Bermukim Secara Ilegal, Ini Pengertian Pemukim Penjajah Israel dan Alasan Mereka Tinggal di Tanah Palestina

Ket. Foto: Berikut Ini Merupakan Pengertian dari Pemukim Israel dan Mengapa Mereka Memilih Tinggal di Tanah Palestina (Foto/X/@UNRWA)
Ket. Foto: Berikut Ini Merupakan Pengertian dari Pemukim Israel dan Mengapa Mereka Memilih Tinggal di Tanah Palestina (Foto/X/@UNRWA) Source: (Foto/X/@UNRWA)

Internasional, gemasulawesi - Sejak Israel melancarkan serangannya ke Palestina pada tanggal 7 Oktober 2023, serangan pemukim Israel terhadap warga Palestina di Tepi Barat dan Yerusalem Timur yang diduduki telah meningkat lebih dari 2 kali lipat dari rata-rata 3 menjadi 8 insiden sehari.

Menurut laporan, setelah perang ini, serangan pemukim Israel telah membuat banyak rakyat Palestina untuk akhirnya meninggalkan kediaman mereka selama ini selama kurun waktu perang.

Yang dimaksudkan dengan pemukim Israel adalah mereka yang memiliki kewarganegaraan atau dengan kata lain, warga negara Israel yang tinggal di tanah pribadi milik Palestina di wilayah Tepi Barat dan Yerusalem Timur yang diduduki.

Baca Juga: Masih Menunggu Ending, Seorang Nelayan di Palestina Akui Jika Mereka yang Dianggap Saudara Sekarang Takut Satu Sama Lain

Sebagian besar pemukiman dibangun seluruhnya atau sebagian di atas tanah milik warga Palestina.

Diketahui lebih dari 700.000 pemukim Israel kini tinggal di sekitar 150 pemukiman  yang dibangun Israel dan juga di 128 pos terdepan yang tersebar di kedua wilayah tersebut.

Jumlah tersebut dikatakan yang sekitar 10% dari hampir 7 juta penduduk Israel.

Baca Juga: Masih Menggempur, Pakar Sebut Klaim Tingkat Pembunuhan Penjajah Israel Tidak Masuk Akal

Sebuah pemukiman diotorisasi atau berada dalam otoritaspemerintah Israel sementara pos terdepan dibangun mereka sendiri tanpa izin pemerintah secara resmi

Beberapa pemukim Israel akan memilih pindah ke wilayah pendudukan Israel karena alasan agama.

Sementara yang lainnya tertarik dengan iming-iming dari biaya hidup yang relatif lebih rendah dengan tinggal di 2 wilayah tersebut dan juga insentif keuangan yang ditawarkan pemerintah jika mau atau ingin tinggal disana.

Baca Juga: Banyak Penderitaan, Seorang Pakar Ibaratkan Narasi Palestina Adalah Sakit dalam Bahasa Arab dan Informasi pada Inggris

Menurut laporan, penganut Yahudi Ultraortodoks merupakan sepertiga dari jumlah total 700.000 pemukim yang ada disana.

“Sejumlah warga Yahudi Israel yang tinggal di Tepi Barat juga mengakui bahwa pembangunan pemukiman meskipun secara ilegal meningkatkan keamanan negara mereka,” kata Pew Research Center.

Mereka menambahkan jika argumennya adalah bahwa pemukiman tersebut bertindak sebagai penyangga keamanan nasional Israel karena membatasi pergerakan atau gerak-gerik dari warga Palestina dan melemahkan kelangsungan hidup negara Palestina secara langsung ataupun tidak langsung.

Baca Juga: Pertempuran Masih Berlanjut, Pakar Sebut Agresi Penjajah Israel terhadap Hamas Merupakan Perang Asimetris Modern

Namun, beberapa pihak dari kelompok sayap kiri Israel berpendapat bahwa meluaskan pemukiman tersebut yang sebelum perang juga dilakukan Israel sebenarnya merugikan solusi 2 negara yang disarankan dan juga merugikan prospek perdamaian Israel sendiri dengan Palestina.

Diketahui jika Israel mulai membangun pemukiman 2 2 wilayah yang diduduki setelah merebut Tepi Barat, Yerusalem Timur dan Jalur Gaza dalam Perang 6 Hari dan dilakukan di  bulan Juni 1967.

3 bulan kemudian, di bulan September 1967, Blok Etzion di Hebron adalah pemukiman pertama yang dibangun di Tepi Barat yang diduduki dan kini menampung sekitar 40.000 orang.

Baca Juga: Lama Dijajah, Apa Arti dari Terowongan Hamas di Jalur Gaza dan Sandera untuk Rakyat Palestina?

Selain itu, semua pemukiman Israel dan pos terdepan di Palestina dianggap ilegal berdasarkan hukum internasional karena melanggar Konvensi Jenewa Keempat. (*/Mey)

...

Artikel Terkait

wave
Serangan Tidak Kunjung Berhenti, Rakyat Palestina yang Mengungsi ke Daerah Padat Gaza Selatan Kini Hidup di Jalanan

Kini, warga Palestina yang mengungsi ke daerah padat di Gaza selatan hidup di jalanan dengan tempat penampungan yang over capacity.

Belum Berakhir, Seorang Perempuan Palestina Menceritakan Kesaksiannya yang Menyakitkan di Penjara Penjajah Israel

Salah satu perempuan Palestina menyampaikan kesaksiannya yang menyakitkan tentang apa yang dialaminya di penjara Israel.

Sebabkan Banyak Penderitaan, Pakar Sebut Pasca Perang Tidak Akan Menjadi Akhir dari Perjuangan Anti Kolonial Palestina

Seorang pakar menyebutkan jika perang ini berakhir, maka juga tidak akan menjadi akhir dari perjuangan anti kolonial Palestina.

Perang Penjajah Israel dan Palestina Masih Berlangsung, Seberapa Terpecah Belahnya Dunia?

Seberapa terpecah belahnya dunia dikarenakan perang yang terjadi antara Israel dengan Palestina sejak tanggal 7 Oktober 2023 lalu?

Berita Terkini

wave

Pemulangan Jenazah Staf KBRI Lima Zetro Leonardo Purba dan Peninjauan Perlindungan Diplomat RI

Jenazah Zetro Leonardo Purba akan dipulangkan ke Indonesia, sementara Kemlu evaluasi perlindungan diplomat di luar negeri.

Perum Bulog Percepat Penyaluran Beras SPHP untuk Stabilkan Harga dan Ketersediaan Pangan

Bulog menyalurkan beras SPHP secara masif, menjaga harga tetap stabil, dan memastikan ketersediaan pangan bagi masyarakat.

Pemkab Bantul Evaluasi Program Makan Bergizi Gratis Setelah Temuan Ulat dan Jangkrik

Pemkab Bantul melakukan evaluasi dan koordinasi dengan pihak terkait untuk memastikan kualitas dan keamanan makanan MBG bagi siswa.

Lapas Kediri Cabut Hak Narapidana Pelaku Asusila, Korban Dipaksa Telan Benda Asing

Lapas Kediri menindak tegas napi pelaku asusila dengan mencabut haknya, korban dipaksa menelan benda asing, kasus dilaporkan.

Kopdeskel Merah Putih Jadi Kompensasi Pemotongan TKD, Pemerintah Siapkan Skema Rp16 Triliun

Pemerintah luncurkan Kopdeskel Merah Putih sebagai kompensasi pemotongan TKD, didukung dana SAL Rp16 triliun melalui bank Himbara.


See All
; ;