendiri serta bagian utara Gaza terjepit di Al-Fukhari yang sangat padat yang berada di selatan Khan Younis.

Baca Juga: Masih Menunggu Ending, Seorang Nelayan di Palestina Akui Jika Mereka yang Dianggap Saudara Sekarang Takut Satu Sama Lain

Rumah sakit dan sekolah di daerah tersebut yang juga menjadi tempat pengungsian telah terisi melebihi kapasitasnya. (*/Mey)

...

Artikel Terkait

wave
Masih Menggempur, Pakar Sebut Klaim Tingkat Pembunuhan Penjajah Israel Tidak Masuk Akal

Seorang pakar menyatakan jika klaim tingkat pembunuhan oleh Israel dalam perang Palestina ini tidak masuk akal.

Banyak Penderitaan, Seorang Pakar Ibaratkan Narasi Palestina Adalah Sakit dalam Bahasa Arab dan Informasi pada Inggris

Seorang pakar menyebutkan dan mengibaratkan narasi Palestina adalah sakit dalam bahasa Arab dan informasi dalam bahasa Inggris.

Pertempuran Masih Berlanjut, Pakar Sebut Agresi Penjajah Israel terhadap Hamas Merupakan Perang Asimetris Modern

Salah seorang pakar menyebutkan jika perang yang terjadi antara Israel dengan Hamas merupakan perang asimetris modern.

Lama Dijajah, Apa Arti dari Terowongan Hamas di Jalur Gaza dan Sandera untuk Rakyat Palestina?

Berikut ini merupakan arti dari terowongan Hamas dan sandera untuk rakyat Palestina yang sebenarnya selama ini.

Berita Terkini

wave

Pemulangan Jenazah Staf KBRI Lima Zetro Leonardo Purba dan Peninjauan Perlindungan Diplomat RI

Jenazah Zetro Leonardo Purba akan dipulangkan ke Indonesia, sementara Kemlu evaluasi perlindungan diplomat di luar negeri.

Perum Bulog Percepat Penyaluran Beras SPHP untuk Stabilkan Harga dan Ketersediaan Pangan

Bulog menyalurkan beras SPHP secara masif, menjaga harga tetap stabil, dan memastikan ketersediaan pangan bagi masyarakat.

Pemkab Bantul Evaluasi Program Makan Bergizi Gratis Setelah Temuan Ulat dan Jangkrik

Pemkab Bantul melakukan evaluasi dan koordinasi dengan pihak terkait untuk memastikan kualitas dan keamanan makanan MBG bagi siswa.

Lapas Kediri Cabut Hak Narapidana Pelaku Asusila, Korban Dipaksa Telan Benda Asing

Lapas Kediri menindak tegas napi pelaku asusila dengan mencabut haknya, korban dipaksa menelan benda asing, kasus dilaporkan.

Kopdeskel Merah Putih Jadi Kompensasi Pemotongan TKD, Pemerintah Siapkan Skema Rp16 Triliun

Pemerintah luncurkan Kopdeskel Merah Putih sebagai kompensasi pemotongan TKD, didukung dana SAL Rp16 triliun melalui bank Himbara.


See All
; ;