Tentang Hak Angket Pemilu, Gerindra Sebut yang Dibutuhkan Masyarakat Adalah Lapangan Kerja

Ket. Foto: Gerindra Menyatakan Jika yang Diperlukan oleh Masyarakat Adalah Lapangan Kerja
Ket. Foto: Gerindra Menyatakan Jika yang Diperlukan oleh Masyarakat Adalah Lapangan Kerja Source: (Foto/X/@Gerindra)

Politik, gemasulawesi – Kamrussamad, yang merupakan politikus Partai Gerindra, menyatakan jika hak angket dugaan kecurangan pemilu tahun 2024 tidak diperlukan oleh masyarakat.

Menurut politikus Partai Gerindra, Kamrussamad, untuk dugaan kecurangan pemilu tahun 2024, maka sebaiknya menggunakan mekanisme yang telah disediakan dalam peraturan perundang-undangan, khususnya Undang Undang Pemilu.

Kamrussamad menerangkan agar jangan sampai respons dari pihak-pihak yang tidak siap kalah menunjukkan jika itu adalah respons terburuk sepanjang pemilu reformasi.

Baca Juga:
Rencana Lanjutkan Kebijakan Jokowi, Prabowo Ungkap Proses Transisi Pemerintahan Akan Berjalan Secara Moderat

“Hal ini dikarenakan belum menggunakan instrumen yang hukum yang telah ada dan disediakan oleh Undang Undang, namun, telah menuduh pemilu curang,” katanya.

Dia menambahkan jika itu akan berbahaya sekali untuk kelangsungan demokrasi dan juga membahayakan masa depan Indonesia untuk ke depannya.

“Yang dibutuhkan oleh masyarakat saat ini adalah lapangan kerja yang dapat mendatangkan kesejahteraan,” ungkapnya.

Baca Juga:
Terkait Program Makan Siang Gratis, Demokrat Yakin Dana BOS Tidak Akan Dikorbankan

Kamrussamad menegaskan jika aspirasi yang sangat mendesak adalah pengangguran dan penciptaan lapangan kerja, bukan hak angket yang diusulkan oleh berbagai pihak.

“Yang diperlukan justru adalah hak seperti hak para sopir angkot yang ribuan bahkan puluhan ribu anak-anaknya memiliki masa depan sekolah yang belum tentu dapat dipenuhi kebutuhan dasarnya,” ujarnya.

Politikus Partai Gerindra tersebut kemudian menyinggung kondisi ekonomi masyarakat sekarang ini dimana penghasilan mereka hanya mencukupi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Baca Juga:
Fenomena Lonjakan Suara PSI, Peneliti Formappi Ajak Semua Pihak Hormati Langkah KPU dalam Proses Rekapitulasi

“Kita dapat melihat bagaimana masyarakat hari ini hanya bekerja untuk makan keesokan harinya,” ucapnya.

Dia melanjutkan jika masih banyak masyarakat yang bingung untuk memenuhi kebutuhan mereka.

“Bahkan saat sakit, masyarakat harus berhutang untuk memenuhi kebutuhannya karena tidak dapat mencari nafkah,” terangnya.

Baca Juga:
Abraham Samad Sebut Film Dirty Vote Seribu Persen Kebenarannya, Terkait Dugaan Kecurangan Pemilu

Kamrussamad menekankan jika hal-hal tersebut yang seharusnya lebih diprioritaskan oleh DPR dan juga para partai politik.

“Agar nantinya pemerintah dapat segera memberikan solusi yang tepat untuk masyarakat dan jika diperlukan dapat ikut terlibat aktif membantu pemerintah Indonesia untuk mengatasi masalah-masalah tersebut,” imbuhnya.

Di sisi lain, PDI P juga mengatakan jika mereka tidak dapat memastikan sikap fraksi mengenai hak angket pemilu tahun 2024. (*/Mey)

...

Artikel Terkait

wave
Terkait Pemilu Tahun 2024, Eros Djarot Sebut Kecurangan Telah Terjadi dari Awal

Hadir dalam siaran Youtube Abraham Samad, Eros Djarot menyebutkan jika kecurangan pemilu tahun 2024 telah terjadi sejak awal.

Sama Seperti Daerah Lainnya, Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Pastikan Pilkada Jakarta Tetap Dipilih Secara Langsung oleh Rakyat

Wakil Ketua DPR, Sufmi Dasco Ahmad, memastikan jika Pilkada Jakarta akan tetap dipilih secara langsung oleh rakyat.

Tanggapi Wacana Koalisi Besar, Anies Baswedan Sebut Proses Pemilu Belum Sepenuhnya Selesai

Merespons wacana koalisi besar, Anies Baswedan menyatakan jika proses pemilu tahun 2024 belum sepenuhnya selesai.

Usai Putusan MK, PKB Akui Pertimbangkan Banyak Aspek dalam Membahas Ambang Batas Parlemen

PKB menyebutkan jika mereka mempertimbangkan banyak aspek dalam melakukan pembahasan ambang batas parlemen.

Suara PSI Melambung di Real Count KPU, Grace Natalie Ingatkan Semua Pihak untuk Tidak Tendensius Menyikapinya

Grace Natalie mengingatkan semua pihak untuk tidak tendensius menyikapi perolehan suara PSI yang melonjak di real count KPU.

Berita Terkini

wave

Kapolres Parigi Moutong AKBP Hendrawan Agustian: Kami Akan Turunkan Tim Menyisir PETI Desa Tombi

Kapolres Parigi Moutong, AKBP Hendrawan Agustian, sebut akan turunkan tim untuk menyisir PETI di Desa Tombi.

Buntut Dugaan Pungli di PETI Desa Tombi, Polres Parigi Moutong Akan Panggil BPD dan Pemerintah Desa Setempat

Dugaan Pungli pemerintah desa Tombi terhadap pelaku tambang ilegal mendapat respon Polres Parigi moutong.

Dugaan Pungutan Liar Pemerintah Desa pada Penambangan Ilegal di Desa Tombi Mencuat

Setelah Sipayo, Giliran Desa Tombi coba melegalkan pungutan terhadap pelaku tambang ilegal yang tertuang dalam berita acara berkop surat BPD

Aroma Nepotisme dan Akal-akalan Anggaran di Proyek Rehab Ruang Wakil Bupati Menguat

Selain kejanggalan penganggaran pada rehab ruangan wakil bupati parigi moutong, indikasi nepotisme kini juga menguat.

Parah, Mendekati Batas Waktu Pekerjaan Deviasi Proyek Gedung Perpustakaan Parigi Moutong Malah Bertambah Jadi Minus 13 Persen

Bukannya terkejar, deviasi proyek pembangunan gedung perpustakaan malah menjadi minus 13 persen. Keseriusan kontraktor dipertanyakan.


See All
; ;